Predator Habis, Ledakan Belalang di Pulau Sumba Meningkat

Munculnya belalang di Sumba terutama di Kabupaten Sumba Timur akibat tidak ada lagi predator atau musuh alaminya

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Predator Habis, Ledakan Belalang di Pulau Sumba Meningkat
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Ketua Umum Badan Pelaksana Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Sumba (GKS) Pdt. Alfred Dj Samani,S.Th,M.Si

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Munculnya belalang di Sumba terutama di Kabupaten Sumba Timur akibat tidak ada lagi predator atau musuh alaminya. Selain itu, gangguan ekosistem turut mendukung keberadaan hama ini.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Badan Pelaksana Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Sumba (GKS), Pdt. Alfred Dj. Samani, S.Th,M.Si , Minggu (9/5/2021).

Menurut Pdt. Alfred, perkembangan serangan belalang di Pulau Sumba ini hampir ada setiap tahunnya. Namun, belakangan ini ledakan hamanya cukup tinggi dan hampir menyebar di semua kecamatan di Sumba Timur.

"Memang belalang ini juga hampir ada setiap tahun. Tetapi penambahan cukup signifikan belakangan ini bahkan meningkat. Salah satu faktor pemicu adalah predator dari belalang ini yang sudah punah atau tidak ada lagi," kata Pdt. Alfred.

Baca juga: KKB Papua Makin Beringas Bakar Rumah Warga di Ilaga,Satgas Nemangkawi Langsung Ambil Tindakan Tegas 

Baca juga: Promo Hypermart Minggu 9 Mei 2021, Wortel Berastagi Rp 1.540/100gr, Paha Ayam Rp 4.850/100gr

Dijelaskan, selain predator belalang yang sudah punah, ditambah dengan kehidupan masyarakat yang tidak tertib menjaga lingkungan.

"Ekosistem juga kalau terganggu maka memicu hama ini berkembang. Tidak heran jika hama ini terus ada hampir tiap tahun," katanya.

Dikatakan, secara gereja, pihaknya terus mengimbau jemaat agar ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan hidup sehingga ekosistem tetap stabil.

"Secara gereja kita juga lakukan seruan agar masyarakat menjaga lingkungan. Lingkungan yang seimbang ikut mencegah ledakan dari belalang," ujarnya.

Baca juga: Mantu Presiden Konflik dengan Gubernur Sumatera Utara, Utara, Bobby Nasution Bongkar Dirinya Protes

Baca juga: Umi Pipik Sebut Alm. Uje Punya 2 Istri Selain Dirinya: Istri Ketiga Publik Figur, Siapa Dia?

Pdt.Alfred juga mengatakan, GKS juga ikut mengambil bagian dalam upaya pengendalian belalang yakni dengan penyemprotan pestisida.

"Kita juga sudah turun ke Maidang Kecamatan Kambata Mapambuhang untuk kendalikan belalang dan dikoordinir oleh Pdt. Naftali Djoru. Kami bersama dengan Gereja Reformasi Injil Indonesia (GRII)," katanya.

Pdt. Alfred mengatakan, saat ini kehidupan semua orang berada dalam suasana yang sulit, namun harus tetap percaya dan berupa sehingga bisa bertahan dan keluar dari masa-masa sulit dengan tetap berharap kepada Tuhan.

"Sesuai tema Paskah kita tahun ini bahwa Berpaling kepada Sang pencipta kehidupan," ujarnya.

Pdt. Naftali Djoru, S.Th mengatakan, belalang yang ada itu biasanya muncul dengan siklus 20 tahun sekali, tetapi akhir-akhir ini hampir muncul setiap tahun.

"Kita lihat kasus ini mulai kembali lagi pada tahun 2019,2020 bahkan sampai tahun ini. Kita lihat belum ada pengendalian maksimal sehingga kita ikut lakukan pengendalian," kata Pdt. Naftali.

Dikatakan, saat ini ada 10 tangki semprot dengan jenis pestisida Confidor.

"Kita semprot perdana di Kecamatan Kambata Mapambuhang kemudian nanti kita ke wilayah lain. Kami juga siapkan relawan untuk mendukung upaya pengendalian belalang," katanya. (Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Berita Sumba Timur

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved