Bencana Alam NTT

Kepala BNPB : Total Korban Bencana Alam NTT Mencapai  192 Orang 

Selasa pukul 21.00 Wita berjumlah 117 orang, sementara korban yang masih hilang berjumlah 76 orang. 

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Ketua BNPB Letjen TNI Doni Monardo didampingi Wagub NTT Josef Adrianus Nae Soi dan Bupati Flores Timur Anton G Hadjon saat konferensi pers pada Selasa 6 April 2021 malam. 

Kepala BNPB : Total Korban Bencana Alam NTT Mencapai  192 Orang 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Korban bencana alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur tercatat telah mencapai  192 orang. 

Demikian disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dalam jumpa pers secara virtual pada Selasa 6 April 2021 malam dari Larantuka Kabupaten Flores Timur.

Letjen Doni Monardo menyebut total korban meninggal dunia dalam bencana yang terjadi di Provinsi NTT hingga Selasa pukul 21.00 Wita berjumlah 117 orang, sementara korban yang masih hilang berjumlah 76 orang. 

Korban yang ditemukan meninggal dunia terbanyak hingga Selasa terdapat di Adonara Kabupaten Flores Timur sebanyak 60 orang. Sementara itu, sebanyak 12 orang dilaporkan masih hilang. 

Untuk kabupaten Lembata, sebanyak 28 orang meninggal dunia sementara 44 orang masih hilang. Berikut di Kabupaten Alor, sebanyak 21 orang meninggal dan 20 orang dikabarkan hilang.

Di Kabupaten Malaka sebanyak 3 orang dilaporkan meninggal dunia.  Di Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 2 orang meninggal dunia, sementara di Kota Kupang , Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ende masing masing 1 orang meninggal dunia. 

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di Adonara Kabupaten Flores Timur, Akses Jalan Putus Total

Baca juga: Kades Nelelamadike Kabupaten Flores Timur : Warga Saya Tidak Ada Yang Berani Tidur di Rumah

Sementara itu, Doni menyebut untuk jumlah pengungsi di NTT hingga kini masih fluktuatif. 

Doni yang didampingi Wagub NTT Josef Nae Soi dan Bupati Flores Timur Anton G. Hadjon mengatakan, upaya pencarian korban di lokasi bencana terkendala mobilisasi. 

Saat ini, kata Doni, alat berat yang sudah ada belum bisa di kirim ke tiga lokasi dengan kondisi terparah yakni Adonara di Kabupaten Flores Timur, Ile Ape di Kabupaten Lembata dan Alor.

Baca juga: Bencana Alam NTT : Angin Kencang, Banjir Bandang & Tanah Longsor, Ini 10 Wilayah Terdampak Bencana

"Upaya pencarian korban terkendala. Alat berat yang ada meski sudah disiapkan belum bisa dikirim ke tujuan terutama Adonara dan Alor. Di Lembata diupayakan untuk mobilisasi ke sasaran," kata Doni. 

Dukungan Fasilitas Sewa Rumah Keluarga 

Doni menjelaskan, sesuai arahan presiden, penanganan bencana di NTT juga diinstruksikan untuk memperhatikan pengurangan resiko Covid-19, mengingat NTT saat ini menjadi daerah dengan perkembangan penularan Covid-19 tertinggi. 

Karena itu, BNPB memberi fasilitas dana untuk menyewa rumah keluarga sebesar Rp 500 ribu per keluarga per bulan.

Mekanisme bantuan fasilitas dana sewa rumah keluarga itu dilakukan untuk membatasi jumlah pengungsi dalam satu lokasi untuk menghindari penularan virus Corona. 

Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di Adonara Kabupaten Flores Timur, Akses Jalan Putus Total

Baca juga: Bupati Flores Timur, Anton Hadjon : Evakuasi Korban dan Jalan Rusak Terkendala Alat Berat

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved