Ramadan 2021

Tak Harus Ganti Puasa, Ini 5 Kategori Orang Wajib Bayar Fidyah Puasa Ramadan

Tak harus ganti puasa, ini 5 kategori orang wajib bayar fidyah puasa Ramadan

Editor: Adiana Ahmad
tabel qodha dan fidyah berdasar petunjuk Nahdlatul Ulama
Ganti Puasa atau bayar fidyah, hukum puasa bagi orang sakit 

Tak Harus Ganti Puasa, Ini 5 Kategori Orang Wajib Bayar Fidyah Puasa Ramadan

POS-KUPANG.COM,JAKARTA- Selama bulan Ramadan, semua Umat Islam diwajibkan menjalankan puasa.

Namun ada 8 kelompok yang dibolehkan tidak menjalankan puasa.

Namun mereka wajib mengganti puasa di luar bulan Ramadan sebanyak hari yang ditinggalkan atau membayar fidyah atau kafarat atau denda.

Berikut 5 kategori orang yang wajib bayar fidyah Puasa Ramadan

Kategori seperti apa? Simak penjelasan berikut ini

Baca juga: Orang Sakit Tak Mampu Berpuasa Bisa Dapat Pahala Bulan Ramadan? Yuk, Tanya Ustaz

Baca juga: Cara Agar Puasa Ramadan Bisa Turunkan Berat Badan, Gizi Seimbang, Jangan Lewatkan Sahur dan Berbuka

Seperti dikutip dari NU Online, Syekh Ahmad bin Muhammad Abu al-Hasan al-Mahamili mengklasifikasi fidyah menjadi tiga bagian. Pertama, fidyah senilai satu mud. Kedua, fidyah senilai dua mud. Ketiga, fidyah dengan menyembelih dam (binatang) (Syekh Ahmad bin Muhammad Abu al-Hasan al-Mahamili, al-Lubab, hal. 186). (Dalam kitab Al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu disebutkan bila diukur dengan ukuran zaman sekarang, 1 mud setara dengan 0,6 Kg atau 3/4 liter beras untuk satu hari puasa).

Merujuk keterangan al-Mahamili di atas, fidyah puasa Ramadan dalam pembahasan ini masuk kategori pertama, yaitu fidyah senilai satu mud. 

Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Geyongan, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat menuliskan beberapa kategori orang yang wajib membayar fidyah, sebagai berikut:

Baca juga: Jangan Asal Ucap, Ini Aturan Baca Niat Puasa Ramadan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Salah Puasa Batal

1. Orang tua renta

Kakek atau nenek tua renta yang tidak sanggup lagi menjalankan puasa, tidak terkena tuntutan berpuasa.

Kewajibannya diganti dengan membayar fidyah satu mud makanan untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Batasan tidak mampu di sini adalah sekiranya dengan dipaksakan berpuasa menimbulkan kepayahan (masyaqqah) yang memperbolehkan tayamum.

Orang dalam jenis kategori ini juga tidak terkena tuntutan mengganti (qadha) puasa yang ditinggalkan (Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz 1, hal. 428).

2. Orang sakit parah

Orang sakit parah yang tidak ada harapan sembuh dan ia tidak sanggup berpuasa, tidak terkena tuntutan kewajiban puasa Ramadhan. Sebagai gantinya, ia wajib membayar fidyah. Seperti orang tua renta, batasan tidak mampu berpuasa bagi orang sakit parah adalah sekiranya mengalami kepayahan apabila ia berpuasa, sesuai standar masyaqqah dalam bab tayamum.

Baca juga: Bukan Ibadah, Tidur Saat Puasa Ramadan Bisa jadi Mubah Jika Niatnya Salah, Simak Penjelasannya

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved