2,6 Tahun Pengabdian Kakanwil DJPb NTT, Lydia Kurniawati Christiyana (Bagian- 1)
2,6 Tahun Pengabdian Kakanwil DJPb NTT, Lydia Kurniawati Christiyana (Bagian- 1)
Untuk transfer ke daerah dan dana desa memang masih sangat minim. Jadi APBD ini terealisasi masih sangat kecil.
Mengapa?
Mungkin berbagai hal yang sedang dihadapi oleh pemerintah daerah saat ini khususnya pada masuk Triwulan II ada badai sehingga mungkin beberapa aktivitas pemerintah daerah yang harus diperhatikan.
Apa peran Kanwil DJPb di sini?
Peran kami tidak hanya sebagai kasir. Ibu Menteri Keuangan selalu berpesan kepada kami semua jajaran DJPb jangan hanya sekedar sebagai kasir tapi bagaimana melihat fenomena peran dari APBN itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Maka kami DJPb tidak bisa berdiri sendiri. Kita mesti bicara dengan Bank Indonesia dari sisi moneternya, kita bicara dengan Otoritas Jasa Keuangan terkait dari sisi lembaga-lembaga keuangan bukan bank dan lembaga bank.
Kita harus bicara dengan Badan Pusat Statistik dengan indikator-indikator makro ekonomi yang menjadi dasar kami untuk mana nih yang perlu disupport mana gang perlu didorong. Yang pertanian kah, pendidikan kah, seperti itu. Jadi kita bergerak bersama-sama.
Pada waktu saya pertama kali hadir di NTT tahun 2018, yang saya temui pertama kali itu justru pers, bukan bapak gubernur. Tujuannya adalah supaya pers inilah yang menjadi mitra kami dapat memberitakan hal-hal baik peran dari pemerintah dalam hal ini APBN yang dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian.
Baru setelah itu saya bertemu dengan jajaran pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, apa yang perlu diimprove, yang belum yang mana, mari kita improve bersama-sama. (michaella uzurasi)