Gugur Tertembak KKB di Papua, Detik-detik Alm Prada Ardi Yudi Tiba di Malaka - NTT
Meninggalanya almarhum Prada Ardi Yudi Ardiyanto, prajurit Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya (WSJ) yang gugur ditangan Orang Tak Dikenal (OTK) d
Penulis: Edy Hayong | Editor: Ferry Ndoen
Gugur Tertembak KKB di Papua, Detik-detik Alm Prada Ardi Yudi Tiba di Malaka - NTT
POS KUPANG.COM-- Meninggalanya almarhum Prada Ardi Yudi Ardiyanto, prajurit Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya (WSJ) yang gugur ditangan Orang Tak Dikenal (OTK) di Dekai, Yahokimo Papua, Selasa (18/5/2021) sekitar Pukul 11.30 Wita menyisahkan kisah sedih.
Anak ketiga dari empat bersaudara buah kasih dari Ayah (almarhum), Sersan Mayor Suardoyo dan Ibu,
Heli Astutik ini, harus pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik. Almarhum dibawa dari Papua sampai ke tanah kelahiran Prada Ardi yakni, Pasiminlog Satgas Yonif PR 432/WSJ, Lettu (Inf) Juniarta.
Semenjak mendapat kabar kematian Alm Ardi, keluarga dengan penuh sabar dan tabah menanti kedatangannya di kampung halaman di Tubaki, Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.

Langit di Malaka, Kamis (20/5/2021) cukup cerah. Para pelayat memenuhi tenda duka cita. Krans bunga ucapan duka cita berdatangan. Ratusan prajurit TNI dari Yonif 744/SYB, anggota Kodim 1605 Belu dan anggota Polres Malaka, ratusan pelayat siaga di tenda duka.
Mobil ambulance milik TNI yang membawa peti jenazah almarhum dari Kupang, memasuki area rumah duka sekitar Pukul 14.00 Wita. Bunyi Sirene ambulance memantik kesedihan keluarga. Pecah "koor tangisan" duka oleh Ibu kandung korban bersama ketiga saudara korban yakni, Mansur Suares, Surtiningsih dan si bungsu Pratono juga kaum kerabat.
"Tulang pungguk keluarga kami sudah pergi, tidak ada harapan lagi. Mau bilang apa, ini sudah takdir," kata Ibu kandung almarhum dalam tangisannya.

Enam prajurit TNI siaga menggotong peti jenazah almarhum yang ditutup dengan Bendera Merah Putih. Ayunan langkah demi langkah dikawal pagar betis prajurit TNI mengiringi hingga ke pintu rumah almarhum.
Cuma 30 menit almarhum disemayamkan untuk upacara kemiliteran yang dipimpin Mayor (Inf) Ahmad Hartono. Dalam waktu singkat, keluarga hanya diberikan kesempatan untuk melihat peti jenazah sebelum diberangkatkan ke pekuburan Umum Islam di Betun. Pecah tangisan di bawa tenda duka. Keluarga memeluk peti jenazah karena tidak bisa diijinkan untuk melihat wajah terakhir almarhum.
Pukul 14.30 Wita jenazah diserahkan keluarga ke jajaran TNI untuk proses penguburan. Rasa rindu memeluk sang buah hati untuk kesekian kalinya tak bisa lagi. Deraian airmata bercucuran membasahi pipi ibunda almarhum yang mengenakan kerudung dukacita.

Sebelum dikebumikan, tepat Pukul 15.00 Wita, jenazah Prada Yudi disholatkan terlebih dahulu di Mesjid Al-qadr Pasar Baru kemudian dibawa ke pekuburan Islam. Upacara kemiliteran kembali dilaksanakan di kawasan pekuburan yang dipimpin Dandim 1605/Belu, Letkol (Inf) Wiji Untoro.
Raut wajah kesedihan keluarga almarhum kembali pecah di lokasi pekuburan. Saat peti jenazah diletakan di liang lahat. Tembakan salvo sebanyak satu kali oleh prajurit TNI membuat suasana hening.
Perlahan-lahan peti jenazah diturunkan ke kuburan. Pelayat larut dalam kesedihan. Isak tangis ibunda almarhum tak henti sambil sesekali mengucap Ayat Al Quran. Petugas kemudian sekilas membacakan riwayat hidup almarhum sejak lahir hingga menemui ajal.

Ibunda almarhum, Heli Astutik menceritrakan bahwa saat kejadian di Papua sekitar Pukul 11.30 Wita, sejam kemudian tepatnya Pukul 12.30 Wita, dirinya mendapat kabar kematian tragis anaknya. Dirinya tak sanggup melihat kondisi anaknya yang luka terpotong.
KKB Papua berulah lagi
KKB
Kelompok Kriminal di Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata
berita malaka terbaru
Berita Malaka Hari Ini
Pos Kupang
Pos Kupang Hari Ini
Gugur di Intan Jaya
Komintas Generasi Peduli Sesama Sabu Raijua Beri Bantuan kepada 40 Anak Yatim Piatu |
![]() |
---|
Liga Pelajar Tingkat SMA/SMK di Kabupaten Belu Akan Segera Bergulir |
![]() |
---|
Bupati Kupang Sebut Pancasila Masih Menjadi Dasar dan Ideologi NKRI |
![]() |
---|
Sembilan Kesepakatan Rapat Dengar Pendapat DPRD Terkait PGRI dan Pemkab Sabu Raijua |
![]() |
---|
KPU Lembata Sebut Difabel Juga Punya Hak Pilih |
![]() |
---|