Di Kota Kupang, Menko PMK dan Menteri PPPA Dialog Stunting Bersama Kader Kelurahan Tangguh

Di Kota Kupang, Menko PMK dan Menteri PPPA dialog stunting bersama kader Kelurahan Tangguh

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri PPPA, Bintang Puspayoga berdialog dengan warga dan kader kelurahan tangguh di Kota Kupang, Senin, 3 Mei 2021 sore. 

Di Kota Kupang, Menko PMK dan Menteri PPPA dialog stunting bersama kader Kelurahan Tangguh

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri PPPA, Bintang Puspayoga berdialog dengan warga dan kader Kelurahan Tangguh di Kota Kupang, Senin, 3 Mei 2021 sore.

Dialog dengan tema Penanganan dan Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah NTT itu berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Lasiana di Jalan Timor Raya Kelurahan Lasiana Kota Kupang.

Dialog tersebut dihadiri Wakil Gubernur NTT, Josef Adrianus Nae Soi dan Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia Julia Nomleni yang mendampingi kedua menteri kabinet Indonesia Maju itu.

Baca juga: Simak Jadwal MotoGP Prancis Pertengahan Mei 2021, Update Klasemen MotoGP Usai MotoGP Jeres Spanyol

Baca juga: Mental Anak-anak Korban Bencana Adonara Harus Dipersiapkan Sebelum Direlokasi

Hadir pula Ketua TP PKK / Dekranasda NTT, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, wakil Ketua TP PKK / Dekranasda NTT, Ny. Maria Djogo, Ketua TP PKK / Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore.

Dalam laporannya, Ketua TP PKK Kelurahan Lasiana menyebut jumlah anak stunting di Kelurahan Lasiana sebanyak 111 anak pada 2020 dan meningkat menjadi 128 anak pada 2021. Sementara anak dengan gizi buruk dan stunting berjumlah 77 orang pada 2021.

Saat ini, pihak Kelurahan Lasiana melalui 55 kader di 11 Posyandu yang ada di wilayah itu menangani sebanyak 11 ibu hamil, 67 ibu menyusui, 280 bayi dan 679 balita.

Ia menyampaikan ucapan terimakasih kepada Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri PPPA Bintang Puspayoga yang datang dan berdialog dengan warga.

Baca juga: FPI Tak Bisa Berkutik, Polisi Ungkap Fakta Baru, Bubuk Putih di Markas FPI Ternyata Bahan Peledak

Baca juga: Siswa SMATER Harus Jadi Duta Yang Berani Merasul dan Berjuang Meraih Masa Depan

Ia menjelaskan, penanganan stunting melalui Posyandu di wilayah itu tidak berhenti saat pandemi COVID-19.

"Saat Covid-19 mulai berlangsung pada Maret 2020 posyandu ditutup, tetapi pemantauan perkembangan anak tetap dilakukan ibu balita dan kader kader Posyandu," kata dia.

Ny. Julie Sutrisno Laiskodat yang menjadi moderator dalam dialog tersebut menyampaikan TP PKK Dekranasda NTT membentuk Desa dan Kelurahan Tangguh di seluruh wilayah NTT. Di Kota Kupang, kaya dia, terdapat dua Kelurahan Tangguh yakni Kelurahan Lasiana dan Kelurahan Manutapen.

Dua Kelurahan tersebut kata dia menjadi kelurahan contoh dalam program pemberdayaan kesejahteraan keluarga termasuk dalam hal eliminasi stunting.

Kepada para kader dan warga, Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyebut seharusnya tidak ada stunting di Provinsi NTT karena NTT memiliki potensi lokal yang dapat mencegah dan menangani stunting seperti kelor, ikan dan sorgum.

"Kita tahu NTT ini tidak harus ada stunting karena ada kelor, ikan dan sorgum," kata Bintang Puspayoga.

Karena itu, ia meminta para kader bersama para ibu untuk meningkatkan kapasitas diri dalam mengolah potensi utamanya pangan lokal yang bernilai gizi.

"Kami apresiasi, para ibu yang meningkatkan kapasitas diri adalah hal yang luar biasa," kata Bintang Puspayoga.

Bintang juga menegaskan bahwa pemenuhan hak anak adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah pusat tetapi pemerintah daerah dan seluruh stakeholder.

Posyandu menjadi hal yang penting dalam penanganan stunting karena intervensi yang dilakukan. Karena itu langkah-langkah inovasi tetap harus dilakukan.

Meskipun posyandu ditutup selama masa pandemi, tetapi menurut Menteri Bintang Puspayoga, edukasi melalui kader hingga dasa wisma tetap harus dilakukan hingga level keluarga. Ia bahkan menyebut PKK mendapat apresiasi yang luar biasa dari Presiden RI Jokowi.

"Presiden sangat apresiasi PKK, presiden meminta selalu menggerakan PKK karena sampai ke level paling bawah. Dan upaya yang dilakukan di NTT sudah sangat luar biasa dalam menangani stunting, hanya perlu upaya pendampingan terus menerus," kata dia.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengingatkan agar kesadaran dan pengetahuan gizi harus terus ditingkatkan baik oleh kader maupun oleh keluarga. Ia berharap, NTT mampu menekan angka stunting sesuai dengan target presiden yakni zero stunting pada tahun 2024 mendatang. (Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Berita Kota Kupang

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved