Tak Ingin Menuai Masalah, Pemkab Flotim Hati-hati Tentuan Lahan Relokasi Bagi Pengungsi Bencana
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadi konflik tanah yang berujung masalah antar warga.
"Mencari lahan baru yang luasnya di atas 2 hektar juga menjadi persoalan tersendiri. Solusi awal adalah, duduk bersama korban untuk mengetahui, jika korban ada yang memiliki lahan, maka pemerintah siap membangun rumah di atas lahannya itu. Bagi yang belum punya lahan, kita cari solusinya," katanya.
Sementara itu, Kadis Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Flotim menjelaskan, untuk membangun 300 unit rumah, kata dia, pihak kementerian meminta Pemda menyiapkan 6 hektar lahan.

Menurut dia, sesuai rekomendasi kementerian PUPR, 300 unit rumah yang akan dibangun itu dengan tipe 36 dengan model Risa (rumah instan sehat sederhana) dengan sistem panel yang juga anti gempa.
Baca juga: Aksi Kemanusiaan DPD NTT Hanura Untuk Korban Bencana Siklon Seroja di Adonara
"Untuk sertifikat akan dibuat atas nama Pemda Flotim. Setelah diserahkan baru dipecahkan," katanya.
Ia menambahkan, selain dari kementerian PUPR, pembangunan rumah itu juga dari stimulan BNPB dengan perincian, rusak berat dibantu Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta.

"Kita sudah data semua. Untuk Rusak ringan nanti dapat stimulan dari BNPB," tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)