INTI NTT Distribusi Bantuan Setiap Hari Bagi Korban Badai Siklon
Organisasi sosial kemasyarakatan Perhimpunan Indonesia Tionghoa NTT ( INTI NTT) melakukan aksi kemanusiaan
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Organisasi sosial kemasyarakatan Perhimpunan Indonesia Tionghoa NTT ( INTI NTT) melakukan aksi kemanusiaan membantu korban badai Siklon Tropis Seroja. Aksi tersebut dilakukan di kota Kupang sejak Jumat (9/4/2021) atau 4 hari setelah badai siklon yang memporak-porandakan sebagian besar wilayah NTT.
Setelah satu hari survei lapangan untuk mendapatkan gambaran secara umum atas kerusakan yang terjadi, INTI NTT langsung bergerak menurunkan tim. Tim kecil ini terdiri dari Theo Widodo, Daniel Para, Melkior Radja, Ferdinan Khuana, Simson Lawa, Chris Liyanto dan Frans Suhardi.
Ketua INTI NTT, Theo mengatakan distribusi bantuan dimulai dari lokasi bantaran sungai Liliba. Lokasi ini sangat parah mengalami kerusakan dan dihuni warga yang umumnya bekerja sebagai tukang dan buruh bangunan.
Bantuan yang diberikan, kata Theo, dalam bentuk seng gelombang 030, paku seng, bebak serta beras dan mie instan.
Baca juga: Siaran Langsung Liverpool vs Real Madrid di Liga Champions Malam Ini, Live Streaming SCTV
Baca juga: Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Belu Terjunkan 305 Kader Pendataan Keluarga
Aksi kemanusiaan ini terus berlangsung setiap hari sejak pukul 10.00 Wita hingga sore hari dan berpindah-pindah lokasi.
"Kemarin, Selasa tim INTI kembali menurunkan bantuan. Kali ini giliran sebagian warga penghuni hutan jati Manutapen. Bantuan disalurkan lewat pendeta Fransis Moduhina, gembala jemaat Gereja GSJA Manutapen," tuturnya.
Aksi kemanusiaan ini, lanjutnya, akan terus berlanjut di Kupang dan daerah-daerah lain yang belum cukup mendapatkan perhatian.
"Kami akan terus melakukan aksi kemanusiaan ini sekuat kemampuan kami. Kami sadar bahwa walaupun kami semua juga alami kerugian yang tidak sedikit akibat badai, kami masih bisa beraktifitas termasuk segera memperbaiki kembali semua kerusakan yang terjadi. Sedangkan mereka, warga yang kami bantu ini sangat sulit untuk bangkit kembali. Bahkan sebagian diantaranya tidak mampu perbaiki rumahnya," tuturnya.
Baca juga: Radikalisme, Krisis Nalar Kritis?
Baca juga: Peduli Korban Bencana Banjir, Kapolres dan Ketua Bhayangkari Cabang TTU Salurkan Bantuan
Disamping karena kemampuan ekonomi, kata Theo, kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah warga sangat parah. Ada yang atap rumahnya hilang sama sekali dan rusak berat akibat tertimpa pohon.
"Bahkan tidak sedikit yang roboh rata tanah. Semoga dengan sedikit pemberian kami ini bisa mengurangi beban berat yang sedang bapa mama alami sekarang. Kami berharap bahwa aksi kemanusiaan ini tidak berhenti sampai disini saja. Semoga ada komunitas lain yang juga tergerak menolong. Dengan semangat gotong royong kita pasti bisa membawa saudara saudara kita ini bangkit kembali, keluar dari masalah berat yang sedang mereka hadapi," ujarnya.
Daniel Para yang terlihat menurunkan sendiri bantuan mengatakan bahwa seng gelombang yang disumbangkan ini sangat tebal yaitu seng 0,30.
"Kami tidak mau memberikan seng gelombang yang tipis karena dari pantauan kami, atap yang rusak umumnya menggunakan seng gelombang yang terlalu tipis," katanya.
Pendeta Fransis Moduhina menyampaikan terimakasih kepada perhimpunan INTI.
"Bantuan yang diterima hari ini adalah bukti bahwa sesungguhnya kami masih punya saudara yang mau peduli," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)