Masalah Adalah Berkat, Dampak Positif Bencana Badai Tropis Seroja yangMeluluhantakan NTT, 3 Danau
Masalah Adalah Berkat, Dampak Positif Bencana Badai Tropis Seroja yangMeluluhantakan NTT, 3 Danau
Masalah Adalah Berkat, Dampak Positif Bencana Badai Tropis Seroja yangMeluluhantakan NTT, 3 Danau
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Warga kota Kupang terus digegerkan dengan berbagai peninggalan-peninggalan baru pasca badai Seroja menghantam NTT dua pekan lalu. Sebelumnya, sebuah danau baru muncul di keluarhan Sikumana, dan yang terbaru adalaj munculnya danau baru di kelurahan Naioni dan kelurahan Batuplat kota Kupang.
Ketiga danau dengan ukuran berbeda ini, muncul pertama kali usai hampir semua wilayah NTT di terjang badai Seroja pada dua pekan lalu.
Danau Tankolo di kelurahan Sikumana, kecamatan Maulafa, bagi warga setempat merupakan danau dengan 7 sumber mata air yang tiap terus mengeluarkan air hingga memenuhi kawasan yang merupakan lahan pertanian tersebut.
Dengan luas hampir 300 meter, danau tersebut kini telah merendam rumah warga dan sedikitnya 20 jiwa selaku pemilik rumah harus mengungsi ke rumah tetangga maupun kerabat.
"Ini dulu kebun sayur, tanah rata, jadi orang biasa timba air siram sayur. Setelah hujan angin besar itu, mata air pecah ada lari datang ni, rendam semua," ujar Bendelina Taolin, Minggu 18 April 2021.
Warga lainnya, Mikhael Lakapu, menuturkan, pada saat badai, turut terjadi getaran disekitar mata air yang akhirnya mengakibatkan 7 mata air yang berada di tebing mengeluarkan air dalam jumlah banyak.
"Awalnya itu ada getaran di dekat mata air, habis itu langsung keluar air besar, akhirnya sampai meluap di kebun sayur itu," tutur Mikhael.
Ia mengatakan, saat ini debit air tersebut terus mengalami peningkatan sehingga dari 7 mata air yang ada, 3 diantaranya telah terendam air dan kini tersisa 4 mata air yang masih dapat dilihat oleh warga sekitar.
Sementara itu, danau Tuaknatun di RT 17 RW 007, kelurahan Batuplat, kecamatan Alak, juga memiliki cerita yang sama dengan danau Tankolo di Sikumana.
Danau Tuaknatun yang merendam eks tempat arena gestrek motor trail ini awalnya terbentuk akibat luapan 6 mata air milik warga pasca badai Seroja.
"Danau ini baru saja, baru kali ini ada sejak Seroja lalu. Makanya seperti pulau-pulau dan seperti terpisah, ini karena dulu lokasi gestrek," ujar ketua RT 17, Mariana Beni, Rabu 21 April 2021.
Ia menjelaskan, dari total 6 sumur sebagai mata air, terdapat 4 mata air hingga saat ini terus mengeluarkan debit air dengan intensitas tinggi.
Saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mejadikan tempat tersebut sebagai lokasi wisata baru bagi warga kota Kupang.
Terbentuknya danau baru kali ini berada di kelurahan Naioni, kecamatan Maulafa, kota Kupang. Memiliki sejarah terbentuk yang sama dengan danau Tankolo dan Tuaknatun, danau di kelurahan Naioni ini hanya memiliki luas tak lebih dari 100 meter.
Di danau kelurahan Naioni, muncul dibekas galian pasir yang telah lama ditinggalkan. Terdapat juga tiga tempat danau berukuran kecil di lokasi tersebut.