Konflik Israel Palestina

Upaya Israel Menghabisi Panglima Militer Hamas, Mohammed Deif, Si Kucing Pemilik 9 Nyawa

Pihak Israel menyatakan, mereka sudah beberapa kali berusaha menghabisi panglima militer Hamas, dalam serangan terbaru ke Gaza.

Editor: Agustinus Sape
SERAMBINEWS/Global Research
Mohammed Deif (tengah), komandan Brigade Izzudin Al-Qassam Hamas yang jadi target pasukan Israel. 

Pada April 2015, media Israel mengutip sumber-sumber intelijen, menyebut Deif selamat dari upaya pembunuhan tersebut.

Menurut berbagai laporan, Deif juga dikenal sebagai ahli menyamar.

Saat bepergian dia dikawal ketat oleh pasukan keamanan secara terpisah berisikan orang-orang yang sangat dipercayainya.

Keberadaan dua pasukan keamanan ini ditengarai untuk mengelabui musuh.

Mereka menjadi tidak tahu di mana sesungguhnya keberadaan Deif.

Menurut Global Research, hanya dua tokoh penting Hamas yang tahu di mana dia berada dan hanya satu orang yang bisa kontak langsung dengannnya.

Pria terakhir yang dimaksud yakni Ismail Haniyeh, Petinggi Hamas yang juga PM Palestina.

Situs haaretz.com melaporkan Mohammed Deif menjadi buronan Israel selama sekitar 20 tahun, telah dianggap sebagai pemimpin kelompok ini sejak pertengahan 1990-an.

Israel, yang melakukan beberapa kali percobaan dalam hidupnya selama waktu itu, meningkatkan upayanya untuk melenyapkannya ketika intifada kedua.

Deif pulih dari luka-lukanya dan kembali memimpin sayap militer Hamas setelah komandannya, Ahmed Jabari, tewas dalam serangan Angkatan Udara Israel pada hari pertama Operasi Pilar Pertahanan pada November 2012.

Serang militer Israel

Sementara itu kantor berita Asosiated Press menyebutkan pemimpin bayangan sayap bersenjata kelompok militan Islam Hamas telah mengeluarkan pernyataan publik pertamanya dalam hampir tujuh tahun, memperingatkan Israel akan membayar "harga mahal" jika mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem timur.

Mohammed Deif telah bersembunyi selama lebih dari dua dekade dan diyakini lumpuh setelah selamat dari berbagai upaya pembunuhan. Yang terbaru adalah selama perang Gaza 2014, ketika serangan udara Israel menewaskan istri dan bayi laki-lakinya, menurut Hamas.

Itu juga terakhir kali dia membuat pernyataan publik, rekaman audio di mana dia mengatakan Hamas memilih untuk menyerang tentara daripada warga sipil, disertai dengan rekaman pejuang Hamas yang menyerang pangkalan militer kecil Israel di dekat Gaza. Terlepas dari klaimnya, Hamas menembakkan ratusan roket ke daerah sipil selama perang.

Satu-satunya gambar Deif yang diketahui adalah foto identitas berusia 30 tahun yang dirilis oleh Israel, dan bahkan di Gaza, hanya segelintir orang yang akan mengenalinya.

Selasa malam, Hamas mengedarkan apa yang digambarkannya sebagai pernyataan audio yang direkam sebelumnya dari Deif melalui layanan pesan terenkripsi Telegram.

Deif mengirimkan "peringatan yang jelas dan terakhir" bahwa jika Israel melakukan ancaman penggusuran terhadap puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, maka Hamas "tidak akan berdiam diri tanpa daya dan musuh akan membayar harga yang mahal".

Sumber: Kompas.com/manado.tribunnews.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved