Wagub NTT Launching Tim Koordinasi Percepatan Penurunan AKI, AKB dan Stunting NTT

Hadir pula perwakilan para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten kota se NTT.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RYAN NONG
Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi saat memberi arahan dalam kegiatan penetapan Pokja Percepatan Penurunan AKI, AKB dan Stunting NTT di Hotel Aston, Selasa, 4 Mei 2021. 

Wagub NTT Launching Tim Koordinasi Percepatan Penurunan AKI, AKB dan Stunting NTT

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Josef Adrianus Nae Soi melaunching Tim Koordinasi (Pokja) Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta Pencegahan dan Penanganan Stunting Provinsi NTT. 

Launching dilaksanakan di Palacio Room Hotel Aston Kupang, NTT, Selasa 4 Mei 2021 pagi. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, dr. Erna Mulati, MSc.,DMFM dan Kepala Bappelitbang Provinsi NTT, Cosmas D. Lana. Hadir pula USAID Health Office Director, Pamela Foster secara virtual dari Amerika. 

Hadir pula perwakilan para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten kota se NTT.

Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi dalam sambutannya menyebut dalam rangka upaya percepatan penurunan AKI dan AKB serta penurunan dan pencegahan stunting, maka diperlukan sebuah kelompok kerja yang akan mengkoordinir semua kegiatan dan upaya pencapaian target tersebut.

Baca juga: Akhiri Masa Tugas sebagai Penjabat Bupati Malaka, Viktorius Manek Laporan Ke Wagub NTT

Pemerintah Provinsi NTT, kata Josef Nae Soi, telah mempunyai kelompok kerja atau Pokja Percepatan pencegahan dan penanganan stunting yang dibuat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur NTT dan Surat Keputusan Kepala Bappelitbangda NTT tahun 2019.

Viktorius Manek foto bersama Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi usai melaporkan pelaksanaan tugas sebagai Penjabat Bupati Malaka. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wakil Gubernur NTT, Senin, 3 Mei 2021.
Viktorius Manek foto bersama Wakil Gubernur NTT Josef Adrianus Nae Soi usai melaporkan pelaksanaan tugas sebagai Penjabat Bupati Malaka. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wakil Gubernur NTT, Senin, 3 Mei 2021. (POS KUPANG.COM/ISTIMEWA)

"Karena itu untuk mengakomodir kebutuhan dan sesuai dengan situasi saat ini maka perlu dilakukan perubahan struktur kelompok kerja tersebut, dimana dua kelompok kerja terintegrasi untuk mencapai hasil yang maksimal. Karena itu Pemerintah Provinsi NTT menggandeng AUSAID," kata Josef Nae Soi. 

Sementara USAID Health Office Director (Direktur Kantor Kesehatan USAID, Pamela Foster menyampaikan dukungan USAID melalui Program Momentum untuk mencapai target pemerintah mempercepat penurunan angka AKI, AKB dan Stunting Provinsi NTT.

Baca juga: Begini Penjelasan Wagub NTT Terkait Lokasi Relokasi Warga Pasca Bencana

"USAID mendukung terbentuknya tim koordinasi atau Pokja Percepatan Penurunan AKI AKB dan Pencegahan dan Penanganan Stunting NTT. USAID akan memberikan dukungan teknis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, meningkatkan sistem rujukan dan meningkatkan kualitas data untuk pengambilan keputusan di 22 Kabupaten kota se NTT," ujar Pamela Foster.

Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi saat mengunjungi korban bencana Siklon Tropis Seroja di Sabu Raijua
Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi saat mengunjungi korban bencana Siklon Tropis Seroja di Sabu Raijua (POS KUPANG.COM/RYAN NONG)

Pemerintah Provinsi NTT, tengah berupaya optimal untuk menurunkan AKI, AKB dan Stunting. 

Berdasarkan data Bappelitbangda NTT, jumlah kematian ibu sebanyak 149 kasus, sementara angka kematian bayi baru lahir mencapai 744 kasus pada 2020. Selain itu, angka stunting masih berada pada 24,2 persen.

Kondisi ini masih jauh jika dibandingkan dengan target RPJMD 2918-2023 yakni tidak ada kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di NTT. 

Baca juga: Wagub NTT Yosef Adrianus Nae Soi Kembali Kunjungi Korban Bencana Lembata

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi NTT dan USAID mengapresiasi peran dan dukungan para bidan yang sebagian besar merupakan tenaga pelaksana kesehatan ibu dan anak (KIA) di tingkat masyarakat. 

Acara penetapan Pokja yang berdekatan dengan Hari Bidan Internasional yang dirayakan setiap 5 Mei itu diharapkan dapat meningkatkan kepedulian para pemangku kepentingan terhadap tenaga KIA. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved