Opini Pos Kupang
Memaknai Semangat Kebangkitan Nasional di Masa Pandemi
Kebangkitan nasional adalah masa dimana lahirnya semangat Persatuan, kesatuan dan Nasionalisme
Oleh : Eduardus Johanes Sahagun' Calon Widyaiswara Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi NTT
POS-KUPANG.COM - Kebangkitan nasional adalah masa dimana lahirnya semangat Persatuan, kesatuan dan Nasionalisme untuk menuju dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semangat Nasionalisme ini lahir atas respon terhadap kolonialisme dan imperialisme Belanda yang berlangsung selama tiga setengah abad.
Pada masa itu muncullah kelompok masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan karena penindasan dan penjajahan yang teramat lama. Ini terjadi akibat penjajahan dari Belanda yang memonopoli seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia, sehingga membuat kepedihan dan rasa sakit yang amat besar bagi rakyat Indonesia.
Perlawanan kepada penjajah telah dimulai sejak awal kedatangan Belanda yaitu fase yang kita kenal dengan masa ratu adil. Pada fase ini perjuangan rakyat dilakukan dengan berperang secara frontal dipimpim seorang panglima perang, maka dari perlawanan ini muncul sejumlah perlawanan di berbagai wilayah, seperti Perang Aceh, Perang Diponogoro di daerah Banten, Perang Paderi di Sumatera Barat dan lainnya.
Baca juga: Pegawai di Kecamatan LAUT Berbagi THR Dengan ODGJ
Baca juga: Renungan Harian Katolik, Jumat 21 Mei 2021: Pemberian Diri Seutuhnya!
Usaha untuk melawan penjajah melalui jalur ini tidak memberikan efek yang signifikan karena perjuangan hanya terbatas pada daerah-daerah tertentu saja, ditambah lagi dengan fakta bahwa pihak Belanda memiliki senjata yang jauh lebih baik dibandingkan yang dimiliki rakyat Indonesia yang hanya menggunakan alat perang tradisional seadanya.
Selain itu, sumber daya manusia kita yang tidak memiliki ketrampilan perang dibandingkan pasukan Balanda.
Namun pada akhir abad 19 dan awal abad 20 perjuangan bangsa Indonesia memasuki babak baru. Perjuangkan kemerdekaan telah bergerak dengan kehadiran berbagai organisasi yang diizinkan Belanda.
Hal itu menjadi kesempatan yang sangat besar dan tidak disia-siakan masyarakat Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan dan penindasan yang dialaminya.
Baca juga: Anggota Kodim 1618/TTU Monitor Pelaksanaan Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten TTU
Baca juga: MA Keluarkan Putusan, 4 Tersangka Korupsi di Kupang Kembali Dijebloskan ke Lapas Penfui
Organisasi-organisasi yang berperan dalam masa kebangkitan Nasional antara lain Budi Utomo, Taman Siswa, Serikat Dagang Islam, Serikat Islam, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dan lainnya.
Semangat kebangkitan nasional Indonesia yang ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo 20 Mei 1908 merupakan tonggak perjuangan para pendahulu bangsa untuk melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan.
Rakyat Indonesia mulai tumbuh kesadaran nasional sebagai `orang Indonesia' yang satu. Berdirinya Boedi Oetomo sebagai tonggak kebangkitan nasional merupakan implementasi dari peran dokter sebagai agen perubahan dan agen pembangunan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merangkumnya dalam `The Five Stars Doctor' yaitu dokter sebagai community leader, communicator, manager, decision maker, dan care provider. Momen ini menjadi penanda perjuangan negeri mewujudkan suatu bangsa yang besar dan kuat, bangsa yang bersatu, bukan tercerai-berai.
Pada masa pandemi Covid-19 ini kita ditantang untuk mewujudkan solidaritas, semangat gotong royong, dan persaudaraan sejati untuk bersama mengatasi pandemi Covid-19 yang masif.
Pada momen Hari Kebangkitan Nasional ini, kita diajak untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan guna mewujudkan solidaritas sosial, khususnya dalam menghadapi Covid-19.
Persatuan yang kokoh akan memampukan seluruh elemen bangsa untuk bergerak bersama secara bahu-membahu melawan pandemi yang hingga kini melanda negeri ini.