Masalah Adalah Berkat, Dampak Positif Bencana Badai Tropis Seroja yangMeluluhantakan NTT, 3 Danau

Masalah Adalah Berkat, Dampak Positif Bencana Badai Tropis Seroja yangMeluluhantakan NTT, 3 Danau

Editor: Ferry Ndoen
Foto Irfan Hoi
Danau Seroja di Kelurahan Naioni 

Pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu 21 April 2021, siang, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi tersebut untuk melihat dari dekat maupun hanya berfoto ria.

Meski demikian, danau di kelurahan Naioni ini, menurut salah satu warga yang datang ke lokasi, mengatakan pada musim-musim hujan, tempat tersebut selalu di penuhi genangan air.

"Selama ini memang ada kalau pas hujan, mungkin karena kemarin hujan lebat makanya masih ada genangan. Tapi kita juga kurang tau kedepannya seperti apa," ujar Anggun, salah seorang warga setempat, Rabu 21 April 2021.

Ketiga danau ini, kini ramai dikunjungi oleh warga kota Kupang sejak viral pada beberapa hari belakangan ini.

Penjelasan Geolog

Kota Kupang sendiri merupakan daerah karst yang dapat menyuplai air ke permukaan akibat kejenuhaan dari aliran air tanah.

"Lokasi yang saat ini adalah salah satu bentuk eksokarst-nya, yang mana suatu lembah dan ada bukit-bukit ya. Ada juga batu gamping tajam yang disebut lapias," ujar Geolog dari universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr. Herry Kota, saat berada di danau ini, Senin 19 April 2021.

Ia menjelaskan, imbuhan air tanah yang masuk melalui tiga model yakni difius yang meresap perlahan dan masuk ke dalam saluran air bawah tanah.

Herry menduga adanya mata air dengan jumlah cukup besar ini disebabkan oleh adanya bekas mata air, sehingga ketika adanya curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan adanya kejenuhan yang sekaligus mengakibatkan pisometriknya terpotong oleh topografi maka muncul lah mata air tersebut.

"Itu kita lihat yang mana, pisometriknya itu terpotong seperti di kaki bukit sebavaj mata air. Ini suatu fenomena yang lazim dalam daerah karst," sebutnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, wilayah kota Kupang di saat sekarang membutuhkan peta zonasi tanah selain peta zonasi kerentanan gerakan tanah. Hal ini, baginya sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui wilayah dengan tempat-tempat karst dan berpotensi muncul mata air ini dapat dilakukan penanangan lebih lanjut.

Baca juga: Ezra Walian Ingin Persib Juara Piala Menpora 2021, Striker Handal Maung Bandung Tak Fokus Top Skor

Menurutnya, danau karst ini juga merupakan danau musiman yang disesuaikan dengan kondisi curah hujan termaksud di Danau Tankolo yang akan mengalami penurunan debit air secara perlahan.

"Saat ini sudah mulai turun, bisa dilihat di penanda. Mungkin sudah belasan centi lah. Dia akan turun terus," ungkap ketua ikatan Ahli Geologi Indonesia pengurus daerah NTT ini.

Ia menerangkan, di daerah karst lazimnya seperti daerah cekungan yang akan mengalami proses pengeringan dan proses penguapan yang akan masuk ke wilayah sekitar.

Ditambahkan Herry, kejadian ini tidak akan menimbulkan bencana seperti longsor, pasalnya tekanan air tersebut sangat kecil, apa lagi topografi daerah sekitar juga tidak memungkinkan terjadinya longsor.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved