Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Anita Gah Minta Masyarakat Tetap Jaga Nilai-Nilai Luhur Bangsa  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- DPR/MPR RI dari Komisi X, Anita Jacoba Gah kembali melakukan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Kuan Heun, Kecamatan Kupang Barat, Kab Kupang, Jumat (16/4).

Dalam Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh 150 peserta yang berasal dari warga atau jemaat Gereja Kaiserea Kuan Heun.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pun dengan tertib mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

Dalam moment tersebut, Anita menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa saat ini arus deras globalisasi yang menyebar di seluruh penjuru dunia membawa pengaruh baik yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Selain nilai positif, adapun nilai-nilai negatif yang dibawah oleh globalisasi ini, sehingga dapat mengahncurkan nilai-nilai luhur dari suatu bangsa, termasuk di Indonesia.

"Bangsa indonesia pun terdampak, bahwa banyak nilai-nilai luhur bangsa ini yang sudah mulai di porak porandakan," kata dia dalam sambutannya

Anita juga mengatakan bahwa Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini merupakan tugas DPR/MPR RI. 

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini bukan saja dilakukan karena sebagai DPR/MPR RI, melainkan ini sebagai salah satu tugas yang telah ditetapkan.

Tujuan dari sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini pun dengan tujuan agar kembali memasyarakatkan Empat Pilar tersebut yakni, Pancasila,  UU, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

"Saya harapkan agar sosialisasi ini dapat menciptakan masyarakat yang cerdas dan kuat serta bermartabat,"

"Artinya kita memiliki fondasi yang kuat dengan banyak hal yang kita dapatkan apabila kita masing-masing mendalami sosialisasi empat pilar kebangsaan ini," lanjutnya

Pada kesempatan itu juga, Anita menjelaskan keterkaitan antara Empat Pilar Kebangsaan dengan bencana di wilayah NTT sangat berkaitan. Karena di dalam Pancasila itu ada unsur Ketuhanan dan Kemanusiaan dan unsur lainnya.

Artinya bahwa, inti sari dari Pancasila, UU, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI membuat seluruh warga di bangsa ini tidak dapat di pisahkan.

Sehingga apabila sedang menghadapi masalah bencana seperti ini, pemerintah pusat, provinsi hingga kota dan kabupaten harus bergandengan tangan bersama rakyat keluar dari masalah bencana ini.

Seperti contohnya di wilayah kuan heum, kecamatan kupang barat, ada 2.329 masyarakat yang terdampak bencana ini.

Oleh sebab itu, terkait dengan persoalan ini dirinya meminta agar pemerintah pusat hingga ke kabupaten segera untuk membantu masyarakat keluar dari persoalan ini.

Baca juga: Data Kecamatan Asal-asalan, Tim BPBD Kabupaten TTS Turun Langsung Data Sendiri di Lapangan

Anita menyampaikan bahwa, dana bantuan untuk bencana itu ada. Apalagi  bencana itu jarang terjadi. Namun dana bencana itu setiap tahun dianggarkan.

Jadi, kata dia, ketika ada bencana seperti ini tidak perlu terlalu lambat dalam menangani persoalan ini, khususnya di Provinsi, kabupaten dan Kota. Karena dana bencana itu setiap tahun di BPBD setiap tahun dianggarkan.

Baca juga: Sudah 25 Pasien Covid-19 di Sumba Timur yang Meninggal Dunia, Ini Data Terbaru, Info

"Jangan alasan lagi bahwa tunggu lagi bantuan dari pusat. Memang kita tahu bahwa dari pemerintah pusat itu untuk bantuan secara resmi dikeluarkan bagi warga yang alami rusak ringan Rp 10 juta, sedang Rp 25 juta dan berat Rp 50 juta. Tapi kita melihat bahwa bantuan itu bisa cepat atau tidak," tegas Anita

Dia menyampaikan bahwa, langkah awal yang saat ini warga mengharapkan saat ini adalah tempat tinggal, makanan dan obat-obatan.

"Saya berharap pemerintah secepatnya menangani persoalan bencana ini, karena dana bencana itu setiap tahun dianggarkan," tegas dia

Diketahui, dalam kegiatan ini hadir kepala desa kuanheun, kepala desa nitneo,
kepala desa bolok dan camat kupang barat serta dari pihak keamanan oleh Babinkamtibmas setempat.