Bencana Alam NTT

BNPB Kerahkan 6 Helikopter Untuk Tangani Bencana NTT

sebanyak 6 unit helikopter untuk mendukung upaya penyelamatan dan pendistribusian logistik ke lokasi bencana.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Ketua BNPB Letjen TNI Doni Monardo didampingi Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi dan Bupati Flores Timur Anton G Hadjon saat konferensi pers pada Selasa 6 April 2021 malam. 

BNPB Kerahkan 6 Helikopter Untuk Tangani Bencana NTT

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus meningkatkan potensi penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Meski tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, upaya koordinasi dan Penanganan bencana terus ditingkatkan dibawah komando Ketua BNPB Letjen TNI Doni Monardo di lokasi bencana. 

Dalam jumpa pers secara virtual dari Larantuka, Selasa 6 April 2021 malam, Letjen TNI Doni Monardo menegaskan mengerahkan sebanyak 6 unit helikopter untuk mendukung upaya penyelamatan dan pendistribusian logistik ke lokasi bencana.   

"BNPB akan memberi dukungan 6 unit helikopter karena beberapa kawasan belum bisa dijangkau transportasi darat dan laut," ujat Letjen TNI Doni Monardo yang didampingi Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi dan Bupati Flores Timur Anton Gege Hadjon.

Ia optimis pengerahan helikopter itu akan dilaksanakan sesegera mungkin mengingat cuaca yang makin baik dengan jarak pandang makin jauh serta angin yang tidak lagi kencang.

Baca juga: Kepala BNPB : Total Korban Bencana Alam NTT Mencapai  192 Orang 

Baca juga: BNPB Datangkan SAR Dog Bantu Pencarian Korban Hilang di Adonara, Lembata dan Alor 

"Kita harap daerah terisolir akan mendapat bantuan," kata dia. 

Sebelumnya, Dody Ruswandi, deputi BNPB menyebut, 6 helikopter yang dikerahkan akan dibagi untuk tiga wilayah kerja.

Sebanyak 3 helikopter akan ditempatkan di Maumere untuk melayani penanggulangan bencana di Adonara, Lembata dan Alor, 2 helikopter ditempatkan di Kupang untuk wilayah Kupang, TTS, TTU, Malaka hingga Rote, serta 1 helikopter ditempatkan di Waingapu untuk wilayah Sumba. 

"Totalnya ada 6 heli kita tempatkan untuk melayani droping logistik dan menunjang SAR serta kegiatan lainnya," kata dia. 

Untuk pengendalian helikopter itu diserahkan ke Pangkop AU 2. 

Sementara itu, dukungan lain juga dilakukan Deputi logistik dengan menyiapkan jet khusus kargo ke Kupang dan, 1 pesawat ATR kargo ke Maumere untuk distribusi logistik ke wilayah Adonara, Lembata dan Alor. 

Selain itu, BNPB juga akan mengerahkan SAR Dog untuk membantu mempercepat pencarian korban di tiga lokasi bencana terparah di NTT yakni Adonara, Lembata dan Alor. 

Baca juga: Kepala BNPB Pusat Doni Monardo Nyatakan Bencana NTT Bukan Bencana Nasional, Ini Alasannya

Hingga Selasa malam, sebanyak 76 orang dikabarkan masih hilang akibat bencana yang melanda wilayah NTT. Sementara itu, sebanyak 117 orang dilaporkan meninggal akibat bencana. Korban meninggal tersebar di 7 kabupaten dan Kota Kupang. 

Korban hilang tersebar di 3 daerah dengan kondisi terparah yakni Adonara Kabupaten Flores Timur, Lembata dan Alor dengan perincian 44 orang di Lembata, 20 orang di Alor dan 12 orang di Adonara

Doni Monardo mengatakan, upaya pencarian korban di lokasi bencana terkendala mobilisasi

Saat ini, kata Doni, alat berat yang sudah ada belum bisa di kirim ke tiga lokasi dengan kondisi terparah yakni Adonara di Kabupaten Flores Timur, Ile Ape di Kabupaten Lembata dan Alor.

"Upaya pencarian korban terkendala. Alat berat yang ada meski sudah disiapkan belum bisa dikirim ke tujuan terutama Adonara dan Alor. Di Lembata diupayakan untuk mobilisasi ke sasaran," kata Doni

Letjen Doni Monardo menyebut total korban meninggal dunia dalam bencana yang terjadi di Provinsi NTT hingga Selasa pukul 21.00 Wita berjumlah 117 orang, sementara korban yang masih hilang berjumlah 76 orang. 

Baca juga: Kepala BNPB Doni Munardo dan Wagub NTT Tiba di Lembata, Langsung Gelar Rapat Terbatas

Korban yang ditemukan meninggal dunia terbanyak hingga Selasa terdapat di Adonara Kabupaten Flores Timur sebanyak 60 orang. Sementara itu, sebanyak 12 orang dilaporkan masih hilang

Untuk kabupaten Lembata, sebanyak 28 orang meninggal dunia sementara 44 orang masih hilang. Berikut di Kabupaten Alor, sebanyak 21 orang meninggal dan 20 orang dikabarkan hilang. Di Kabupaten Malaka sebanyak 3 orang dilaporkan meninggal dunia. 

Di Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 2 orang meninggal dunia, sementara di Kota Kupang , Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ende masing masing 1 orang meninggal dunia. 

Sementara itu, Doni menyebut untuk jumlah pengungsi di NTT hingga kini masih fluktuatif. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Berita Bencana Alam NTT

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved