PLN UIW NTT Gandeng Brimob Gelar Simulasi Tanggap Darurat Ancaman Teror, Begini Suasanannya
PLN Gandeng Brimob Gelar Simulasi Tanggap Darurat Ancaman Teror, Begini Suasanannya PLN Unit Induk Nusa Tenggara Timur menggelar Simulasi Tangga
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
PLN Gandeng Brimob Gelar Simulasi Tanggap Darurat Ancaman Teror, Begini Suasanannya
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nula
POS-KUPANG.COM | KUPANG - PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur menggelar Simulasi Tanggap Darurat Ancaman Teror bersama Detasemen Gegana Satbrimobda NTT di kantor PLN UIW NTT, Rabu (31/3/2021). Kegiatan itu meliputi penanggulangan tindak kriminal, ancaman bom, dan ancaman terorisme.
"PLN sebagai badan usaha negara wajib mengamankan aset negara. Arahan dari Direktur Utama, PLN harus bisa memastikan aset-aset PLN aman dan dalam menyambut Hari Raya Paskah serta memasuki Bulan Ramadhan. Simulasi ini penting dan harus terus ditingkatkan sebagai ajang pelatihan untuk menguji, mengevaluasi, dan mengetahui/memahami kondisi darurat dan gangguan. Sehingga PLN mampu melakukan mitigasi pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu-waktu," ujar
General Manager PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko dalam rilisnya yang diterima POS-KUPANG.COM.
Dalam simulasi itu, dilakukan latihan tanggap darurat kriminal, terorisme dan ancaman bom yang melibatkan 27 personil Satuan Den Gegana dengan karyawan dan satuan pengaman PLN yang tergabung dalam latihan bersama. Dalam Penanganan Aksi Teror sejalan dengan Peraturan Pemerintah no. 77 tahun 2019 tentang Pencegahan Tindak Pidana Terorisme dan Pelindungan terhadap Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Petugas Pemasyarakatan.
Baca juga: 350 Personil Polres Kupang Kota Amankan Perayaan Paskah 2021, Simak Penjelasan Kapolres
Adapun materi - materi dasar yang dijelaskan adalah materi JIBOM (menjinakan bom) ,KBR (kimia, biologi, dan radio aktif) dan WANTEROR ( lawan terror) kepada staf dan security PT PLN dan karyawan sebelum melakukan praktek. Teknik awal ini perlu diketahui, apabila ditemukan adanya teror bom/teroris baik di dalam kantor milik PLN, atau di luar kantor dan seluruh aset - aset milik PT PLN, maka bisa diambil tindakan atau langkah - langkah awal yang dilakukan.
Selanjutnya, diperagakan pula berawal dari ancaman teror melalui telepon, yang mana petugas satuan pengamanan sigap menginformasikan semua pegawai untuk evakuasi dan memberikan informasi kepada Biro K3L di kantor PLN UIW NTT sebagai laporan ancaman di kantor PLN. Berikutnya, PLN memberi tahu polisi terdekat, sehingga Tim Gegana diturunkan dan melakukan evakuasi benda yang dicurigai bom tersebut dan berhasil mengevakuasinya ke depan kantor PLN untuk di tidak lanjut pemusanahan dan kondisi aman.
”Semoga dengan adanya simulasi ini akan menguji, mengevaluasi dan mengetahui/memahami kondisi darurat dan gangguan sehingga PLN mampu melakukan pengamanan bila kondisi terburuk terjadi sewaktu - waktu dalam menanggapi aksi teror. Terima kasih Brimob atas sinerginya," tutup Jatmiko. (cr1)
