Keluarga Terima Kematian Bocah 4 Tahun di Ngada Sebagai Musibah
Keluarga korban bocah 4 tahun yang Tewas terseret air di parit menerima kematian korban sebagai Musibah
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Rai Artika saat ditemui di ruang kerjannya, Selasa (27/4/2021) mengatakan bahwa, keluarga korban bocah 4 tahun yang Tewas terseret air di parit menerima kematian korban sebagai Musibah.
Selanjutnya keluarga korban juga menolak untuk dilakukan visum et repertum serta penyelidikan lebih lanjut dengan dibuatkan surat pernyataan.
"Jadi keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah atau kehendak Tuhan dan menolak untuk dilakukan visum serta penyelidikan lebih lanjut dengan dibuatkan surat pernyataan," ungkap I Ketut kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjannya, Selasa (27/4/2021).
Diberitakan sebelumnya, Adrianus Tema, bocah yang berusia empat tahun tewas terseret air parit di Kampung Za'a, Desa Were III, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Airlangga Hartarto : Penyerapan Dana PEN Capai Rp134,07 Triliun
Baca juga: Beli Minyak Tanah di Kota Ende Wajib Bawa KK Bagaimana Nasib Anak Kos
Bocah malang itu ditemukan meninggal dunia setelah dititipkan oleh kedua orangtuanya Yakobus Siga dan Maria Ermelinda Wula kepada saudari Theresia Bhupu yang memiliki keterbelakangan mental.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Ngada, Iptu I Ketut Rai Artika kepada Pos Kupang saat ditemui di ruang kerjannya, Selasa (27/4/2021).
I Ketut mengatakan, kejadian bermula ketika, Senin (26/4/2021) sekira pukul 14:30 Wita orangtua korban Yakobus Siga dan Maria Ermelinda Wula menitipkan korban kepada saudari Theresia Bhupu yang memiliki keterbelakangan mental untuk mencari kayu.
Pulang mencari kayu, sekira pukul 16:00 Wita, kedua orangtua korban Yakobus Siga dan Maria Ermelinda Wula langsung mengecek anaknya di rumah saudarinya Theresia Bupu.
Baca juga: Di Kabupaten Ngada Bocah 4 Tahun yang Tewas Terseret Air Alami Luka Lecet di Bagian Kepala
Baca juga: Mako Polres Malaka Resmi Dibangun Diatas Lahan Seluas 4,3 Ha
Upaya melakukan pencarian di sekitar rumah tidak membuahkan hasil. Kedua orangtua korban pun langsung mencari di sekitar rumah keluar lainnya dan juga di rumah tetangga dan tetap tidak menemukan korban.
Pada saat itu, Yakobus Siga dan mengajak saksi lain yakni Evensius Loda untuk mencari korban ke arah parit, karena tempat tersebut biasa digunakan anak-anak untuk bermain.
Keduanya langsung mencari sepanjang saluran parit tersebut. Setelah sampai di turbin, keduanya melihat korban berada persis di dapam air dan ketika mengecek ke dalam air korban sudah tidak bernyawah lagi.
Setelah memastikan korban meninggal dunia, keduanya pun langsung mengangkat korban dan membaringkannya di pinggir parit tersebut dan menginformasikan kabar tersebut kepada polisi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)