Jadi Contoh, RS Carolus Borromeus Kupang Tingkatkan Cakupan Vaksin di Hari Libur
Kegiatan seperti ini mungkin tidak biasa karena dilaksanakan di hari Minggu atau hari libur bagi para pekerja. Namun hal ini ditempuh RS Borromeus unt
Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Minggu 16 Mei 2021, pagi setelah pulang misa atau Ibadah Hari Minggu, umat Paroki St Fransiskus Asisi Kolhua kembali mendatangi aula Paroki tersebut. Ratusan umat kembali karena sudah ada pengumuman akan dilaksanakan layanan pemberian vaksin covid-19 dari RS Carolus Borromeus Belo, Kupang.
Kegiatan seperti ini mungkin tidak biasa karena dilaksanakan di hari Minggu atau hari libur bagi para pekerja. Namun hal ini ditempuh RS Borromeus untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan cakupan vaksin Covid-19.
Apa yang dilakukan RS Borromeus ini mendapat pujian dari umat paroki St Fransiskus Asisi Kolhua. "Saya baca kalau cakupan vaksin Covid-19 di Indonesia masih belum terlalu tinggi. Karena itu butuh terobosan-terobosan untuk meningkatkan cakupan Vaksin. Ini merupakan salah satu terobosan dimana pemberian vaksin bisa dilakukan di hari Minggu. Hal yang tidak dilakukan oleh pemerintah karena di hari minggu seperti ini pegawai puskesmas atau lainnya malah libur," kata salah satu umat Paroki St Fransiskus Asisi Kolhua, Hyeron Modo .
Di satu pihak, tambahnya, banyak orang yang memiliki waktu luang di hari Minggu atau libur sehingga saat dilakukan vaksin Covid-19 maka orang bisa ikut. Jadi ini merupakan contoh yang baik bila pemerintah serius ingin meningkatkan cakupan vaksin Covid-19. Bukti antusias umat, dari quota 130 orang, yang datang sebanyak 110 orang,"kata Hyeron Modo yang ditemui POS-KUPANG.COM Minggu 16 Mei 2021 di aula Paroki St Fransiskus Asisi.
Umat lainnya mengungkapkan mereka juga senang vaksin dilakukan di hari libur karena ada banyak cerita kalau setelah vaksin ada reaksi dari tubuh. Jadi setelah mereka masih bisa istirahat karena hari libur atau hari Minggu.
Selain pelaksanaan vaksin di hari libur, kerja sama dengan lembaga agama juga ini bagus karena biasanya umat mendengar apa yang disampaikan melalui lembaga agama.
Direktur RS Carolus Borromeus, dr Herli mengungkapkan Pastor Paroki,DPP dan umat sangat antusias dengan pelayanan vaksin di gereja kemarin.. "Tujuan kami adalah mendekatkan pelayanan agar dapat lebih mudah menjangkau masyarakat yang membutuhkan pelayanan vaksin.Pelayanan dilaksanakan hari Minggu agar selesai misa umat bisa langsung memanfaatkan pelayanan vaksin dari RS CB.Ini dilakukan agar dapat mendekatkan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat.
Baca juga: Distribusi Vaksin Covid-19 di NTT Tak Lagi Ditangani Dinas Kesehatan Provinsi
Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Bagi Pekerja Dimulai Hari Ini, Tarif Jenis dan Cara Daftar Hingga Efikasi78%
Pastor Paroki St Fransiskus Asisi BTN Kolhua , Rm Simon Tamelab, Pr mengungkapkan pihaknya menanggapi secara positif dan menerima penawaran dari rumah sakit Carolus Borromeus untuk pelaksanaan vaksin di tempat tersebut

"Kami langsung menanggapi penawaran pelaksanaan vaksin tersebut dengan memberikan pengumuman melalui Grup WA dan banyak yang mendaftar karena memang di sini masih banyak yang belum divaksin Covid-19. Dari quota 130 orang, teryata yang mendaftar lebih banyak, tapi karena quotanya hanya 130 orang maka selebihnya kami tolak," ucapnya
Romo Simon mengungkapkan pihak gereka mendukung program yang dilakukan pemerintah untuk pelaksanaan vaksin massal untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan vaksinasi dan protokol kesehatan.
Menurutnya, pelaksanaan vaksin di aula gereja ini sangat bagus karena umat atau masyarakat tidak perlu mendatangi petugas kesehatan di puskesmas tapi petugas yang datang untuk berjumpa dengan masyarakat atau umat.
"Ini sesuatu yang luar biasa dan kami memberikan apresiasi kepada rumah sakit Carolus Borromeus. Dan jika masih ada kuota lagi maka bisa dilaksanakan lagi vaksin di sini," ungkapnya.

Progres Vaksin Lansia Lambat
Pemerintah saat ini sementara berupaya untuk meningkatkan jumlah penerima vaksin Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia di Provinsi Nusa Tenggara Timur terbilang lambat. Hingga pertengahan Mei 2021, progres vaksinasi lansia baru mencapai 4 persen untuk vaksin dosis pertama dan 2 persen untuk vaksin dosis kedua.
Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil NTT, dr. Messerasi VB. Ataupah mengakui lambatnya proses vaksinasi tersebut akibat stok vaksin yang terbatas.
"Kita punya (vaksinasi lansia) sangat kecil karena keterbatasan vaksin," ujar Messerasi di kantornya, Senin, 17 Mei 2021.
Ia mengatakan, progres vaksinasi secara keseluruhan di Provinsi NTT seharusnya telah menyentuh angka 3,6 persen. Namun demikian, saat ini pencapaian belum sesuai dengan target dan harapan.
Messerasi menjelaskan, hingga 16 Mei 2021, dari total 443.409 lansia sasaran vaksin di NTT, baru 17.519 lansia yang mendapat suntikan vaksin dosis pertama. Sementara itu, baru 6.863 lansia yang mendapat vaksin dosis kedua.

Prosentase vaksinasi tertinggi untuk lansia terjadi di Kota Kupang yang mencapai angka 29 persen atau 6.302 lansia untuk dosis pertama dan 23 persen atau 5.002 lansia untuk vaksin dosis kedua dari total 22.084 lansia.
Di tempat kedua, Kabupaten Manggarai Barat dengan 26 persen atau 4.391 lansia untuk vaksin dosis pertama dan 3 persen atau 553 lansia untuk dosis kedua dari total 16.755 lansia. Menyusul, Kabupaten Sumba Barat dengan 10 persen atau 10.046 lansia untuk dosis pertama dan 3 persen atau 278 lansia untuk dosis kedua dari total 10.143 lansia.
Sementara itu, progres vaksinasi untuk Kabupaten Malaka, Kabupaten Rote Ndao, Flores Timur, Lembata, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Alor dan Ngada masih berada pada angka 0 persen.
Sedangkan untuk vaksinasi pelayan publik Provinsi NTT, hingga kini presentasi vaksin baru mencapai 37 persen untuk Vaksin dosis pertama dan 14 persen untuk vaksin dosis kedua. Dari total 402.222 pelayan publik, baru sebanyak 149.220 orang yang menerima vaksin dosis pertama dan 56.241 orang yang menerima vaksin dosis kedua.
Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus meminta pemerintah memastikan pelaksanaan vaksinasi secara baik dan cermat. Meski konsentrasi pemerintah terbagi dengan upaya rehabilitasi pasca Seroja namun, penanganan Covid-19 diharapkan tidak boleh kendur. Hal ini kata dia terbukti dengan angka positif Covid-19 yang meningkat pasca badai seroja.
"Kita tegaskan supaya Dinas Kesehatan NTT untuk tidak lengah tapi tetap menegakkan prosedur penanganan dan pelaksanaan vaksinasi," ujar Emanuel Kolfidus.

Ia menyayangkan, pelaksanaan vaksinasi yang terkesan jalan di tempat. Karenanya ia berharap pihak pemerintah dapat menjelaskan hambatan sehingga dapat digenjot agar progres vaksin lebih cepat diselesaikan.
"Program vaksinasi tidak berlari cepat, kita harus konfirmasi dimana hambatan. Ada dua mekanisme, Pemerintah dan mandiri. Ini harus digenjot. Termasuk di kabupaten juga masih sangat rendah, kita akan tanyakan kembali," tambah Politisi PDI Perjuangan.
Ajak Datangi Faskes untuk Vaksin
Di Kota Kupang, Hingga tanggal 12 Mei 2021, tercatat sebanyak 19 ribu warga di kota Kupang telah menerima vaksin jenis AstraZeneca tahap satu dari total 20 ribu dosis yang tersedia di dinas kesehatan kota Kupang.
Kepala dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Sri Whayuningsi, ketika dihubungi, Minggu 16 Mei 2021, menjelaskan, rencana vaksinasi tahap dua akan dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus mendatang.
"Sejauh ini tidak ada keluhan yang berat. Yang ada keluhan ringan sesuai dampak pemberian vaksin," ujarnya, Minggu 16 Mei 2021.
Ia mengaku, vaksin yang digunakan oleh pihaknya sesuai yang tertera di SBBK dengan nomor batch AstraZeneca CTMAV516 bukan bernomor batch CTMAV547.
Secara keseluruhan, hingga saat ini 92, 77 persen masyarakat kota Kupang telah melakukan vaksinasi tahap I dan baru 53,30 persen pada tahap II dengan target vaksinasi yang terdaftar sebanyak 57. 892 orang.
Di kota Kupang sendiri selain menggunakan vaksin AstreaZeneca, dinas kesehatan juga menggunakan vaksin jeni sinovac.
Sri Wahyuningsih, juga mengajak masyarakat bisa mendatangi petugasan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk menerima vaksin sebagai langkah pencegahan covid-19.
Sri mengungkapkan, saat ini persediaan stok vaksin yang dimiliki dinas kesehatan kota Kupang sebanyak 1.313 vial vaksin.
"Vaksin Sinovac sebanyak 319 vial dan Astra Zeneca sebanyak 994 vial, dengan sasaran sebanyak 20.000 penerima, sudah mendapatkan vaksin sebanyak 11.600 orang belum divaksin sebanyak 9000 orang," jelasnya, Kamis 6 Mei 2021.
Lebih jauh, ia menyampaikan stok vaksin ini harus dihabiskan dalam minggu ke dua bulan Mei ini. Langkah ini juga ditegaskannya, bagi tenaga pendidik menjadi bagian prioritas dalam pemberian vaksin sebelum adanya rekomendasi untuk dimulainya belajar tatap muka.
Ia berharap adanya kesadaran dan sikap pro aktif para guru dan masyarakat untuk mendatangi puskesmas yang menurutnya faskes tersebut selalu dibuka setiap harinya.
"Satu botol itu bisa menjangkau 10 orang, artinya satu botol itu kita bisa buka ketika para guru atau masyarakat ini sudah mencapai 10 orang baru kita gunakan, kalau datang hanya satu dua orang saja, tentu tidak bisa dibuka," pungkasnya.
Wakil walikota Kupang, Hermanus Man menyebut adanya angka positif sebanyak 30 persen melalui hasil pemeriksaan dan diindikasikan penyebaran covid-19 itu melalui skala lokal masih sangat tinggi.
"Masih ada ribuan lansia dan publik lainnya yang belum divaksinasi yang ditargetkan dalam bulan Mei ini 60 persen," tambahnya, Rabu 5 Mei 2021.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, Kabupaten Manggarai, Asumta Djone, mengatakan, untuk vaksin Covid-19 jenis AZ yang dalam penelitian toksisitas dan sterilitas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) saat ini untuk no Bacth CTMAV 547. Untuk wilayah NTT AZ yang pihaknya terima bukan Bacth CTMAV 547.
Dan untuk Kabupaten Manggarai, Jelas Asumta, mendapat jatah vaksin AZ sebanyak 244 Vial untuk 2.440 orang. Dan dari jumlah tersebut, semuanya sudah dilakukan vaksin dan vaksin terahkir pada tanggal 30 April 2021 lalu.
