Banjir Bandang Terjang Wilayah Pemukiman Sekeliling Ile Lewotolok Kabupaten Lembata
laporan singkat kejadian banjir bandang dan lahar hujan di Lembata dari Dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolagi
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Banjir Bandang Terjang Wilayah Pemukiman Sekeliling Ile Lewotolok Kabupaten Lembata
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Banjir yang bersumber dari Gunung Ile Lewotolok menerjang wilayah desa di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Minggu 4 April 2021 pagi.
Berikut ini laporan singkat kejadian banjir bandang dan lahar hujan di Lembata dari Dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geolagi yang didapat Pos Kupang dari Stanislaus Ara Kian, petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Minggu 4 April 2021 pagi;
(1) Pada hari Sabtu 3 April 2021 sekitar pukul 11:00 WIB, hujan mulai turun di Pulau Lembata dan berlangsung hingga Minggu 4 April 2021 sekitar pukul 03:00 WIB. Hujan yang turun deras berasosiasi dengan Badai La Nina yang sudah diprediksi akan melanda paling parah di beberapa wilayah Indonesia Timur yaitu Sulawesi, Bali NTB dan NTT.
Baca juga: Puluhan Warga Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata Belum Ditemukan, Akses Jalan Mulai Dibuka
Baca juga: 13 Warga di Lewotolok Kabupaten Lembata Ditemukan Meninggal Dunia, Puluhan Masih Hilang
(2) Banjir bandang kemudian dilaporkan melanda beberapa wilayah di Provinsi NTB dan NTT, di antaranya di Kab. Bima-NTB mulai 3 April 2021 pukul 15:00 WITA (2 orang MD, 9.245 KK/27.808 orang terdampak), di Kab. Flores Timur-NTT mulai 4 April 2021 pukul 01:00 WITA (23 orang MD, 9 orang Luka-luka, 2 orang hilang dan 49KK terdampak), di Kab. Lembata-NTT mulai 4 April 2021 pukul 01:00 WITA, dan Kab. Malaka-NTT mulai 4 April 2021 pukul 8:00 WITA(ratusan jiwa terdampak-masih dalam pendataan).
(3) Pos Pengamatan Gunungapi Ile Lewotolok yang merupakan Pos Regional di Wilayah NTT yang mencakup data gunungapi Ile Lewotolok, Batutara, Ile Werung dan Ile Boleng melakukan koordinasi terkait hujan dan potensi lahar hujan melalui grup WA PRB yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, BPBD, perangkat desa hingga relawan. Himbauan telah disampaikan sesuai dengan rekomendasi PVMBG yaitu untuk menjauhi aliran-aliran sungai yang berhulu di gunungapi mengingat intensitas curah hujan yang sangat tinggi.
Baca juga: Warga Cari Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata di Pesisir Pantai, Akses Jalan Putus Total
Baca juga: Warga Cari Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata di Pesisir Pantai, Akses Jalan Putus Total
(4) Pada dini hari hingga pagi (01:00 - 08:00 WITA) jaringan komunikasi sempat terputus karena hujan dan petir. Jaringan listrik hingga 4 April 2021 pukul 13:00 WIT masih mati. Pada pagi hari, Tim PVMBG melakukan pengecekan ke lapangan, mengamati dampak pasca kejadian banjir bandang dan berkordinasi dengan BPBD, TNI, Polri dan relawan yang juga berada dilokasi.
(5) Material di lapangan yang teramati berupa lumpur dan bebatuan besar. Lahar hujan dilaporkan terjadi di wilayah tenggara (Desa Jantona). Sementara itu, secara umum kejadian banjir dan banjir bandang melanda seluruh wilayah di sekeliling G. Ile Lewotolok seperti di Barat (Desa Lamawara dan Amakaka), di Utara (Desa Napasabok dan Lamagute), dan di Timur (jalur lingkar Ile Ape Timur).
Baca juga: Masih Ada Korban Tertimbun Material di Amakaka Kabupaten Lembata, Evakuasi Terhambat Jalan Putus
Baca juga: Warga di Desa Amakaka Kabupaten Lembata Hilang Terseret Banjir, Belasan Warga Terluka
(6) Hasil rekaman seismik mengindikasikan bahwa hujan lebat telam memicu setidaknya 2 kali gempa yang berasosiasi pada kejadian gerakan tanah yaitu pada pukul 01:44 WITA dan 04:02 WITA. Hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan adanya longsoran di wilayah Desa Waimatan.
PVMBG terus siap siaga melakukan pemantauan melalui Pos PGA Ile Lewotolok dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)