Terhanyut 200 Meter,Begini Perjuangan Polisi Niko Selamatkan Diri dari Banjir di Adonara Flotim

sebelum kejadian ia dan keluarga baru pulang dari acara keluarga di Desa Kiwangona, Kecamatan Adonara Timur.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ARIS NINU
Kapolda NTT dan Polisi Niko yang selamat dari banjir bandang. 

Terhanyut 200 Meter, Begini Perjuangan Polisi Niko Menyelamatkan Diri dari Banjir di  Adonara Flotim

POS-KUPANG.COM | LARANTUKA--Kisah dan mujisat orang yang selamat dari banjir bandang di Pulau Adonara, Kecamatan Flores Timur datang dari Kanit Reskrim Polsek Adonara Timur, Bripka Nikolaus Bunganaen.

Polisi Niko adalah salah satu warga Adonara yang selamat dari banjir bandang, Minggu 4  April 2021 dini hari. k

Kepada wartawan di Polsek Adonara Timur, Polisi Niko menggambarkan situasi bencana saat kejadian tidak bisa ia gambarkan secara kata-kata.

Namun ia nengaku bersyukur kepada Tuhan karena selamat dari maut

Niko, polisi yang merupakan Putra Adonara ini menuturkan, sebelum kejadian ia dan keluarga baru pulang dari acara keluarga di Desa Kiwangona, Kecamatan Adonara Timur.

Baca juga: Perjuangan Kapolda NTT yang Rela Sewa Motor Ojek Antar Bantuan Bagi Korban Badai Adonara

Baca juga: Kapolda NTT Perintah Tindak Tegas Spekulan Harga Bahan Bangunan Pasca Bencana di Kota Kupang

Ia mengisahkan, sehabis pulang acara kami mampir ke polsek lalu saya turunkan istri dan anak-anak di rumah temannya yang tinggal di asrama bernama David.

Ia meminta mereka ke dalam saat itu ujan terus lalu ada warga yang teriak banjir.

Dirinya sempat membangunkan warga lalu teringat kalau di  rumah ada mertua dan ipar serta adik-adiknya.  Saat itu, ia menggotong mertua karena sakit stroke untuk diungsikan ke tempat aman.

Seusai mengungsikan mertua, Polisi Niko kembali ke rumah untuk mengambil laptop, kamera dan beberapa dokumen penting.

"Begitu saya keluar rumah air sudah masuk ke rumah setinggi leher. Saya pegang senter karena malam itu gelap. Tiba-tiba saya dibawa banjir sejauh 200 meter. Saya sempat dijepit kayu dan badan saya dihantam kayu dan batu. Saya terus ikut arus air. Kadang saya tenggelam lalu muncul lagi.Saya terus berjuang. Saya terus doa.Doa saya hanya satu saja Tuhan saya mau hidup demi istri dan anak saya. Saya lalu terbawa arus lalu ada kayu mangga yang jadi tumpuan sehingga saya lompat ke tembok rumah warga .Begitu di atas tembok saya panggil adik saya sekira 6 meter yang sedang terjepit kayu. Saya lalu turun dan tarik tangan sehingga kami naik ke tembok lalu ada warga datang selamatkan kami. Saya selamat memang karena berkat Tuhan. Saya selamat karena memang mujizat. Kalau saya pasrah dan putus asa pasti saya meninggal.Tapi memang ini kuasa Tuhan," papar Polisi Niko.

Baca juga: Kapolda NTT : Tindak Tegas Pelaku Pengancaman Pendeta dan Pembakaran Rumah Warga di Nekamese Kupang

Baca juga: Kapolda NTT Tinjau Kondisi Asrama Brimob, Ini Penjelasan Kapolda NTT

Ia mengaku bersyukur kepada Tuhan karena bisa diberikan kehidupan dan bisa bertemu istri dan anak-anak serta keluarga.

"Doa saya agar bisa hidup demi istri dan anak didengar Tuhan.Maka itu saya bersyukur selamat dan memang kejadian malam itu saya tidak bisa bayangkan karena air sangat deras dicampur batu dan kayu," paparnya.

Polisi Niko saat mengisahkan kejadian yang sungguh ada campur tangan Tuhan membuatnya meneteskan airmata.

Sementara Florida, istri Polisi Niko kepada wartawan mengaku ia sempat pasrah dan menguatkan dua orang anaknya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved