Virus corona
Gawat, Jepang Hadapi Gelombang ke-4 Covid-19, Deklarasi Darurat Kemungkinan Kembali Diberlakukan
Gawat, Jepang hadapi gelombang ke-4 Covid-19, Deklarasi Darurat kemungkinan kembali diberlakukan
Gawat, Jepang Hadapi Gelombang ke-4 Covid-19, Deklarasi Darurat Kemungkinan Kembali Diberlakukan
POS-KUPANG.COM, TOKYO - Wah gawat, Jepang kini harus menghadapi gelombang ke-4 Covid-19.
Deklarasi Darurat kemungkinan akan kembali diberlakukan negeri Sakura itu.
"Jika perlu untuk melindungi kehidupan masyarakat, keadaan darurat kita keluarkan, jangan ragu-ragu," papar Yasutoshi Nishimura (58), Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang yang menangani pandemi corona, Jumat (16/4/2021).
Yasutoshi Nishimura dikatakan dekat dengan pendapat para ahli, mengatakan hal itu di Komite Pengarah Dewan pada tanggal 16 April lalu.
Sebelumnya Deklarasi keadaan darurat (PSBB) Jepang telah dicabut tanggal 21 Maret lalu. Tindakan Prioritas (sedikit lebih rendah dari PSBB) sampai dengan 11 Mei 2021 dilakukan kepada 10 kota dan prefektur di Jepang.
Baca juga: Update Corona, Sumba Timur Kirim 142 Sampel Swab ke Kupang
Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona, Kapolres Arianto Akan Bubarkan Kumpulan masa Diatas 50 Orang
Namun ada kemungkinan PSBB ke-3 akan diterbitkan kembali dengan situasi kondisi saat ini.
Tidak hanya penyebaran virus corona meluas di Osaka, di Tokyo juga, penggantian virus mutan akan berkembang lebih jauh, meningkatkan kekhawatiran tentang ledakan infeksi.
Ada tanda-tanda penyebaran infeksi di Prefektur Fukuoka, yang tidak termasuk dalam tindakan prioritas.
"Jika wabah berlanjut minggu depan di kota-kota besar, kami harus memikirkan semua langkah," ujarnya.
PM Yoshigide Suga pun sempat mengatakan bahwa jika mereka memutuskan untuk mengeluarkan deklarasi darurat, mereka dapat meminta cuti, termasuk industri selain restoran.
Bergantung pada transisi "gelombang ke-4", dampak pada Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo musim panas tidak dapat dihindari pula.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal (LDP) Toshihiro Nikai menyebutkan kemungkinan pembatalan Olimpiade pada tanggal 15 April kalau memang benar-benar infeksi menyebar luas mendekati Olimpiade mendatang.
Baca juga: Anak Bayi Ussy Sulistiawaty Terinveksi Virus Corona,Istri Andika Pratama Langsung Down,Kata Dokter?
Baca juga: Jangan Senang Dulu Usai Sembuh dari Corona, Pakar Ungkap Penyintas Covid-19 Bisa Alami Gangguan Ini
"Kita akan lihat pada detik-detik terakhir nantinya," kata dia.
Baca juga: Kepolisian Jepang - Seino Kerja Sama Penggunaan Transportasi Saat Bencana Melanda