Tak Ada Alat Berat, Rumah Korban Bencana di Desa Sagu Adonara Belum Diperbaiki
Tak ada alat berat, rumah korban bencana di Desa Sagu Adonara belum diperbaiki
Tak ada alat berat, rumah korban bencana di Desa Sagu Adonara belum diperbaiki
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA- Kabupaten Flores Timur khususnya di pulau Adonara menjadi salah satu daerah terparah di NTT diterjang badai siklon tropis seroja pada Minggu (4/4/2021) lalu.
Selain tiga desa terparah yakni, desa Nelelamadike, Waiburak dan Oyangbarang, desa Sagu kecamatan Adonara juga menjadi salah satu desa terdampak parah. Meski tak ada korban jiwa, namun 18 rumah warga dilaporkan rusak berat dan sebuah jembatan putus total.
Kepala Desa Sagu, Taufik Nasrun mengatakan meski sudah sebulan lebih diterjang bencana alam, pihaknya masih kesulitan mendapatkan alat berat (eksavator) untuk membersihkan jalan dan puing-puing rumah warga.
Baca juga: Warga Golo Langkok, Manggarai Swadaya Perbaiki Jalan
Baca juga: Lily Sebut Kerusakan Jaringan Akibat Bencana Seroja Sudah Berhasil Diperbaiki
Menurut dia, permintaan alat berat ke Dinas PUPR Flotim itu melalui surat resmi yang dikeluarkan camat Adonara pada 26 April lalu. Namun, hingga kini belum ada jawaban.
"Kita butuh sekali alat berat untuk bersihkan material di jalan dan halaman rumah warga yang tertimbun lumpur. Kita bisa sewa alat berat, tapi sampai sekarang juga belum dapat," ujarnya kepada wartawan, Minggu 9 Mei 2021.
Selain 18 rumah, kata dia, satu jembatan penghubung antara dusun Kebang Seng-Lewopulo yang rusak diterjang banjir, hingga kini belum diperbaiki.
"Masyarakat masih gunakan jembatan darurat. Bisa dibangun pakai dana desa, tapi masih ada masalah lahan," tandasnya.
Baca juga: Camat Niko Berkeliling ke Pulau Sambil Antar Bantuan Kepada Warga
Baca juga: PT Angkasa Pura Logistik Kantor Cabang Kupang Bantu Karyawan Terdampak
Untuk diketahui, sebanyak tiga wilayah di pulau Adonara terdampak parah bencana badai siklon tropis seroja diantaranya, Desa Nelelamadike kecamatan Ile Boleng, Desa Waiburak kecamatan Adonara Timur dan Desa Oyangbarang kecamatan Wotan Ulu Mado.
Badai itu mengakibatkan 72 warga meninggal dunia, 28 luka-luka 2 hilang, 3.180 mengungsi dan 2.637 korban terdampak. Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)