China Mulai Dilawan Negara ASEAN, Vietnam Siagakan Kapal Perang Latihan Tempur Hadapi Agresi Beijing

Indonesia dengan jelas menolak klaim China atas Laut China Selatan, Sementara Filipina sampai mengerahkan Angkatan Laut untuk mengusir kapal-kapal nel

Editor: Alfred Dama
Ist IndoMiliter
Kapal perang Vietnam Quang Trung, fregat anti-kapal selam 

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menuntut China agar menarik kembali kapal-kapal milisi tersebut karena melanggar kedaulatan Manila.

"Kami menyerukan kepada China untuk menghentikan serangan ini dan segera menarik kembali kapal-kapal yang melanggar hak maritim kami dan melanggar batas wilayah kedaulatan kami," tegas Lorenzana seperti yang dilansir Express.co.uk.

Satuan tugas Filipina di wilayah yang disengketakan juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas berlanjutnya kehadiran yang melanggar hukum milisi maritim China pada awal April.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan: "Baik Filipina maupun komunitas internasional tidak akan pernah menerima pernyataan China tentang apa yang disebut 'kedaulatan terintegrasi yang tak terbantahkan' atas hampir seluruh Laut China Selatan."

Beijing secara teratur dikritik karena tindakan agresifnya di Laut China Selatan, karena mereka menangkap ikan dan beroperasi di daerah yang disengketakan.

Pada 9 April, Beijing mengebor jauh di Laut China Selatan untuk mengambil inti sedimen dari dasar laut meskipun ada ketegangan atas perairan yang disengketakan dengan Taiwan dan Filipina.

Menurut kantor berita resmi Xinhua, ilmuwan China di kapal penelitian kelautan menggunakan sistem pengeboran Sea Bull II buatan China untuk mendapatkan inti sedimen sepanjang 231 meter (757 kaki) di kedalaman 2.060m (6.760 kaki).

Malaysia, Filipina, Taiwan, Vietnam dan Brunei juga mengklaim bagian-bagian laut yang memiliki potensi minyak dan gas yang sangat besar.

Baca Juga: Libatkan 8.000 pasukan cadangan, Taiwan gelar latihan perang skenario invasi musuh

AS telah menantang Beijing atas klaim agresifnya atas Laut China Selatan dengan mengirim kapal induk ke perairan tersebut.

Minggu lalu, kelompok penyerang Angkatan Laut yang dipimpin oleh USS Theodore Roosevelt memasuki Laut Cina Selatan.

AS juga telah mengerahkan kapal serbu amfibi USS Pulau Makin untuk memasuki jalur laut yang sibuk melalui Selat Malaka.

Washington membela aktivitas angkatan laut terbarunya dengan menyebutnya sebagai transit "rutin" dan sesuai dengan prinsip "kebebasan navigasi".

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kapal perang Vietnam melawan agresi Beijing dengan latihan tempur 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved