Konflik Israel Palestina

Komandan Tertinggi Israel, Benjamin Netanyahu Mantan Pasukan Elit Sebut 188 Korban Tak Disengaja

Komandan Tertinggi Israel, Benjamin Netanyahu Mantan Pasukan Elit Sebut 188 Korban Tak Disengaja

Editor: Alfred Dama
Kolase Serambinews.com/AFP
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu dan kondisi Gaza terkini 

POS KUPANG.COM -- Tentara Israel atau Israel Defence Force ( IDF ) merupakan satu-satunya pasukan di dunia yang selalu memberitahukan sasarannya tembaknya kepada pihak lawan

Tujuannya adalah agar tidak ada korban jiwa apalagi wanita dan anak-anak. Tujuan serangan Israel hanya menghancurkan fasilitas musuh yang kerap digunakan untuk menyerang Isral

Cara Israel ini membuat pemimpin negara-negara barat dan Amerika terus mendukung aksi Israel tersebut

Tak heran bila Perdana Menteri Israel Israel , Benjamin Netanyahu menyeut 188 korban di pihak Palestina merupakan korban yang tak disengaja oleh Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sekaligus merupakan ujung tombak serangan yang terjadi di Gaza.

Meski mendapat kecaman internasional atas serangan Israel ke Gaza , Netanyahu tak goyah.

Dalam pidatonya di televisi dia mengklaim, "Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh.

Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."

Baca juga: Terungkap Alasan Hizbullah Tak Bantu Hamas, Padahal Sama-sama Memusuhi Israel,Ini Masalahnya

Baca juga: Anak-anak Jadi Tameng Hidup, Pilot Tempur Israel Urungkan Niat Saat Akan Serang Hamas di Gaza

Baca juga: 7 Warga Israel Tewas, Balasan Pasukan Bintang Daud Tewaskan 100 Pejuang dan Warga Palestina

Baca juga: Pasukan Hamas Terkecoh Twit Palsu Israel, Langsung Dihabisi Saat Masuk ke Terowongan Rahasia

Sementara itu, dia mengatakan hilangnya 188 nyawa, termasuk 55 anak, dalam serangan Israel ke Gaza seminggu terakhir sebagai suatu ketidaksengajaan.

Benjamin Netanyahu merupakan prajurit berpengalaman yang lahir pada 21 Oktober 1949 di Tel Aviv, Israel dan dibesarkan di Yerusalem

Menghabiskan masa remaja di Amerika Serikat , Netanyahu lantas masuk ketentaraan sekembalinya ia ke Israel hingga menjabat sebagai kapten di unit elite Pasukan Pertahanan Israel, Sayeret Matkal

Asap tebal dan api membumbung dari menara Al-Sharouk saat runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza pada 12 Mei 2021.
Asap tebal dan api membumbung dari menara Al-Sharouk saat runtuh setelah terkena serangan udara Israel, di Kota Gaza pada 12 Mei 2021. ((AFP PHOTO/QUSAY DAWUD))

Sejumlah operasi militer pernah dijalaninya. Mulai dari serangan di bandara Beirut pada 1968.

Serta yang paling populer dalam pasukan operasi khusus penyelamatan jet penumpang Sabena, yang dibajak di bandara Tel Aviv pada 1972.

Kemudian pada 1973, Netanyahu mengambil bagian dalam perang Timur Tengah, dan setelah kembali ke AS untuk melanjutkan studi.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved