Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN RI Evaluasi Pendataan Keluarga di Kabupaten Belu

Deputi Pengendalian Penduduk Evaluasi Pendataan Keluarga di Belu

Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas

POS KUPANG.COM| ATAMBUA-----Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, DR. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com 
didampingi Kepala Perwakilan BKKN Provinsi NTT Marianus Mau Kuru, SE., MPH melakukan evaluasi pelaksanaan pendataan keluarga tahun 2021 di Kabupaten Belu.

Kegiatan evaluasi yang berlangsung sekitar dua jam lebih itu, bertempat di Lantai 1 Kantor Bupati Belu, Rabu (19/5/2021). Selain evaluasi, kedatangan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI ini juga dalam rangka pelaksanaan program pembangunan Keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana).

Kegiatan evaluasi dibuka Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM. Hadir saat itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Belu, Drs. Egidius Nurak beserta staf, para pimpinan OPD terkait lingkup Pemda Belu serta penyuluh KB se-Kabupaten Belu.

Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM dalam sambutan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Deputi Bidang Pengendalian Penduduk yang telah berkunjung ke Kabupaten Belu, kabupaten perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.

Pemerintah Kabupaten Belu sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat lewat program-program yang berkaitan dengan kependudukan dan kekuarga berencana.

“Banyak tantangan untuk BKKBN agar bekerja lebih baik dalam mendata semua pasangan yang ada di Kabupaten Belu agar mereka menggunakan salah satu alat kontrasepsi, dan memberikan penyuluhan dengan baik demi kesejahteraan keluarga", kata Wabup Alo Haleserens.

Wabup Belu meminta kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana agar segera menuntaskan pendataan keluarga di Kabupaten Belu. Pasalnya, sesuai data, masih terdapat 3.000 keluarga berencana yang belum terdata. 

"Saya minta cepat lakukan pendataan keluarga tahun 2021 sampai tuntas. Jangan pernah dilaporkan apabila belum selesai didata karena masih banyak keluarga berencana sekitar 3.000 keluarga yang belum didata. Saya akan ikuti terus pedataan di Kabupaten Belu", tegas Alo Serens.

Selain menuntaskan pendataan keluarga, Wabup Belu juga meminta dinas agar terus mensosialisasikan tentang program keluarga berencana  karena dari data yang ada, jumlah usia subur di Kabupten Belu sebanyak 24.298 pasang tapi yang mengikuti program KB masih 17.519 dan masih  6.779 pasangan usia subur yang belum menggunakan alat kontrasepsi dengan berbagai alasan. 

Berbagai alasan itulah yang menjadi sasaran BKKBN dalam bekerja sehingga bisa mencari solusi seperti 
melakukan kunjungan ke rumah masing-masing. Kemudian, optimalkan peran Kampung KB yang ada di Kabupaten Belu. Diharapkan 36 Kampung KB yang ada harus dijaga, dibina dan jangan dibiarkan mati surih. 

"Kita harus bertanggung jawab dalam bekerja kerena sasaran kita adalah manusia oleh karena itu kita harus melayani mereka dengan menggunakan hati, dan membangun komunikasi yang baik, serta pastikan seluruh pekerjaan yang dilakukan atas dasar kemanusiaan", pinta Wabup Alo  Haleserens.

Dalam rangkah peningkatan jumlah keluarga berencana, Wabup Alo Haleserens meminta orang-orang BKKBN dan para penyuluh KB agar menjadi contoh yang baik bagi yang lain.  

Pada kesempatan itu, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI,  DR. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com mendukung gagasan dan pemikiran Wabup Belu untuk terus memotivasi para kader yang ada di lapangan.