Gunung Ile Lewotolok Masih Tetap Erupsi Warga Diminta Waspada

Gunung Ile Lewotolok tak henti mengeluarkan debu dan asap disertai gemuruh

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, menerangkan erupsi cukup besar juga terjadi pada Kamis siang kemarin pada pukul 15.12 Wita. Tinggi kolom abu erupsi tersebut mencapai 1000 meter di atas puncak gunung. Tampak potret Ara Kian dengan latar belakang Gunung Ile Lewotolok. 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Gunung Ile Lewotolok tak henti mengeluarkan debu dan asap disertai gemuruh. Di tengah masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Ile Lewotolok masih terus menunjukkan aktivitas erupsi.

Di hari Kamis (15/4/2021) kemarin, erupsi Ile Lewotolok cukup besar dengan kolom abu yang cukup tinggi. Erupsi dengan gemuruh yang dirasakan hingga Kota Lewoleba sempat terjadi saat Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi meninjau gudang logistik untuk pengungsi di Pantai Wulen Luo Kamis siang kemarin.

Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, menerangkan erupsi cukup besar juga terjadi pada Kamis siang kemarin pada pukul 15.12 Wita. Tinggi kolom abu erupsi tersebut mencapai 1000 meter di atas puncak gunung.

Baca juga: Kurniawan Minta PSS Sleman Waspada Winger Maung, Siap Habisi Mantan Klub Semifinal Piala Menpora

Baca juga: Kesha Ratuliu: Ramadan Pertama

Lebih lanjut, Ara Kian memaparkan bahwa pasca banjir bandang Minggu, 14 April 2021 yang lalu, gempa hembusan atau gempa permukaan Ile Lewotolok cenderung menurun. Artinya energi yang dikeluarkan semakin kecil. Namun, kata dia, hal ini perlu diwaspadai karena dengan gejala semacam itu, bisa ada letusan yang tidak bisa diprediksi nantinya.

"Energinya cukup besar bisa terjadi erupsi cukup besar apabila gempa hembusan itu tidak tercatat di alat," kata Ara Kian di Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Kamis (15/4/2021).

Menurutnya, setelah banjir bandang dua pekan lalu, aktivitas erupsi cukup fluktuatif. Kendati demikian, dalam 28 jam terakhir, aktivitas erupsi menurun jauh, gempa permukaan juga cenderung menghilang.

Baca juga: Sejumlah Daerah di NTT Diprediksi Terjadi Hujan Ringan Disertai Petir dan Angin Kencang Hari Ini

Baca juga: Katalog Promo JSM Indomaret 16-18 April 2021, Telur Ayam Omega 3 isi10 butir Cuma Rp 26 Ribu

"Jadi kami khawatir kalau energinya tersimpan, bisa jadi terjadi letusan besar. Gempa hembusan kalau tidak terekam maka itu artinya dia sementara kumpulkan energi untuk erupsi," imbuh Ara Kian.

Sejauh ini, tandasnya, tidak terekam adanya gempa vulkanik. Dia berharap warga yang masih ada di sekitar gunung tetap waspada mengikuti rekomendasi dari pos pemantau.
"Bersyukur tidak ada gempa vulkanik," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Berita Kabupaten Lembata

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved