Kronologis Jet Tempur TNI AU Hampir Tembak Jatuh F 18 Hornet Australia di Langit Timor

Bukan itu saja, anggota TNI juga tidak pernah minder mengoperasikan alutsista tua meski harus berhadap dengan lawan yang memiliki senjata canggih

Editor: Alfred Dama
kompas.com
Kronologis Jet Tempur TNI AU Hampir Tembak Jatuh F 18 Hornet Australia di Langit Timor 

POS KUPANG.COM -- Semua anggota TNI telah melewati pendidikan yang sangat keras hingga menghasilkan prajurit tangguh dan gagah berani

Bukan itu saja, anggota TNI juga tidak pernah minder mengoperasikan alutsista tua meski harus berhadap dengan lawan yang memiliki senjata canggih

Ini dibuktikan para fighet satria pilot Jet Tempur TNI AU . Meskipun yang mengoperasikan pesawat tempur tua , namun para pilot TNI tak pernah takut menghadapi lawan yang punya pesawat baruh canggih sekela F/A 18 Super Hornet dari Royal Australian Air Force ( RAAF ) atau Angkatan Udara Australia

Kisahnya tak banyak diketahui, ternyata pernah terjadi pertemuan udara antara pesawat tempur Australia dan Indonesia di langit Timor Leste , yang nyaris menyebabkan pertempuran udara mematikan.

Dilaporkan The Drive (2/12/2020), Kisah itu terungkap dalam wawancara pilot Indonesian Hawk, Henri Alfiandi, yang muncul di situs Mylesat Indonesia , situs yang meliput urusan pertahanan.

Baca juga: Beda dengan Indonesia , Hut Kemerdekaan Timor Leste Pesta Koktail dan Kemeriahan Hingga Sore Hari

Baca juga: Pisah Dari Indonesia Timor Leste Kini Merana, Rakyat Menderita, Ternyata Ulah Sosok Ini, Siapa Dia?

Baca juga: Paskhas TNI AU Pernah Bikin CiutNyali Tentara Australia,Kini Digunakan Anies Baswedan di Tanah Abang

Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang di Utara Bali, Indonesia Minta Bantuan Singapura dan Australia

Peristiwa tak biasa telah terjadi beberapa dekade lalu, diduga pada 16 September 1999.

Itu adalah peristiwa yang berpotensi menyebabkan pertempuran udara yang mematikan antara pesawat tempur F / A-18 Hornet Australia dan pesawat tempur ringan British Aerospace Hawk yang diterbangkan oleh seorang pilot Angkatan Udara Indonesia.

Dikisahkan peristiwa itu terjadi pada puncak krisis Timor Timur 1999.

Saat itu, kekerasan meletus di Timor Leste setelah sebagian besar warga Bumi Lorosae memilih untuk merdeka dari Indonesia.

Setelah pemungutan suara kemerdekaan pada bulan Agustus 1999, milisi pro-Jakarta, yang didukung oleh pasukan keamanan Indonesia, meningkatkan serangan mereka terhadap warga sipil Timor.

Dilaporkan 2.600 orang tewas dalam periode tiga minggu, dan ribuan lainnya mengungsi.

Saat itu, keprihatinan internasional semakin meningkat.

Sementara Angkatan Udara Indonesia menempatkan jet tempur ke Timor Barat.

Juga kelompok tugas Angkatan Laut Indonesia yang berpatroli di perairan Timor Leste.

Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengawasi referendum Timor Leste pun khawatir akan kemungkinan retribusi dari Indonesia dalam bentuk intervensi militer.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved