Begini Penjelasan Geolog Undana Kupang Soal Danau Baru di Sikumana Kota Kupang

Begini penjelasan geolog Undana Kupang soal danau baru di Sikumana Kota Kupang

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Irfan Hoi
Geolog dari universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr. Herry Kota 

Begini penjelasan geolog Undana Kupang soal danau baru di Sikumana Kota Kupang

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Munculnya sebuah danau baru di kelurahan Sikumana, kecamatan Maulafa Kota Kupang dinilai geolog sebagai sesuatu hal yang bukan baru. Pasalnya, di kota Kupang sendiri merupakan daerah karst yang dapat menyuplai air ke permukaan akibat kejenuhan.

"Lokasi yang saat ini adalah salah satu bentuk eksokarst-nya, yang mana suatu lembah dan ada bukit-bukit ya. Ada juga batu gamping tajam yang disebut lapias," ujar Geolog dari universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Dr. Herry Kota, saat berada di danau ini, Senin 19 April 2021.

Ia menjelaskan, imbuhan air tanah yang masuk melalui tiga model yakni difius yang meresap perlahan dan masuk ke dalam saluran air bawah tanah.

Baca juga: Kepala dan Perangkat Desa di Ende Bakal Segera Terdaftar BPJamsostek

Baca juga: Refly Harun Buat Pernyataan Menohok Sebut Sosok Ini Yang Tega Penjarakan Habib Rizieq Shihab, Siapa?

Herry menduga adanya mata air dengan jumlah cukup besar ini disebabkan oleh adanya bekas mata air, sehingga ketikaadanya curah hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan adanya kejenuhan yang sekaligus mengakibatkan pisometriknya terpotong oleh topografi maka muncul lah mata air tersebut.

"Itu kita lihat yang mana, pisometriknya itu terpotong seperti di kaki bukit sebavaj mata air. Ini suatu fenomena yang lazim dalam daerah karst," sebutnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, wilayah kota Kupang di saat sekarang membutuhkan peta zonasi tanah selain peta zonasi kerentanan gerakan tanah. Hal ini, baginya sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui wilayah dengan tempat-tempat karst dan berpotensi muncul mata air ini dapat dilakukan penanangan lebih lanjut.

Baca juga: Dua Perempuan Tangguh Bantu Bangun Menara Darurat PLN

Baca juga: Airlangga Hartarto Ternyata Cucu Pejuang Kemerdekaan Asal Sukabumi R.H. Didi Sukardi

Menurutnya, danau karst ini juga merupakan danau musiman yang disesuaikan dengan kondisi curah hujan termaksud di Danau Tankolo yang akan mengalami penurunan debit air secara perlahan.

"Saat ini sudah mulai turun, bisa dilihat di penanda. Mungkin sudah belasan centi lah. Dia akan turun terus," ungkap ketua ikatan Ahli Geologi Indonesia pengurus daerah NTT ini.

Ia menerangkan, di daerah karst lazimnya seperti daerah cekungan yang akan mengalami proses pengeringan dan proses penguapan yang akan masuk ke wilayah sekitar.

Ditambahkan Herry, kejadian ini tidak akan menimbulkan bencana seperti longsor, pasalnya tekanan air tersebut sangat kecil, apa lagi topografi daerah sekitar juga tidak memungkinkan terjadinya longsor.

Ia juga tidak memprediksi hingga kapan air di danau tersebut akan mengering. Kondisi ini juga di mestinya didukung dengan cuaca yang cerah, namun apabila hujan kembali turun, akan dipastikan terjadi penambahan air didanau tersebut.

"Air yang keluar itu pada mata air bagian bawah itu bisa 20-25 liter per detik, mungkin awal kejadian lebih besar dari itu," jelasnya lagi.

Ia menyebut beberapa wilayah di kota Kupang juga adanya muncul mata air seperti di danau Tankolo ini. Herry pun menyarankan, apabila kondisi air tidak mengering dapat dimanfaatkan sebagai ekowisata.

Sebelumnya, warga di kelurahan Sikumana dikejutkan dengan adanya kemunculan danau baru pasca badai Seroja menerjang wilayah NTT.

Danau tersebut telah ada sejak dua pekan lalu dan kini menjadi tontonan warga sekitar. Beberapa rumah warga yang berada disekitar danau, saat ini kondisinya telah terendam air sehingga warga setempat pun mulai melakukan evakuasi barang dan mengungsi. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Berita Undana Kupang

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved