KRI Nanggala Tenggelam

Pengabdian Tiada Akhir, KRI Nanggala-402 Berpatroli Selamanya , Ada Dua Cara Selamatkan ABK

Empati publik pun tampaknya didorong oleh keyakinan bahwa ketika kapal selam tenggelam, hanya sedikit yang bisa dilakukan untuk awak

Editor: Alfred Dama
Tribunnews.com | Kompas.com/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Komandan KRI Nanggala 402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian. 

Namun, operasi rescue awal ini hanya dilakukan jika kondisi kapal selama ideal dan itu pun tetap jarang dilakukan.

Seringkali jumlah kerusakan yang dialami kapal selam tidak diketahui, yang berarti kapal selam tidak dapat dipindahkan.

Jika nekat, maka kapal selam dapat pecah selama proses pemindahan.

Waktu juga merupakan faktor utama karena awak hanya akan bertahan paling lama tiga hari.

Apalagi jika kondisi kapal mati lampu total atau blackout.

Jika kapal tidak mati lampu, maka mereka bisa bertahan paling lama lima hari.

Tapi sepertinya kedua opsi di atas tidak bisa juga dilakukan untuk KRI Nanggala-402.

Salah satu alasannya karena kapal diduga tenggelam di kedalaman 850 meter.

Oleh karenanya KSAL mengumumkan status KRI Nanggala-402 adalah On Eternal Patrol, yang artinya berpatroli selamanya.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul: Dinyatakan Tenggelam, KRI Nanggala-402 Berstatus 'Berpatroli Selamanya', Hanya 2 Opsi Tersedia untuk Selamatkan Awak Kapal Selam yang Tenggelam, Namun Keduanya Sulit Dilakukan 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved