Bencana Alam NTT
1557 Warga Mengungsi, Dampak Banjir dan Longsor di Lembata - NTT
1557 Warga Mengungsi, Dampak Banjir dan Longsor di Lembata - NTTsebanyak 1557 warga Ile Ape dan Ile Ape Timur mengungsi akibat banjir dan longsor yang
1557 Warga Mengungsi, Dampak Banjir dan Longsor di Lembata - NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-LEWOLEBA-Hingga Rabu (7/4/2021), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 1557 warga Ile Ape dan Ile Ape Timur mengungsi akibat banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Lembata pada Minggu (4/4/2021).
Para pengungsi kini berada di posko-posko pengungsian yang disiapkan pemerintah. Rinciannya, Kantor Lurah Lewoleba Timur; 91 orang, Kantor Lurah Lewoleba Tengah; 83, Kantor Lurah Selandoro; 34, Kantor Camat Ile Ape; 148, Kantor BKD-PSDM; 9 orang korban cedera, Kantor Camat Nubatukan; 57, SMPN Ile Ape Timur; 550, SMPN 1 Nubatukan; 300, MIS Wangatoa; 78, SMP Santo Pius; 181.
Sehingga sebanyak 1532 pengungsi berada di posko berada di posko pemerintah. Sementara itu, BPBD Kabupaten Lembata baru mendata sebanyak 25 warga desa Lamagute yang mengungsi ke rumah keluarga. Jadi total ada 1557 orang pengungsi akibat bencana tersebut. Jumlah pengungsi diperkirakan bertambah karena banyak yang melakukan evakuasi mandiri di kebun dan rumah warga.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menjelaskan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo sudah mengarahkan supaya warga terdampak bisa mengungsi di rumah keluarga dan kenalan. Biaya sewa rumah dan kebutuhan pengungsi semuanya akan ditanggung oleh pemerintah.
Baca juga: Trauma Korban Banjir Ile Ape, Orang yang Setiap Hari Ada Bersama Kita Hilang Sekejap
Bupati Sunur menyebutkan hal ini saat dialog Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama pengungsi di Posko Puskesmas Waipukang, Selasa kemarin.
Baca juga: Kota Kupang Resmi Tetapkan Status Darurat Bencana 14 Hari Ke Depan
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur yang mendampingi Mensos Risma menerangkan pada hari pertama bencana, pemerintah masih berupaya membuka akses jalan yang putus dan mengevakuasi warga yang selamat terlebih dahulu. Waktu ada dua alat excavator yang digunakan untuk membuka akses sampai ke desa Waimatan.
Upaya mendatangkan banyak alat excavator pun tidak mudah karena hari itu bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Beberapa operator excavator banyak yang sementara keluar kota.
Baca juga: Pasca Badai Siklon Tropis Seroja, Pelayanan RSUD SK Lerik Belum Maksimal

Trauma Korban Banjir Ile Ape, 'Orang yang Setiap Hari Ada Bersama Kita Hilang Sekejap' |
![]() |
---|
Kota Kupang Resmi Tetapkan Status Darurat Bencana 14 Hari Ke Depan |
![]() |
---|
Pasca Badai Siklon Tropis Seroja, Pelayanan RSUD SK Lerik Belum Maksimal |
![]() |
---|
Pemuda Puor Meluwiting Menyumbang Logistik ke Posko Bencana Alam di Lewoleba |
![]() |
---|
Murka Harga Bahan Bangunan Melonjak Pasca Bencana, Gubernur Laiskodat : Pol PP dan Polda NTT Sidak! |
![]() |
---|