Distribusi Vaksin Covid-19 di NTT Tak Lagi Ditangani Dinas Kesehatan Provinsi

Kimia Farma trading & Distribution merupakan anak usaha BUMN Kimia Farma yang menangani penjualan dan distribusi obat dan farmasi

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT dr Meserassi VB Ataupah 

Distribusi Vaksin Covid-19 di NTT Tak Lagi Ditangani Dinas Kesehatan Provinsi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pelaksanaan distribusi vaksin Corona atau Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak lagi dilaksanakan oleh pemerintah provinsi melalui Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT.

Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT dr Messerasi VB Ataupah menyebut kini proses distribusi vaksin Corona itu ditangani oleh pihak ketiga. 

Ditemui di kantornya, Senin, 17 Mei 2021 siang, dr. Messerasi menyebut na dua perusahaan yang kini mengambil peran distribusi vaksin hingga ke Kabupaten. Keduanya terdiri dari Kimia Farma trading & Distribution dan PT. APL

Kimia Farma trading & Distribution merupakan anak usaha BUMN Kimia Farma yang menangani penjualan dan distribusi obat dan farmasi. Demikian pula, PT. APL yang juga merupakan perusahaan distributor obat dan farmasi.

Baca juga: 7960 Warga Sudah Mendapat Vaksin Pertama di Kabupaten Sumba Barat

"Distribusi sekarang dikendalikan oleh Biofarma dan APL. Kami terus berkoordinasi dengan mereka untuk distribusi vaksin di sini," kata dia. 

Salah satu umat paroki yang mendapat pelayanan vaksin di Aula Paroki Santo Fransiskus dari Assisi BTN Kolhua, Minggu, 16 Mei 2021
Salah satu umat paroki yang mendapat pelayanan vaksin di Aula Paroki Santo Fransiskus dari Assisi BTN Kolhua, Minggu, 16 Mei 2021 (HYRON MODO UNTUK POS KUPANG.COM)

Ia mengatakan, saat ini, pihak Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil NTT juga menerima distribusi dari distributor tersebut sebagaimana Dinas Kesehatan kabupaten/kota. 

"Dinas juga terima dari pihak ketiga, tidak langsung. Kami di provinsi hanya urus buffer stock, itu persentasenya kecil saja 5-10 persen," tambah dr. Messerasi. 

Buffer stock tersebut kata dia dapat dialokasikan kepada Kabupaten atau kota yang membutuhkan percepatan manakala persediaan terbatas. "Artinya dinas kabupaten mana yang membutuhkan vaksin untuk percepatan kami bisa bantu," ujar mantan Kadis Sosial NTT itu. 

Terkait jumlah dan progres terkini distribusi vaksin untuk seluruh wilayah Provinsi NTT, dr. Messerasi mengaku belum mendapatkan update data secara pasti karena proses distribusi langsung kepada pihak Dinas Kesehatan kabupaten. Karena itu, ia mengatakan akan melakukan evaluasi. 

Baca juga: Vaksin Covid-19 Lansia Di NTT Lambat, 3 Bulan Baru Capai 4 Persen 

"Kita terakhir dapat itu Maret. Itu yang harus kita evaluasi lagi, karena permintaan langsung ke Kementerian kesehatan," ujar dr. Messerasi menjawab pertanyaan wartawan soal kelancaran proses distribusi.

Ia menjelaskan, alokasi vaksin dan distribusi  berdasarkan pada laporan pemakaian dan lewat aplikasi smile dan pendaftaran dilaksanakan lewat apl. "Permintaan tersebut akan dikaji oleh pusat untuk didistribusikan," jelas dia. 

Alde Komar, Salah satu umat yang menerima Vaksin AstraZeneca di Aula Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Asisi Kolhua pada Minggu,16 Mei 2021 siang.
Alde Komar, Salah satu umat yang menerima Vaksin AstraZeneca di Aula Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Asisi Kolhua pada Minggu,16 Mei 2021 siang. (POS KUPANG.COM/RYAN NONG)

Proses distribusi oleh pihak ketiga menurut anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus tidak menjadi persoalan. 

Menurut dia, siapapun yang menjadi distributor harus tetap memperhatikan keamanan dan kelancaran dalam distribusi

"Pemerintah tetap dengan tanggung jawabnya. Siapa yang distribusi tidak sial, yang penting pastikan keamanan vaksin dan kelancaran distribusi agar dapat digunakan," ujar Emanuel Kolfidus. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved