Bencana Alam NTT

NTT Diterpa Musibah Bertubi: Banjir, Pohon Tumbang, Kapal Tenggelam, Lahar Dingin & Listrik Padam

Banjir, pohon tumbang, kapal  tenggelam, lahar dingin, listrik padam yang menyebabkan Kota Kupang menjadi gelap gulita. 

Penulis: John Taena | Editor: John Taena

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Banjir, pohon tumbang, kapal  tenggelam, lahar dingin, listrik padam yang menyebabkan Kota Kupang menjadi gelap gulita. 

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diserang musibah bertubi-tubi.

Mulai dari hujan deras, banjir, longsor, lahar dingin, pohon tumbang hingga listrik padam sepanjang hari adalah deretan musibah yang saat ini sedang dialami oleh segenap warga di Nusa Tenggara Timur. https://youtu.be/wyeV9RXBTUA

Siklon 99 Seroja yang disebut-sebut sebagai penyebab bencana di NTT, saat ini mengakibatkan aneka kisah pilu.

1. Korban terbanyak di Flores Timur, 69 orang meninggal dunia

Para korban tewas tertimbun bencana di Adonara, Flores Timur
Para korban tewas tertimbun bencana di Adonara, Flores Timur (istimewa)

Bencana ini menelan korban jiwa sebanyak 69 orang dan sisa 19 orang lainnya masih dalam pencarian Tim Sar hingga Senin Senin 5 April 2021.

Baca juga: Perkumpulan Masyarakat Penanganan Bencana NTT Gelar Diskusi Bahas Sekolah Aman Bencana

Di Kabupaten Flores Timur,  Tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 69 korban yang sudah meninggal dunia.

Rinciannya antara lain di Kecamatan Ile Boleng, tercata 57 orang meninggal dunia. Selain itu yang sudah berhasil dievakuasi dievakuasi 40 orang. Semnatara 17 orang lainnya masih dalam pencarian.

Kecamatan Adonara, tercatat sebanyak 9 orang dan yang sudah dievakuasi 7 orang, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian 2 Orang.

Kecamatan Wotan Ulumado, terdapat 3 orang yang telah dievakuasi.

Tim Sar mencatat, total korban meninggal dunia sebanyak 69 orang dan dalam pencarian 19 orang

Adapun jumlah korban keseluruhan yaitu 119 orang. Dari total jumlah itu terdapat 50 orang selamat, 69 meninggal dunia 69 orang, dan 19 orang lainnya masih dalam pencarian.

2. Banjir dan lahar dingin di Kabupaten Lembata,  11 orang meninggal dunia

Korban bencana di Kabupeten Lembata saat dievakuasi
Korban bencana di Kabupeten Lembata saat dievakuasi (istimewa)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 11 warganya meninggal dunia akibat banjir bandang pada Minggu 4 April 2021, pukul 19.00 Wita.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Dana Rp 10 M Antisipasi Bencana NTT

Hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut.

BPBD Kabupaten Lembata mencatat wilayah yang terdampak banjir adalah Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape.

Selain itu banjir bandang juga berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di Kecamatan Ile Ape Timur.

Berdasarkan keterangan Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, hingga Minggu pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 11 orang.

Selain itu, dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang.

BPBD Kabupaten Lembata masih melakukan pendataan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh banjir bandang tersebut.

Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lembata terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang.

Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3 - 9 April 2021.

BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 - 6 April 2021.

TNI dan warga menggotong seorang warga yang jadi korban banjir di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021.

TNI dan warga menggotong seorang warga yang jadi korban banjir di wilayah Ile Ape, Kabupaten Lembata, Minggu 4 April 2021.

Baca juga: Tangis Warga Adonara Pecah Ratapi Puluhan Jenazah, Bupati Flores Timur Datangi Korban Banjir Bandang

3. Kabupaten Ende 24 Orang Penumpang Kapal Motor Tenggelam

Ilustrasi kapal tenggelam
Ilustrasi kapal tenggelam (istimewa)

Sebuah perahu motor bertolak dari dermaga di Pulau Ende menuju Numba, Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende, NTT sekitar pukul 08.00 Wita, Sabtu (3/4/2021).

Perahu motor kayu tersebut mengangkut 24 orang penumpang, semuanya punya hubungan kekeluargaan. Mereka ke Numba untuk menghadiri sebuah acara keluarga.

