Jangan Serang Bila Tak Mau Diserang, Balasan Israel Tewaskan Komandan Hamas,Usai Prajurit IDF Tewas

Pasukan Israel langsug merespon dengan serangan mematikan lansung ke markas Hamas , akibatnya komandan tertinggi kelompok bersenjata itu tewas

Editor: Alfred Dama
(AFP PHOTO/MAHMUD HAMS)
Roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina, dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel pada Rabu (12/5/2021). 

Massa Yahudi dan Arab bertempur di pusat kota Lod, pusat masalah, meskipun keadaan darurat dan jam malam.

Di dekat Bat Yam, segerombolan kaum nasionalis Yahudi menyerang seorang pengendara mobil Arab, menyeretnya dari mobilnya dan memukulinya sampai dia tidak bergerak.

Di Tepi Barat, militer Israel mengatakan telah menggagalkan serangan penembakan Palestina yang melukai dua orang.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tersangka pria bersenjata itu tewas.

Tidak ada detail yang segera tersedia.

Lihat Foto Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, pada Rabu malam (12/5/2021).
() Masih belum jelas bagaimana pertempuran di Gaza akan memengaruhi masa depan politik Perdana Menteri Israel Netanyahu.

Dia gagal membentuk koalisi pemerintah setelah pemilihan parlemen yang tidak meyakinkan pada bulan Maret.

Sekarang saingan politiknya memiliki waktu tiga minggu untuk mencoba membentuk koalisi. Saingannya telah mendekati partai kecil Islamis Arab. Tetapi semakin lama pertempuran berlangsung, semakin hal itu dapat menghambat upaya mereka untuk membentuk koalisi.

Kondisi itu dapat meningkatkan kekuatan Netanyahu jika pemilihan lain diadakan, karena keamanan adalah janji yang kuat dengan publik.

Israel dan Hamas telah berperang tiga kali sejak kelompok militan itu merebut kekuasaan di Gaza dari pasukan Palestina yang bersaing pada 2007.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah meluncurkan penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang oleh Israel dan Hamas.

Dalam pernyataan singkatnya, jaksa ICC Fatou Bensouda mengatakan dia menekankan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan dan "kemungkinan dilakukannya kejahatan."

ICC menyelidiki tindakan Israel dalam perang masa lalu di Gaza. Masalahnya, Israel bukan anggota ICC dan tidak mengakui yurisdiksi ICC, dan menolak tuduhan tersebut.

Namun secara teori, ICC dapat mengeluarkan surat perintah dan mencoba menangkap tersangka Israel saat bepergian ke luar negeri. Conricus, juru bicara militer, mengatakan pasukan Israel menghormati hukum internasional tentang konflik bersenjata dan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan korban sipil.

Israel menyalahkan Hamas atas korban sipil karena kelompok itu menembakkan roket dari daerah pemukiman. Emanuel Gross, seorang profesor dari Fakultas Hukum Universitas Haifa, mengatakan Israel harus "mempertimbangkan keprihatinan ICC".

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved