Dinas PKH Mabar Akan Uji Coba Program Bantuan Bibit Babi Bagi Peternak
Dinas PKH Manggarai Barat akan ujicoba program bantuan bibit babi bagi peternak babi
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
"Dari puluhan babi yang mati, 7 ekor itu indukan. Rata-rata saya menjual babi Rp1 juta hingga Rp 5 juta," katanya.
Menurutnya, dengan adanya bantuan bibit babi, masyarakat merasa sangat terbantu dan dapat kembali semangat untuk beternak babi.
Kenjturyrat, penghasilan dari beternak babi sangat membantu masyarakat, lebih khusus masyarakat pedesaan.
"Apalagi kami juga ambil KUR (Kredit Usaha Rakyat) di bank, sekarang sudah kesulitan bayar," tandasnya.
Hal senada disampaikan juga oleh peternak dari Kelurahan Tangge, Fransiskus Garung (52).
Menurutnya, penghasilan menjual babi sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup, selain dari pertanian, terlebih dirinya yang masih menyekolahkan kedua anaknya di bangku perguruan tinggi.
Sementara itu, Kepala Desa Wae Kanta, Gregorius Barbiriso mengatakan, para peternak yang terdampak ASF tidak hanya membutuhkan bibit babi dari pemerintah.
Namub, lanjut dia, para peternak juga membutuhkan pendampingan dari penyuluh peternakan terkait bagaimana mengatasi penyakit ternak babi.
"Pengalaman saat ini menurut pengetahuan dan pengalaman peternak, dan belum ada pendampingan. Sehingga ke depannya, kami juga meminta kesediaan dari dinas. Apalagi soal penyakit. Mungkin soal kasih makan kami paham sedikit, tapi penyakit yang serang penyakit kami tidak tahu," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)