Sebanyak 22 Warga Tertimbun Longsor di Kabupaten Lembata, Desa Waimatan Akan Direlokasi

Proses pencarian jenazah masih dilakukan dengan peralatan seadanya. Akses jalan ke desa Waimatan juga baru bisa dibuka pada Senin

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Personil Polres Lembata, Personil Pos Angkatan Laut, Anggota BPBD Kabupaten Lembata dan para relawan Tim Siaga Bencana (TSB) berhasil mengevakuasi satu orang korban meninggal dunia yang tertimbun reruntuhan rumah dan batu, Senin 5 April 2021. Korban bernama Antonius Asan itu langsung dibawa ke RSUD Lewoleba. 

Sebanyak 22 Warga Tertimbun Longsor di Kabupaten Lembata, Desa Waimatan Akan Direlokasi

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Sebanyak 22 warga desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur diperkirakan masih tertimbun batu besar, gelondongan kayu dan material tanah longsor.

Proses pencarian jenazah masih dilakukan dengan peralatan seadanya. Akses jalan ke desa Waimatan juga baru bisa dibuka pada Senin 5 April 2021 siang.

Personil Polres Lembata, Personil Pos Angkatan Laut, Anggota BPBD Kabupaten Lembata dan para relawan Tim Siaga Bencana (TSB) berhasil mengevakuasi satu orang korban meninggal dunia yang tertimbun reruntuhan rumah dan batu. Korban bernama Antonius Asan itu langsung dibawa ke RSUD Lewoleba.

Waimatan merupakan salah satu desa di wilayah Ile Ape dan Ile Ape Timur dengan dampak banjir terparah. 
Kepala desa Waimatan Mus Sili Betekeneng, menjelaskan longsor dan banjir dari gunung Ile Lewotolok itu mengubur sekitar 19 rumah di desa Waimatan.

Baca juga: Puluhan Warga Waimatan Kabupaten Lembata Terkubur Longsor Dalam Keadaan Terjaga

Baca juga: Mengenal Sejarah Kabupaten Lembata yang Terkenal dengan Objek Wisata Unik & Menarik di Provinsi NTT

Baca juga: Berduka, Presiden Jokowi Instruksikan Bantuan untuk Korban Banjir & Perbaiki Infrastruktur di NTT 

Dia menyebutkan ada 25 warga yang tertimbun reruntuhan rumah dan banjir. Tiga korban sudah berhasil dievakuasi.

Salah satunya adalah Antonius Asan. Kini, kata Betekeneng, masih ada 22 warga desanya yang terkubur banjir dan longsor yang terjadi pada Minggu 4 April 2021 dini hari tersebut.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur memastikan warga desa Waimatan akan direlokasi seluruhnya pasca bencana tersebut.

"Lokasi ini sudah tidak bisa lagi. Ini harus direlokasi. Relokasi nanti kita atur. Kita akan bicara dengan pemerintah pusat bagaimana upaya relokasi," tegasnya.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Wilayah Pemukiman Sekeliling Ile Lewotolok Kabupaten Lembata

Bupati Sunur menyatakan situasi tanggap darurat bencana juga sudah dikeluarkan sejak Minggu kemarin.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved