TMMD Sebagai Asa Membangun Negeri, di Tengah Getirnya Potret Buram Fasilitas Pendidikan di TTU

TMMD Sebagai Asa Membangun Negeri, di Tengah Getirnya Potret Buram Fasilitas Pendidikan di TTU

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Dionisius Rebon
Gedung baru 

Para guru di SDN Menune berjumlah 6 orang, 2 orang Pegawa Negeru Sipil (PNS), 3 orang guru kontrak daerah dan 1 orang tenaga honorer. Sedangkan akumulasi jumlah para siswa-siswi di SDN Menune sebanyak 76 orang dengan klasifikasi laki-laki 42 orang dan perempuan berjumlah 34 orang. 

Selama 7 tahun para siswa dan guru-guru bertarung menantang kondisi cuaca di wilayah tersebut. Terlebih pada musim hujan. Atap bangunan dari daun gewang tak mampu membendung deras air hujan. Mereka terpaksa melanjutkan proses belajar mengajar dengan kondisi atap yang terus meneteskan air hujan. Tidak hanya itu para siswa harus duduk belajar sembaridirendam banjir setinggi mata kaki anak-anak yang terus mengalir di lantai tanah gedung sekolah. Oleh karena itu pada musim hujan para siswa berangkat ke sekolah dengan kaki beralaskan sendal.

Kabar Gembira menyapa keluarga besar SDN Menune kala permohonan pembangunan gedung sekolah menuai respon positif dari Mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. Pembangunan gedung sekolah dan rabat jalan beton ini membawa angin segar bagi mereka.

“Kami sangat bersyukur sekali. Ini adalah tuntunan Tuhan untuk anak-anak kami, menyelamatkan kepentingan pendidikan kepada generasi bangsa melalui sinergisitas para TNI Angkatan Darat, Polri, Pemerintah Daerah TTU dan masyarakat di sini,” ujar Frederikus dengan senyum sumringah.

Enjel siswi kelas 3, SDN Menune terlihat berdiri menatap gedung baru dengan mata berkaca-kaca. Seakan harapan membangun negeri kini berada digenggamannya. Semangat baru mengenyam pendidikan dikerahkan tanpa bersusah-payah menghindari tetesan air hujan dari atap gedung dan banjir.

Siswi kelas III Sekolah Dasar yang bercita-cita jadi dokter ini menuturkan kisah pilu dalam proses pendidikan sebagaimana yang dikisahkan oleh Plt Kepala Sekolah. Ia berharap, sesegera mungkin melakukan proses belajar di gedung baru tersebut.

Terwujudnya Asa Memiliki Gedung Baru dari Program TMMD ke-110 Kodim 1618/TTU

Ihwal gedung baru dan rabat jalan beton dari program TMMD ke-110 Kodim 1618/TTU, bermula saat orangtua/wali murid, para guru, dan Kepala Sekolah SDN Menune, Frederikus Simau Obe,S.Pd menyampaikan usulan pembangunan gedung sekolah. Hal ini disambut baik dan diteruskan  kepala desa Motadik, Ambisius Uluk beserta Camat Biboki Anleu, Alexander Tabesi, S. STP dengan mengajukan permohonan pembangunan gedung sekolah kepada Mabes TNI Angkatan Darat,  Komando Resor Militer 161/Wira Sakti dan Komando Daerah Militer IX/ Udayana, melalui Kodim 1618/TTU.

Permohonan tersebut, mendapat respon baik dari Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Pasca melakukan survei dan rancangan pembelanjaan yang matang, Mabes TNI-AD menjawab kerinduan keluarga besar SDN Menune dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 555.600.000 pembangunan gedung sekolah dan rabat jalan beton. Selain itu Pemda TTU juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 untuk mendukung pembangunan tersebut.

Pasca meninjau langsung progres pembangunan tersebut, Ketua Tim Wasev Sterad TMMD Kodam IX/ Udayana, Kolonel Inf Hartono mengatakan, tujuan pelaksanaan TMMD adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian program TMMD dilaksanakan melalui pekerjaan fisik dan non-fisik.

Aspek fisik pembangunan dalam TMMD mencakup sarana-prasarana atau fasilitas pembangunan fisik yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak. Sedangkan aspek non-fisik mencakup kesadaran bela negara melalui penyuluhan pertanian, kesehatan dan sebagainya. 

Menurutnya, TMMD tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

Sementara itu, Dandim 1618/TTU, Letkol Arm Roni Junaidi menyebutkan, pihaknya memilih lokasi pelaksanaan TMMD berdasarkan tiga aspek pertimbangan yakni, aspek aspiratif, aspek strategis dan aspek prioritas.

Berdasarkan pertimbangan aspiratif, pihaknya mendengarkan aspirasi masyarakat dari tingkat akar rumput kepada kepala desa, camat hingga musrenbang di tingkat Kabupaten. Sedangkan, dari aspek strategis Kodim1618/TTU berpijak pada pentingnya pengembangan sumber daya manusia di wilayah tersebut. Sementara untuk aspek prioritas, pihaknya mempertimbangkan sasaran yang sangat membutuhkan perbaikan.

Kualitas Pekerjaan TMMD Lebih Baik dari Bangunan Fisik yang Bersumber Dana Desa

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved