Kronologis Jet Tempur TNI AU Hampir Tembak Jatuh F 18 Hornet Australia di Langit Timor
Bukan itu saja, anggota TNI juga tidak pernah minder mengoperasikan alutsista tua meski harus berhadap dengan lawan yang memiliki senjata canggih
Menurut keterangan itu, operator radar kemudian meminta pemeriksaan penerbangan Hawk yang diduga helikopter, menuju Dili, ibu kota Timor Leste.
Henri meminta Azhar untuk menggunakan radarnya dan memverifikasi kecepatan kontak.
Hal itu karena dan kursi tunggal Hawk Mk 209 yang dibawa Azhar memiliki set pulse-Doppler AN / APG-66H, mirip dengan radar yang ditemukan pada F-16A / B, sedangkan dua kursi yang dinaiki Henri tidak memiliki radar
Azhar sang pemimpin penerbangan pun melaporkan bahwa kontak tersebut bergerak dengan kecepatan 150 knot, kemudian mencatat bahwa angka tersebut terus meningkat… 160, 170, 200 knot.
Pesawat tak dikenal itu selanjutnya berada pada jarak sekitar 80 mil dari Hawks.
“Mengetahui hal itu, saya langsung terbang tinggi dan mengambil posisi dogfight untuk melindungi Azhar karena saya tidak memiliki radar,” kenang Henri.
Kedua Hawk kemudian naik ke ketinggian 28.000 kaki, dan saat itulah jelas bahwabukan helikopter, melainkan jet tempur yang mendekat kepada mereka.
Pemimpin penerbangan memilih mode tempur untuk radarnya dan kemudian para pejuang tak dikenal itu berbalik langsung menuju Indonesian Hawks.
Saat kontak datang ke arah mereka, Henri menjelaskan bahwa Azhar mengidentifikasi mereka, meneriakkan “Hornet” melalui radio.
Sepasang RAAF F / A-18A / B Hornet diduga terbang dari RAAF Tindal, sebuah pangkalan di Northern Territory, di mana kehadiran pasukan tambahan RAAF dimaksudkan untuk mencegah Jakarta memulai eskalasi militer di Timor Timur.
Menurut Henri, Azhar mengunci setidaknya satu F / A-18 sebelum Henri memperingatkannya, "Kami belum menyatakan perang!".
Namun, saat itu tampaknya Hornets tidak memasuki wilayah udara Indonesia.

Kemudian Hornets berbelok kembali ke selatan menuju FIR Darwin sementara pasangan Hawk kembali ke Kupang, pertempuran pun tak terjadi.
Namun itu bukan satu-satunya pertemuan Hornets dan Hawk.
Begitu mendarat, Henri mengatakan dia memerintahkan awak darat di Kupang untuk menyiapkan Hawk Mk 209 yang dilengkapi radar untuk penerbangan lain, juga meminta pengisian bahan bakar.