Polisi Usung Pasien Lewati Material Longsor di Ndao Ende
Akses transportasi keluar masuk Kota Ende di belum lancar pasca longsor di Km 3 Ndao, Kecamatan Ende Utara
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Akses transportasi keluar masuk Kota Ende di belum lancar pasca longsor di Km 3 Ndao, Kecamatan Ende Utara, pada Jumat (9/4/2021).
Hingga saat ini arus transportasi keluar masuk Kota Ende, masih dengan sistem buka tutup, mengingat material longsor belum semuanya dibersihkan.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (12/4/2021), siang, alat berat masih ada di loaksi longsor, membersihkan material longsor berupa tanah dan bebatuan.
Pihak Satlantas Polres Ende, tampak mengatur dan melakukan pemantuan arus lalin di lokasi longsor Jalan Jurusan Ende - Bajawa tersebut. Mereka juga membantu warga melintas dengan berjalan kaki.
Baca juga: Bandara Umbu Mehang Kunda Telah Dibuka
Baca juga: Buka Dompet Peduli, Pemda Malaka Himpun Dana Sementara Rp 22 Juta
Kanit Patwal Bripka, Norfim Heron Lodoh dan Bripka Temi saat itu juga, membantu mengusung pasien rujukan dari Puskesmas Riaraja, Kecamatan Ende ke RSUD Ende.
Aksi Bripka Heron saat itu disaksikan dan difoto oleh warga di sekitar material longsor. Bripka Heron, mengusung pasien tersebut melintasi timbunan longsor.
Akses transportasi keluar masuk Kota Ende ini sebenarnya sudah mulai dibuka, dengan sistem buka tutup sejak Sabtu (10/4/2021).
Baca juga: Ketua Flobamora Bali Berharap Jenazah Umbu Landu Paranggi Bisa Diantarkan ke Sumba
Baca juga: Prosesi Kudu Kuru Umbu Landu Wulang Paringgi, Keluarga : Berpuisilah dari Ruang Sunyimu
Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu petang, kendaraan bermotor maupun mobil sudah bisa lewat, meski belum lancar karena masih ada sisa - sisa material longsor.
Para penumpang, pengendara mobil maupun motor legah akhirnya bisa melanjutkan perjalanan mereka. Mereka tertahan di Kilometer 3 Ndao, sejak kemarin, saat terjadi longsor.
Mama Nela, warga Pemo, Kecamatan Nangapanda kepada POS-KUPANG.COM, mengaku mereka dari Maumere hendak kembali ke Pemo. "Kami dua hari lalu ke Maumere antar orang sakit," ujarnya.
Mama Nela, bersama belasan sanak keluarganya menyewa satu mobil pikup. Mereka lelah menunggu selama dua hari di Ndao.
"Badan pegal semua. Kami ni ibu - ibu dan sudah tua semua. Untung, ada suster - suster Imakulata di Ende yang kasi kami makan," ungkapnya.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, Mama Nela dan sanak keluarganya di dalam mobil pikup itu hanya bisa duduk, tidak bisa berbaring, lantaran semua bangku terisi.
Sementara itu, dari titik longsor hingga ke SPBU Ndao, puluhan kendaraan parkir mangatre untuk bisa lewat. Aparat TNI dan Polri tampak sibuk mengatur arus lalu lintas.
Pedagang dan Nelayan Raup Rupiah