China Mulai Dilawan Negara ASEAN, Vietnam Siagakan Kapal Perang Latihan Tempur Hadapi Agresi Beijing

Indonesia dengan jelas menolak klaim China atas Laut China Selatan, Sementara Filipina sampai mengerahkan Angkatan Laut untuk mengusir kapal-kapal nel

Editor: Alfred Dama
Ist IndoMiliter
Kapal perang Vietnam Quang Trung, fregat anti-kapal selam 

POS KUPANG.COM -- Agresi China di Laut China Selatan mulai membuat negara-negara ASEAN murkah

Indonesia dengan jelas menolak klaim China atas Laut China Selatan, Sementara Filipina sampai mengerahkan Angkatan Laut untuk mengusir kapal-kapal nelatan China yang dianggap agresi milisi ke periran Filipina

Kini giliran Vietnam yang mulai menyiagaka kapal perang dan mengelar latiha tempur di Laut China Selatan

Pihak Vietnam membalas klaim agresif Beijing atas Laut China Selatan dengan melakukan latihan tempur.

Aksi ini merupakan tanggapan atas penangkapan ikan oleh milisi yang melanggar klaim Hanoi atas perairan yang disengketakan.

Baca juga: Belum Perang di Laut China Selatan, Laut Hitam Bakal Membara, AS Kirim Kapal Perang Hadapi Rusia

Baca juga: Mengejutkan, Kapal Perang Prancis Merapat di Pelabuhan Vietnam, Ada Apa di Laut China Selatan?

Baca juga: Dikepung Amerika di Laut China Selatan, Tiongkok Langsung Kontak Vietnam, Rusia dan Afrika Selatan

Melansir Express.co.uk, China telah mengirim armada kapal penangkap ikan dengan milisi ke Kepulauan Spratly pada awal bulan ini, meskipun Filipina dan Vietnam mengklaim mereka memiliki kendali atas wilayah tersebut.

Sebagai tanggapan, Hanoi mengirim kapal perang di dekat pulau yang disengketakan, sementara Filipina mengirim pesawat pengintai untuk mengamati armada penangkap ikan China.

Vietnam mengerahkan Quang Trung , fregat anti-kapal selam, serta helikopter di dalamnya untuk melakukan latihan militer di depan kapal penangkap ikan China.

Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Hanoi mengecam aksi China tersebut, dan menyatakan aktivitas kapal China secara serius melanggar kedaulatan Vietnam.

Express.co.uk memberitakan, juru bicara itu juga mengklaim tindakan China melanggar Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Salah satu kapal penjaga pantai Vietnam ditambatkan di Whitsun Reef, dan sedang mengamati hampir 220 kapal "milisi" China yang aktif di wilayah tersebut.

Penyiar nasional Hanoi, Vietnam Television, juga melaporkan minggu lalu bahwa di Kepulauan Spratly, persiapan pertempuran berada pada tingkat tertinggi.

Persiapan ini dilakukan menyusul banyaknya kapal-kapal China berkumpul di terumbu Ba Dau (Whitsun) di dalam Kepulauan Truong Sa (Spratly) Vietnam.

Sebelumnya, Filipina pertama kali mendesak China untuk menarik kembali kapal milisinya dari sekitar pulau yang disengketakan pada bulan Maret.

Penjaga pantai dari Manila juga mengatakan sekitar 220 kapal ditambatkan di Whitsun Reef, yang disebut Manila sebagai Julian Felipe Reef, pada 7 Maret.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved