Bencana Alam NTT
Puluhan Korban Banjir Bandang Lembata Masih Bertahan di Kebun
Puluhan korban banjir bandang di Kabupaten Lembata masih bertahan di kebun

Puluhan korban banjir bandang di Kabupaten Lembata masih bertahan di kebun
POS-KUPANG.COM | LEMBATA- Trauma masih dirasakan Nurdin Kasiran bersama kerabat sekampung. Mereka berhamburan saat bencana banjir lahar dingin melanda Lewotolok dan desa-desa lain di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Lembata, Nusa Tenggara Timur pada Minggu, (4/4 2021) dini hari.
Banjir besar itu mengalir deras saat badai bah itu menyapu tanpa ampun warga Lewotolok yang terdiri dari Desa Amakaka, Watowutun, dan Waowala di tengah gelap gulita. Panik dengan terjangan banjir lahar dingin, mereka berlari menjauh.
"Malam itu, kami lari lalu bertahan di sekitar kebun Parakwalang, Desa Dulitukan. Kami semua bertahan di bawah pohon bidara sambil menunggu siang. Kami trauma dan lebih memilih tinggal di kebun," ujar Nurdin kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Temui Korban Banjir, SN-KT Sebut Tidak Ada Lagi Perbedaan
Baca juga: FK Undana Periksa Kesehatan Pengungsi Korban Siklon Seroja di Oesapa dan Oeba
Nurdin tak pernah tahu kalau Presiden Joko Widodo dan rombongan akan menyambangi para pengungsi di Ile Ape, Ile Ape Timur, dan Omesuri, Lembata. Presiden Jokowi, usai mengunjungi pengungsi di Lembata, Jokowi menyambangi korban banjir di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Melihat kondisi korban yang mengungsi di kebun, Relawan Kasih Solidaritas, Lembata mengambil langkah sigap membantu para korban yang masih bertahan di kebun-kebun di sekitar Ile Ape dan Ile Ape Timur, termasuk Nurdin Kasiran bersama puluhan korban dari Amakaka yang bertahan di kebun Parakwalang.
"Saya dan rekan-rekan dari Kasih Solidaritas turun memberikan bantuan langsung sembako ala kadarnya," kata Antonius Loli Ruing, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia Kabupaten Lembata dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Bantu 2 Ton Beras Untuk Warga Naibonat
Baca juga: Terobos Jalan Rusak Ke Amakaka, Warga Teriak BBM Mahal dan Infrastruktur Buruk
Menurut Antonius, relawan pihak Kasih Solidaritas DPD PSI Lembata memberi perhatian khusus kepada para pengungsi swadaya ini karena mereka enggan menyatu dengan posko pengungsi utama yang disediakan Pemerintah Kabupaten Lembata. Nurdin dan pengungsi lainnya beralasan tidak mau terikat mekanisme dan aturan yang berbelit belit.
"Ada tiga titik pendropingan yang kami lakukan. Bantuan sembako itu seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng. Tiga titik yang kami sasar ialah Wangatoa untuk sebagian pengungsi dari Ile Ape Timur, di Parakwalang, dan Desa Riangbao, Ile Ape. Kami berharap agar bantuan kecil ini ikut membantu mereka di pengungsian," kata mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lembata ini.
Selain menyerahkan bantuan, relawan yang kebanyakan pengurus DPD PSI Lembata juga menyempatkan waktu untuk berbincang dengan para pengungsi untuk ikut solider, merasakan musibah yang dialami.
"Kami mengajak warga dan keluarga terdampak untuk sabar menghadapi bencana ini dan dapat kembali bangkit seperti sedia kala. Masyarakat Lembata adalah tipikal orang yang selalu tergugah kepada keluarga di saat ada yang tertimpa musibah. Saya mengajak mereka agar setia berdoa dan tetap semangat karena masih ada saudaranya, orang-orang baik di sekitar yang peduli," tandasnya.
Data yang dihimpun menunjukkan, total korban jiwa bencana alam di sejumah wilayah di NTT mencapai 138 jiwa. Korban meninggal masing-masing di Flores Timur, 67 jiwa, Lembata 32, Alor, 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada, 1, Ende, 1,
dan Kota Kupang, 1.
Sedangkan korban hilang, total dari laporan pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa. Rinciannya, Lembata 35, Alor sebanyak 20 jiwa dan Flores Timur, 6 jiwa. Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)