Sayangnya, baru sekitar lima belas menit meninggalkan dermaga, perahu tersebut diterjang gelombang deras. Sekitar pukul 08.30 Wita, kapal tersebut porak - poranda dan tenggelam.

Nurdin, Camat Pulau Ende, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, menerangkan, adanya peristiwa tersebut. "Iya betul, kejadiannya tadi sekitar setengah sembilan. Karena gelombang deras," kata Nurdin.

Menurutnya, semua penumpang sudah ditemukan. Namun, salah satu penumpang, masih balita, meninggal dunia.

Nurdin, menjelaskan, para penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan bantuan puing - puing perahu.

"Mereka berenang kembali ke Pulau Ende, pakai papan - papan perahu yang sudah patah," ungkapnya.

Ditanya mengenai balita yang meninggal dunia, Nurdin menerangkan, balita tersebut, sempat dilarikan Puskesmas Pulau Ende, namun tidak tertolong.

Dia menceritakan, ibu balita tersebut setelah perahu tenggelam, berenang sambil membawa di balita. "Tapi yah nyawa balita itu tidak tertolong. Ibunya selamat. Ibunya bernama Aisyah," ungkap Nurdin.

Baca juga: Aksi Heroik Pria Adonara Selamatkan Keluarga & Tetangga Saat Banjir Bandang, Kini Nasibnya Misterius

Lanjut Nurdin, suami Aisa juga, salah satu penumpang perahu yang tenggelam tersebut.

"Jadi begini, si suaminya bantu anak yang satu, anak mereka juga, sudah duduk di bangku TK, kalau mamanya, yah dengan anak mereka yang masih balita, yang meninggal itu," terang Nurdin.

Sebanyak 4 korban yang masih dirawat yakni Aisyah Wago, Siti Zohibah, Devita Mizzan dan Umi Pua.

3. KMP Jatra 1 Tenggelam di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang

Kapal Tenggelam di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang
Kapal Tenggelam di Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang (Tangkapan layar)

Dikabarkan tenggelam di Pelabuhan Bolok, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 5 April 2021.

Informasi tenggelamnya KMP Jatra 1 diunggah pemilik akun Instagram @rzkmlyt @snlytupa.

"Senin (5/4). KMP Jatra 1 tenggelam di Pelabuhan Bolok. Belum diketahui jumlah korban. Info via @rzkmlyt @snlytupa," tulis akun Instagram Kupang.now.

Dalam video yang diunggah, terlihat gelombang keras membuat kapal terombang ambing di dermaga.

Dalam slide berikutnya, posisi kapal sudah tidak terlihat lagi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.

Pos Kupang masih berupaya konfirmasi kepada pihak terkait terkait kabar tenggelamnya KMP Jatra 1.

Baca juga: 5 Fakta Terkait Banjir Bandang Adonara Flores Timur, Dampak Siklon Seroja Hingga Turunkan Alat Berat

Diketahui, KMP Jatra 1 yang tenggelam ini baru saja diresmikan pelayarannya oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat, Rabu 10 Maret 2021 lalu.

KMP Jatra 1 melayani rute Kupang-Rote.

Sebelas wilayah yang terdampak tersebut ialah

4. Kota Kupang Gelap Gulita

Tiang listrik tumbang di Kota Kupang
Tiang listrik tumbang di Kota Kupang (istimewa)

Ibu Kota NTT, Kota Kupang, lumpuh sejak dilanda badai sejak bebarapa hari terakhir. 

Hujan lebat disertai angin kencang banjir menyebabkan seluruh layanan publik dan pusat perbelanjaan lumpuh. 

Listrik PLN yang mengalami gangguan dan terjadi pemadaman menyebabkan Kota Kupang menjadi gelap gulita. 

1. Kota Kupang

2. Kabupaten Flores Timur

3. Kabupaten Malaka Tengah

4. Kabupaten Lembata

5. Kabupaten Ngada

6. Kabupaten Alor

7. Kabupaten Sumba Timur

8. Kabupaten Rote Ndao

9. Kabupaten Sabu Raijua

Baca juga: Korban Banjir Bandang Adonara Flores Timur Butuh Uluran Tangan

10. Kabupaten Timor Tengah Selatan

11. Kabupaten Ende

Hingga saat ini masih banyak warga NTT yang mengungsi di sekolah-sekolah, rumah ibadah dan tenda-tenda yang dibangun. (Pos-Kupang.Com/John Taena)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved