Kadis Dikbud NTT Launching Kick Off Swab Massal Program Surveilans Sekolah untuk Bebas Covid
ditandai dengan pemeriksaan swab massal surveilans kepada 320 siswa serta para guru sekolah itu
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso

Dengan penambahan kapasitas laboratorium, maka menurut Ansor program ini harus menyentuh semakin banyak sehingga di NTT agar sekolah tatap muka bisa dilaksanakan dengan nyaman dan aman. "Kita harus optimistis bisa sekolah tatap muka," tambah dia.
Ansor juga menyebut, pihaknya mendorong agar vaksin tahap kedua segera dilaksanakan untuk para guru dan tenaga kependidikan serta para siswa di NTT.
dr. Christian Widodo meminta para guru dan siswa tidak perlu gelisah dan takut terhadap pelaksanaan swab maupun vaksinasi. Karena itu, ia mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT yang bekerjasama dengan Laboratorium Bio Kesmas Provinsi NTT untuk menyelesaikan program tersebut agar dapat mencegah penularan Covid-19 dan mencegah terciptanya klaster sekolah.
Baca juga: Kadis Dikbud NTT Janji Perjuangkan Asrama untuk SMATER Don Bosko Lewoleba
"Lebih baik kita memulai daripada menunggu sempurna. Karena kalau kita mau hasil berbeda maka harus lakukan hal berbeda," tambah Politisi PSI ini.
Sementara itu dr. Dr. Fima Inabuy mengapresiasi SMA Negeri 5 Kota Kupang. Ia menyebut SMA Negeri 5 Kota Kupang menjadi satu sekolah yang terpilih untuk memulai program Surveilans Sekolah bebas COVID-19 bukan hanya di NTT tapi di Indonesia.

Menurutnya, semua pihak harus banyak memberi perhatian pada aspek pencegahan dan tidak hanya fokus pada pengobatan. Karena itu, metode Surveilans sebagai salah satu metode pencegahan harus menjadi hal yang didukung bersama.
"Kalau sibuk dengan pengobatan kita tidak tahu kapan covid berakhir. Surveilans ini salah satu metode "tambal atap bocor". Jadi surveilans artinya pengawasan, memonitor supaya mencegah jangan sampai Sekolah menjadi sumber penularan," lanjut dr. Fima.
Baca juga: Kadis Dikbud NTT : Prestasi Siswa di Tengah Pandemi
Ia berharap program tersebut menjadi program bersama karena menurutnya keselamatan Sekolah ditentukan oleh kerja semua.
"Yang menyelamatkan kita dari Covid-19 yakni 3M yang menjadi gerbong nomor 1 meskipun sudah vaksin, kedua testing secara berkala yang membantu mendeteksi OTG, dan vaksinasi memberikan kekebalan jangka panjang," pungkas dr. Fima.
Terhadap program Surveilans, Kepala SMAN 5 Kota Kupang Veronika Wawo menyebut orang tua seluruh siswa telah meneken kesepakatan untuk sekolah tatap muka.
Tahap pertama, swab akan dilakukan untuk 210 siswa dari total 1.248 siswa sekolah itu. Ia mengatakan, pihaknya menetapkan 8 siswa setiap kelas sebagai sampel agar kelas offline bisa berjalan. (
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )