Wawancara Khusus Ketua LPA Indonesia, Seto Mulyadi: Anak-Anak NTT Sangat Hebat
Wawancara khusus Ketua LPA Indonesia, Seto Mulyadi: Anak-Anak NTT sangat hebat
Saat melihat anak-anak korban bencana yang susah tidur, kehilangan percaya diri, kekurangan asupan makanan atau anak-anak yang awalnya ceria tiba-tiba berubah, maka diibaratkan seperti luka, apabila tidak diobati pasti mengalami kecacatan.
Jika situasi ini dibiarkan, maka anak-anak akan mengalami perubahan berkelakuan atau kurang percaya diri bahkan hingga menimbulkan agresifitas. Maka, harus segera ada pendampingan psiko sosial, supaya anak-anak kembali ceria dan bisa percaya diri.
Untuk mengembalikan rasa percaya diri atau program LDP itu seperti apa?
Yang paling penting langkah awal berasal dari keluarga. Orang tua boleh takut dan marah, asal saja dapat dikelola dengan baik hingga dampak bagi anak-anak tidak terpengaruh.
Setelah lakukan kunjungan, Ka Seto melihat psikologis anak-anak seperti apa?
Hingga saat ini kami baru melakukan kunjungan di beberapa posko, namun ada beberapa lokasi yang sudah mulai pulih, tapi dibeberapa lokasi masih mendiamkan diri dan sebagainya. Karena situasi ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Melainkan harus bersinergi semua pihak.
Hal-hal teknis atau contoh sederhana yang dilakukan bagi anak-anak di posko seperti apa?
Contoh sederhana adalah, untuk ayah dan bunda biasakan bangun tidur dengan tersenyum. Senyuman itu adalah suatu kekuatan yang dahsyat. Karena dengan senyum, anak merasakan bahwa cerminannya orang tua.
Orang tua tidak perlu panik hingga marah-marah, karena hal tersebut dapat menambah kepanikan anak-anak berujung stres dan hilang kepercayaan diri.
Anak-anak juga perlu didekatkan dengan nada indah, serta tidak boleh ada bentakan.
Apa peran pemerintah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi persoalan ini?
Saat ini Pemda setempat haru memenuhi hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya anak-anak seperti tenda, air bersih, makanan dan kebutuhan lain-lain.
Untuk LPA NTT sendiri apa perannya dalam menangani situasi ini?
Ketua LPA NTT, Tori Ata : Sejauh ini sudah berkunjung ke lokasi-lokasi terdampak bencana dan sudah terintegrasi dengan kelompok-kelompok lain. Sehingga di lapangan itu kami menemukan bahwa yang paling rentan dampak bencana ini adalah anak-anak.
Karena berulang kali kami selalu melakukan pengecekan terkait bantuannya seperti apa. Kebanyakan yang kami tahu di lapangan untuk suplai bantuannya hanya beras dan mie.