Dinyatakan Sembuh dari ODGJ, Bupati Agas Lepas Pasung Heleonora Bupu
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum melepas pasung mama Heleonora Bupu (67)
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BORONG----Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum melepas pasung mama Heleonora Bupu (67), pasien orang dengan gangguan jiwa (OGDJ) yang dipasung sejak 4 tahun lalu di Dusun Watu Tewuk, Desa Satar Lahing, Kecamatan Rana Mese, Senin (19/4/2021).
Mama Heleonora dilepas pasung karena sudah dinyatakan sembuh dari ODGJ secara klinis.
Hadir dalam kegiatan itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Dami Damu, Camat Rana Mese, Maria Anjelina Teme, sejumlah pimpinan OPD, Romo Hermen Sanusi, Pr, mewakili Kepala Puskesmas Lalang bersama dokter dan perawat Tim Medis, Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli ODGJ dan masyarakat serta keluarga dari pasien.
Adapun sebelum pelepasan pasung dilakukan doa dan pemberkatan kepada mama Heleonora yang dipimpin oleh Rm Hermen Sanusi, Pr yang juga sebagai relawan KKI. Usai doa dan pemberkatan kemudian pasung Mama Heleonora dilepaskan.
Baca juga: Hari ini, Siswa Kelas IX SMP di Seluruh Kabupaten TTU Mengikuti Ujian Akhir Sekolah
Baca juga: PLN Sebut 93,7 Persen Listrik di NTT Telah Menyala
Setelah dilepaskan dari pasung, mama Heleonora kemudian berbincang-bincang dengan Bupati Agas dan juga sejumlah rombongan yang hadir. Tanpak mama Heleonora berbicara dengan baik dan selalu senyum dan tertawa.
Mama Heleonora juga menyampaikan syukur kepada Tuhan karena dengan tangan kasih Tuhan ia telah sembuh dari ODGJ. Selain itu, juga mama Heleonora juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Manggarai Timur, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, KKI dan semua pihak yang terlibat merawat dan mengobatinya hingga sembuh dan sudah di lepaskan pasung dari kaki kirinya.
Anak keenam dari mama Heleonora, Yohanes Manggu (31) juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Manggarai Timur, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Ke amatan Rana Mese, Pemdes Satar Lahing, KKI dan semua pihak yang telah membantu penyembuhan ibu kandung mereka.
Baca juga: Murid dan Orangtua SMPK Frateran Ndao Ende Kirim Bantuan Korban Bencana Adonara dan Lembata
Baca juga: Normalisasi Jaringan Listrik di Kabupaten TTU telah Mencapai 100%
Bupati Agas dalam kesempatan itu memberikan motivasi kepada mama Heleonora dan keluarga.
Bupati Agas juga mengatakan, dilihat dari jumlah OGDJ di Kabupaten Matim sebanyak 532 orang termasuk dalam kejadian yang luar biasa (KLB) karena jumlahnya sangat banyak. Kerena itu semua pihak terutama Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan harus memiliki komitmen yang sama untuk pada tahun 2023 sebanyak 63 ODGJ yang dipasung harus bebas lepas pasung.
"Kita semua bangga hari ini kita melepaskan pasung ODGJ pertama untuk mama Heleonora, artinya kita harus punya komitmen untuk semua ODGJ yang dipasung harus kita lepaskan pasung,"ungkap Bupati Agas.
Karena itu Bupati Agas, meminta kepada Dinas Kesehatan untuk tidak ada alasan keterbatasan ketersediaan logistik berupa obat-obatan untuk OGDJ sebab ODGJ juga adalah manusia yang membutuhkan kesembuhan. Selain itu faktor-faktor penyebab lain juga perlu diperhatikan untuk memberikan kesembuhan kepada pasien ODGJ.
"Jadi saya minta mulai tahun ini tidak ada lagi keterbatasan ketersediaan logistik untuk ODGJ. Dan perlu juga kita harus melihat faktor-faktor lain, apa yang menyebabkan banyak OGDJ ini, sebab penyembuhan ODJG ini mungkin bukan hanya pengobatan tetapi juga membutuhkan situasi dan kondisi di lingkungan yang nyaman seperti dukungan dari keluarga,"pinta Bupati Agas.
Menurut Bupati Agas, pelepasan pasung pertama ODGJ ini adalah seorang Perompuan maka ia yakin semua OGDJ yang dipasung bisa mengalami kesembuhan dan bisa dilepas pasung.
"Saya punya keyakinan sebab kita semua ada dan dibesarkan oleh seorang rahim Perompuan. Kita pertama lepas pasung seorang Perompuan yang hidup dengan penuh kasih dan ini menjadi spirit bagi kita semua,"ungkap Bupati Agas.
Sementara itu Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Pranata Kristiani Agas, dalam laporanya dalam kesempatan itu mengatakan sesuai data sebanyak 532 jiwa ODGJ yang tersebar secara merata di 12 Kecamatan yang ada di Manggarai Timur dan secara akumliasi terbanyak adalah dari Kecamatan Sambi Rampas sebanyak 90 orang.
Dari 532 ODGJ itu, sebanyak 136 orang yang baru mendapatkan pelayanan pengobatan. Hal ini disebabkan karena berbagai faktor salah satunya ketersediaan logistik obat-obatan untuk penyembuhan pasien ODGJ terbatas.
Ani Agas juga mengatakan sejauh ini pihaknya baru merawat sebanyak 136 ODGJ sebab ketersediaan logistik obat terbatas di Tahun 2020. Dan sudah dialokasikan pada tahun 2021 untuk pengadaan logistik obat-obatan untuk OGDJ dengan harapan agar di Tahun 2021 pihaknya dapat merawat setengah dari jumlah ODGJ yang ada.
Dan khusus kecamatan Rana Mese yang terdapat 2 Puskesmas yakni Puskesmas Sita dan Lalang sebanyak 77 jiwa ODGJ. Dari jumlah tersebut ada 6 jiwa ODGJ yang dipasung.
"Dan puji Tuhan hari ini kita melakukan kegiatan lepas Pasung pertama ODGJ tingkat Kabupaten Manggarai Timur tahun 2021 terhadap mama Heleonora. Dan pelepasan pasung pasien ini melewati asesmen klinis dari Puskesmas Lalang,"ungkap Ani Agas yang akrab disapa.
Ani Agas juga mengatakan ODGJ ini bukan aib karena masih ada stigma di tengah masyarakat bahwa sulit untuk disembuhkan. Tetapi ODGJ ini bisa dapat disembuhkan hal ini dibuktikan karena dari 136 ODGJ yang dirawat semuanya memberikan harapan.
Selain itu, satu komitmen yang paling penting adalah komitmen yang kuat dari keluarga untuk kesembuhan dari ODGJ itu.
Dalam pengobatan para pasien ODGJ juga bukan hanya dilakukan oleh Pemerintah Daerah tetapi juga dibantu oleh KKI dan berbagai pihak lainya untuk bersinergi menangani ODGJ. Saat ini juga ada 2 dokter dan 3 perawat yang sudah terlatih untuk menangani ODGJ dan kedepan pihaknya akan menambah tenaga medis untuk mengikuti pelatihan kesehatan jiwa untuk penanganan ODGJ.
"Harapanya di tahun 2021 semua dokter di semua Puskesmas di Matim mempunyai pengetahuan yang sama untuk menangani pasien ODGJ ini,"ungkap Ani Agas. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)