Di NTT, 21 Pasien DBD di Kabupaten TTS Sembuh, Simak Penjelasan Kadis Kesehatan
Di NTT, 21 Pasien DBD di Kabupaten TTS Sembuh, Simak Penjelasan Kadis Kesehatan Sepanjang Januari hingga akhir April 2021 tercatat sebanyak 21 pasie
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Di NTT, 21 Pasien DBD di Kabupaten TTS Sembuh, Simak Penjelasan Kadis Kesehatan
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. Irene Atte mengatakan, saat ini tidak ada pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas.
Sepanjang Januari hingga akhir April 2021 tercatat sebanyak 21 pasien dirawat dengan diagnosis terkena DBD, baik dirawat di Puskesmas maupun RSUD soe. Namun ke-21 pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh usai mendapat perawatan medis.
" Untuk saat ini tidak ada pasien DBD yang dirawat baik di rumah sakit maupun di Puskesmas. Seluruhnya sudah sembuh dan kita ijinkan kembali ke rumah," ungkap Irene kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (23/4/2021) di ruang kerjanya.
Ditanya terkait rincian asal pasien DBD, Irene merincikan, 8 pasien dari kecamatan kota Soe, 2 pasien dari Panite, 2 pasien dari Niki- Niki, 1 pasien dari Tetaf, 2 pasien dari kualin, 2 pasien dari Nule, 2 dari Binaus, 1 dari Oinlasi dan 1 pasien dari Siso. Hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus pasien meninggal akibat DBD.
" Sampai saat ini belum ada yang meninggal akibat DBD," ujarnya.
Dijelaskan Irene, ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kasus DBD. Pertama, jarak rumah warga yang berdekatan. Kedua, kebiasan berkumpul di luar rumah pada sore hari, dan ketiga, kebersihan lingkungan yang kurang dijaga.
"Masih banyak masyarakat yang menjelang sore sampai malam itu masih suka berkumpul sehingga terkena gigitan nyamuk aides agepti", jelasnya.
Baca juga: Disdukcapil Ende Prioritas Percepatan Pengurusan Adminduk bagi Kaum Disabilitas
Untuk mengurangi kasus DBD, Irene menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
" Masyarakat kita himbau untuk menjaga kebersihan lingkungan. Aksi Jumat bersih harus kembali digalakan untuk menjaga kebersihan lingkungan," imbaunya. (din)