"Sasaran kita hingga saat ini belum ada laporan KIPI berat. Sejak 30 April 2021, kita tidak menggunakan AZ kita gunakan Zinovac,"ungkap Asumta.
Asumta juga menjelaskan, saat ini sedang berlangsung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Lao, Pagal dan Puskesmas Bangka Kenda dengan sasaran utama guru dan warga lanjut usia (Lansia).
Ketika ditanya mungkin ada kendala sela ini dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, jelas Asumta, tidak ada kendala, namun alokasi vaksin kurang. "Kendala tidak ada, cuma alokasi vaksin dari propinsi atau pusat jumlahnya kurang,"ungkap Asumta.
Asumta juga menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tingkat Kabupaten Manggarai berdasarkan kumulatif sampai dengan Minggu ke-II bulan Mei 2021, untuk dosis I Tenaga Kesehatan (Nakes) sebanyak 2.514 orang, guru 4.846 orang, ASN 1.364 orang, TNI 209 orang, Polri 222 orang, Swasta 886 orang, Tokoh Agama 161 orang, masyarakat umum 989 orang dan Lansia 1.294 orang dengan total 12.494 orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis I.
Sedangkan vaksin Covid-19 dosis II, Nakes sebanyak 2.347 orang. Sedangkan guru, ASN, TNI, Polri, Swasta, Tokoh Agama dan masyarakat umum sebanyak 2.527 orang dan Lansia yang sudah disuntik vaksin dosis II sebanyak 714 orang dengan total keseluruhan sebanyak 5.588 orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis II.
Asumta juga menjelaskan, dalam pelaksanaan Vaksin Covid-19 tahap 2 ini masih dilakukan vaksinasi terhadap pelayanan publik dan Lansia.
Asumta juga menjelaskan, yang terbanyak sudah divaksin Covid-19 yakni guru, TNI/Polri dan sudah hampir 100 % (semua sudah terlayani ) dan Nakes sudah hampir semuanya diberikan vaksin kecuali yang pernah terpapar covid-19 dan belum 3 bulan. Sementara yang masih sedikit diberikan Vaksin Covid-19 yakni Lansia dan pelayan publik swasta.
Di Sumba TImur, Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq mengatakan, sampai saat ini masyarakat di Sumba Timur yang sudah menerima vaksin Covid-19 baru sekitar 2 persen lebih. "Sangat disayangkan sekali karena angka ini masih sangat sedikit sekali dari jumlah sasaran vaksinasi. Kami dorong agar pemerintah bisa mempercepat proses vaksinasi kepada masyarakat," kata Ali Fadaq, Senin (17/5/2021).
Ali menyayangkan masih rendahnya angka sasaran yang baru mendapat vaksin Covid-19. Padahal, di daerah lain tingkat penerima vaksin sudah sangat tinggi.
Menurut Ali, beberapa waktu terakhir Sumba Timur termasuk wilayah yang terkategori mengalami peningkatan kasus positif Covid-19, bahkan ada pada urutan teratas. Bahkan, pada periode April 2021, kasus positif aktif Covid-19 dan kasus kematian meningkat di Sumba Timur.
"Jika kita melihat trend kasus tersebut, maka DPRD mendorong pemerintah agar mempercepat vaksinasi di tingkat masyarakat," katanya.
Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumba Timur ini meminta Dinas Kesehatan setempat agar lebih gesit memperjuangkan vaksin Covid-19, karena jika dibandingkan dengan daerah lain di NTT, maka Sumba Timur kategori masih sangat rendah sasaran vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat , drg.Bonar B.Sinaga menyebutkan jumlah warga yang telah menerima vaksin sampai 11 Mei 2021 untuk vaksin pertama (dosis I) sebanyak 7960 orang.
Dari jumlah tersebut, terdapat 3317 orang diantaranya telah menerima vaksin kedua (dosis II atau lengkap). (sumber POS-KUPANG.COM)