Membantu Korban Banjir Harus Lepaskan Kepentingan Pribadi dan Kelompok
Memasuki tahap pemulihan pasca banjir bandang Badai Seroja di Malaka, beragam elemen berjibaku membantu korban
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BETUN---Memasuki tahap pemulihan pasca banjir bandang Badai Seroja di Malaka, beragam elemen berjibaku membantu korban. Bantuan kemanusiaan saat ini tersalurkan baik oleh pemerintah maupun pihak tertentu yang berempati.
Terhadap bantuan yang ada diharapkan tidak membeda-bedakan antara warga yang satu dengan lainnya. Harus melepas kepentingan pribadi- kelompok dan dengan hati nurani memberikan sama rata, sama rasa.
Kapolres Malaka, AKBP Albert Neno, S.H menyampaikan hal ini di ruang kerjanya, Selasa (20/4).
Dijelaskan Albert, pasca banjir bandang beberapa waktu lalu, para korban dievakuasi dari kampung halamannya ke titik aman. Setelah beberapa pekan di penampungan, para korban kini sudah dipulangkan ke rumah masing-masing untuk berbenah kembali.
Baca juga: Nisar Desa Nanga Bere Alami Listrik Padam, Ini Penjelasan Manager ULP PLN Labuan Bajo
Baca juga: Ramalan Shio Besok Rabu 21 April 2021, 4 Shio Super Hoki, Ada Rezeki Nomplok?
Saat ini, katanya, langkah penanganan lanjutan soal pemulihan. Pasalnya, sebagian besar korban, rumahnya rusak termasuk harta benda hanyut terbawa banjir.
"Dalam rapat koordinasi bersama bahwa penanganan lanjutan adalah kesiapan kebutuhan makan dan minum karena rata-rata rumah terendam banjir. Mereka kembali untuk bersihkan rumah lumpur. Kebutuhan air minum makanan menjadi skala perhatian," katanya.
Untuk meringankan beban warga, katanya, bantuan bisa disalurkan siapapun apakah menyerahkan di posko umum ataupun langsung ke desa-desa. Diharapkan bantuan harus tepat sasaran dan jangan ada kepentingan apapun.
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: THR Sebagai Pengungkit Ekonomi Sebelum Lebaran
Baca juga: Update Kode Redeem ML Rabu 21 April 2021, Dapatkan Kode Redeem Mobile Legends Terbaru
"Memberi bantuan lepaskan kepentingan politik. Kepentingan pribadi maupun golongan. Ini soal pelayanan kemanusiaan. Lakukan dengan hati nurani jangan kepentingan tertentu. Lepas identitas diri dan kelompok. Politik pilkada sudah selesai dan kini kita bersama layani warga yang susah," tegas Albert.
Pada bagian lain, Albert mewanti-wanti warga untuk jangan memanfaatkan kesempatan ketika orang susah. Dirinya mencontohkan, saat banjir ada hewan milik warga di satu desa karena terkena banjir hanyut ke desa lain.
"Warga yang kehilangan hewan apabila ada yang tahu maka segera kembalikan. Saya sudah minta camat, Babinkamtibmas, RT, RW dan anggota TNI untuk bantu sosialisasi. Dalam bencana ini tidak boleh ada yang ambil kesempatan karena itu tergolong mencuri. Hukumannya berat. Kalau bukan milik tidak boleh diambil," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)