Yayasan AW Gelar Diskusi Virtual Bahas Menabung Saham Lebih Awal, Pensiun Lebih Dini

Co-founder AW Foundation itu meyakini hal itu terjadi lantaran masih banyak yang belum terpapar dengan literasi keuangan.

Editor: Gordy Donofan
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Yayasan AW Gelar Diskusi Virtual Bahas Menabung Saham Lebih Awal, Pensiun Lebih Dini 

AW Gelar Diskusi Virtual Bahas Menabung Saham Lebih Awal, Pensiun Lebih Dini

POS-KUPANG.COM - Yayasan Arnoldus Wea Dhega Nua (AW Foundation) kembali menyelenggarakan diskusi virtual pada Minggu  16 Mei 2021.

Kegiatan tersebut berlangsung via zoom dan disiarkan langsung di Youtube AWVisual.

Pada kesempatan itu membahas literasi keuangan, khususnya berkaitan dengan pasar modal atau investasi saham.

Kegiatan yang terlaksana berkat kerja sama dengan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT ini dimulai sejak pukul 13.00 hingga 15.30 WITA.

Baca juga: Yayasan Arnoldus Wea Dorong PSN Ngada Teruslah Berjuang Membanggakan NTT di Level Nasional

Arnoldus Wea, pada sambutan pembukanya menyampaikan selama ini masyarakat NTT banyak yang terjebak dengan berbagai tawaran investasi bodong.

Sementara itu, tawaran insvestasi dari lembaga terpercaya seperti BEI malah sepi peminat.

Co-founder AW Foundation itu meyakini hal itu terjadi lantaran masih banyak yang belum terpapar dengan literasi keuangan.

Karena itu, AW Foundation yang memiliki visi utama dalam bidang pengembangan SDM muda NTT, kembali berinisiatif menggandeng berbagai pihak yang berkompeten dan dapat dipercaya dalam mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda NTT.

Menurut Arnoldus, diskusi yang mengusung tema “Menabung saham lebih awal, pensiun lebih dini” itu bertujuan untuk memberikan perspektif yang positif tentang pasar modal.

Berdasarkan pengamatannya, selama ini investasi saham selalu diidentikkan dengan judi, spekulasi tapi tidak berpikir bahwa saham adalah investasi bisnis jangka panjang.

“Investasi saham sebaiknya dilakukan sejak muda untuk jangka panjang. Sehingga hasilnya bisa dinikmati di hari tua, 15-20 tahun mendatang,’’ujar Arnoldus sebagaimana dalam keterangan resmi yang diterima POS-KUPANG.COM Minggu 16 Mei 2021 malam.

Arnoldus menjelaskan kegiatan investasi ini sangat penting karena semua orang akan menghadapi tantangan ekonomi pada masa mendatang, yaitu penurunan nilai uang dan inflasi.

Ia mengingatkan kalau investasi saham itu bermanfaat pada masa pensiun atau hari tua nanti, biaya pendidikan anak, dana buat liburan, dan sebagainya.

“Saya kurang setuju dengan nasihat bersusah-susah dahulu, senang kemudian. Kalau bisa sekarang kita senang, terus nanti masuk usia tua harus lebih senang dan bahagia lagi karena persiapan kita yang baik saat sekarang,’’ujarnya.

Sementara itu, Adevi Sabath Sofani sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia NTT menjelaskan kalau dibanding dari peminat pasar modal, Papua jauh lebih besar daripada NTT.

Secara umum, NTT berada di urutan ke 26 secara nasional dalam urusan investasi saham.

Baca juga: Yayasan Arnoldus Wea Gelar Diskusi Virtual, Menilik Sejarah Kampung Maghilewa di Ngada

“Itulah makanya kami berjuang untuk membuka kantor pewakilan BEI di NTT supaya makin mudah dijangkau. Karena kami percaya setiap orang punya hak yang sama untuk hidup sejahtera,’’jelasnya.

Berdasarkan rekaman data perwakilan BEI NTT, sesuai keterangan Devi, sudah ada 9.833 masyarakat NTT yang sudah berinvestasi saham. Sebagaian besar didominasi generasi muda dengan rentang usia 17-35 tahun.

“Apakah Anda yang akan menjadi investor selanjutnya?”

Sebelum menjawab pertanyaan itu, Devi mengingatkan setiap orang harus teredukasi dengan baik sebelum mulai. Karena itu, Ibu Devi menjelaskan seluk-beluk investasi saham bagi pemula.

Ia menerangkan secara detail dan semudah mungkin tentang apa itu saham, tujuan investasi saham, stigma yang berkembang di masyarakat, gambaran perihal pasar modal, manfaat serta risiko yang mungkin terjadi, cara melakukan investasi saham, dan hal terkait lainnya.

Khusus mengenai stigma, ia mengungkapkan masih banyak masyarakat menganggap investasi saham itu judi, trading itu judi, investasi saham hanya untuk orang kaya, dan masih banyak lagi perkiraan orang yang keliru.

“Kalau dulu memang harus punya modal besar, tapi semenjak terknologi digital berkembang, dengan uang Rp. 100.00 saja sudah bisa membeli saham secara online,” jelasnya.

Ia menjelaskan saham merupakan bukti kepemilikan suatu perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan.

Setiap orang yang ingin menjadi investor, minimal membeli 1 slot yang setara dengan 100 lembar saham. Harga saham per lembar tiap perusahaan yang terdaftar di BEI juga berbeda-beda, setiap calon investor bebas memilih sesuai tujuan masing-masing.

Investor saham mempunyai peluang mendapatkan manfaat berupa keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham, mendapatkan dividen atau laba perusahaan yang diinvestasi, dan bisa mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Ia juga tidak menampik kalau investasi saham ini memiliki risiko kerugian akibat penurunan harga saham  atau perusahaan yang kita investasi itu bangkrut.

“Tapi jarang sekali perusahaan yang masuk dalam daftar BEI itu bisa bangkrut. Karena untuk bisa masuk ke sana melewati seleksi yang ketat,’’jelasnya.

Ia menjelaskan saat ini ada 728 perusahaan yang terdaftar di BEI yang menerima investasi.

Sebelum membeli saham, seseorang melakukan perdaftaran terlebih dahulu di perusahaan sekuritas. Selanjutnya, perusahaan sekuritas ini yang akan memberi edukasi dan membimbing kita dalam urusan investasi, termasuk ketika order jual-beli saham.

Ia juga mengingatkan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai investasi. Prinsipnya, investasi hanya menggunakan dana lebih (dianjurkan 10% dari pendapatan bulanan), dapatkan dan pelajari informasi yang valid, tidak hanya membeli saham dari satu perusahaan saja, berusaha mengenali perusahaan sekuritas, dan investasi untuk tujuan jangka panjang.

Pada kesempatan itu, perwakilan BEI NTT juga menghadirkan salah satu rekanan kerja mereka dari perusahaan sekuritas yaitu Aden.

Aden merupkan perawakilan dari Phillip Sekuritas Indonesia yang beroperasi di Kupang.

Aden menerangkan lebih detail bagaimana aplikasi investasi saham itu dijalankan.

Meski demikian, Aden tetap mengakui kalau apa yang dijelaskannya masih bagian-bagian umum saja.

“Kalau prinsip dasarnya sudah paham dan berminat jadi investor, kita akan fasilitasi lagi dengan program edukasi khusus,”ujarnya.

Peserta diskusi, Wira Adibrata yang juga menjabat sebagai Kepala BEI Jawa Tengah ikut berbagi pengalaman perihal investasi saham.

Wira berulangkali meyakinkan peserta untuk segera berinvestasi.

“Dan yang lebih penting, kalau mau investasi itu harus benar-benar terjun. Harus segera dimulai. Jangan hanya belajar teori,” pesannya.

Ketika sesi diskusi dibuka, peserta sangat antusias bertanya. Sebagian besar masih ragu, karenanya mereka membutuhkan penjelasan yang lebih lanjut. Penanya juga membandingkan berbagai investasi atau bisnis lain yang serupa namun belum jelas legalitas dan keamanannya.

“Terima kasih buat Yayasan Arnoldus Wea yang membuka diskusi bermanfaat ini,” kata Yulius Ratu, salah satu peserta diskusi.

“Selama ini kami pernah dengar tentang investasi saham ini, tapi belum begitu jelas,’’ujarnya.

Saking antusianya, diskusi berlangsung hingga 3 sesi. Secara umum peserta puas, dan berharap ada diskusi atau edukasi lanjutan.

Arnoldus Wea berjanji akan terus menyelenggarakan diskusi serupa. Rencananya akan bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Flores, sehingga anak muda bisa mengenal konsep investasi lebih dini.

“Menabung saham lebih awal, pensiun lebih dini,” tandasnya. 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved