Nadia Riwu Kaho Runner Jadi Korban Eksploitasi, Perempuan Ini Membelanya
Nadia Riwu Kaho Miss Indonesia 2020 Jadi Korban Eksploitasi, Perempuan Ini Membelanya
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANGWIKI.COM - Nadia Riwu Kaho Runner Up 2 Miss Indonesia 2020 Jadi Korban Eksploitasi, Perempuan Ini Mengungkapkannya
Tenga Araminta Nadia Riwu Kaho alias Nadia Riwu Kaho, runner up 2 Miss Indonesia 20202 yang diduga terlibat kasus penipuan bersama ibunya, Rosca Leonita Riwu Kaho diduga menjadi korban eksploitasi.
Hal ini dikemukakan oleh Direktris LBH APIK NTT, Ansy Rihi Dara, SH kepada pos-kupang.com, Selasa (30/3/2021) sore di kantornya di Kupang.
Ansy Rihi Dara menilai Nadia adalah sosok anak yang kretaif, anak yang peduli kepada masa depan, anak yang mandiri yang bisa survive untuk masa depan. Hal ini terlihat dari semasa sekolah, Nadia gencar membuat kue dan makanan dan menjual produknya itu ke media social.
Baca juga: Catut Nama RCTI dan Pemprov NTT, Miss Indonesia Nadia Riwu Kaho & Ibunya Diduga Tipu Ratusan Juta
Baca juga: Nadia Riwu Kaho Sambangi Lapas Perempuan Klas II B Kupang dan Panti Asuhan Sonaf Maneka
“Di sisi lain ada beda tipis upaya positif anak untuk membentuk karakter dirinya unntuk berkembang itu apabila dia terlalu banyak diambil waktunya maka kita bisa katakan ada unsur eksploitasi disana sehingga saya membaca bahwa sejak awal dia sudah tereksploitasi. Itu terbukti dari banyak produk yang harus dia kerjakan di saat masa sekolah membantu orangtua mulai dari jualan kue, rantangan, dan macam-macam,” kata Ansy Rihi Dara.

Dan hal itu dilakukan nadia untuk membantu ekonomi keluarga. Saat itu kemudian ibunya terlibat dalam kasus penipuan hingga masuk penjara.
Dan saat Nadia sudah populer menyandang predikat runner up 2 miss Indonesia 2020, Nadia dan ibunya diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah warga di NTT Maret 2021 dan dilaporkan ke Polisi.
“Saat masuk ke fase berikut pada kasus kedua ini saya melihat ketika Nadia sudah masuk ke pucak popularitasnya jadi runner up 2 Miss Indonesia dan juga mungkin dia juga diperhadapakan dengan situasi keluarga, beban keluarga, beban ekonomi dan lain-lain dan dia berusaha juga untuk bertanggungjawab terhadap keluarga, membantu keluarganya. Tetapi batasan antara membantu keluarga dan pengorbanan dia terhadap profesinya yang hari ini itu amat sangat tipis. Karena niat baiknya itu bisa saja menjerusmuskan dirinya ke dalam situasi sitausi yang sulit untuk dia pilih,” kata Ansy Rihi Dara .
Baca juga: Rekeningnya Digunakan Transaksi, Nadia Riwu Kaho Bantah Terlibat Dalam Dugaan Penipuan
Baca juga: Begini Pengakuan Korban Dugaan Penipuan Rp.91 Juta & Bantahan Miss Indonesia NTT Nadia Riwu Kaho
Ansy menilai Nadia melakukan hal itu untuk membantu ibunya. “Bagi saya tidak mungkin ya dalam relasi orangtua dan anak, seorang anak rela meliha orangtuanya menderita mungkin dengan airmata dalam konteks menutut hutang dan lain lain, pasti dia tentu ingin dan dia anak yang punya keinginan kuat untuk menolong orangtuanya,” kata Ansy Rihi Dara .
Dan hal ini sudha dibuktikan sebelumnya oleh Nadia yang beberapa tahun lalu masih berusia anak tapi sudah membantu menutupi hutang orangtuanya dengan berjuala kue dan makanan secara online dan offline.
“Jadi kalau saya membaca yang lain bahwa Nadia itu adalah seorang korban. Kalau dulu dia anak korban, hari ini dia juga korban dari sebuah sistem ekonomi keluarga yang bisa menjerumuskan dia untuk mungkin saja dipandang, diduga dia terlibat didalam penipuan dan lain-lain. Tapi ya itu, saya melihat itu bukan murni keinginan dia atau kehendak Nadia. Nadia hanya member diri untuk menolong keluarga dan orangtua,” jelas Ansy Rihi Dara .

Soal keterlibatan Nadia yang langsung menelpon sejumlah korban untuk penjualan kendaraan, Ansy Rihi Dara mengatakan, dia belum melihat sampai kesitu. Karena dari berita yang dibacanya lewat sejumlah media online, disitu terlihat ada upaya Nadia untuk membantu orangtuanya, ada proses itu.
“Dari berita berita itu tidak jelas apakah dia memang betul terbukti sesuai dengan unsur pidana penipuan atau tidak, itu belum bisa kita buktikan secara hokum. Saya lebih melihat dari faktor sosial bahwa dari dulu karakter Nadia memang suka membantu orangtuanya,” kata Ansy Rihi Dara .
Seberapa dekatnya Ansy Rihi Dara mengenal Nadia? Ansy Rihi Dara mengatakan, dia mengenal Nadia sekitar dua atau tiga tahun lalu saat Nadia masih berusia anak, masih duduk di bangku SMU dan belum tenar dan popular seperti sekarang setelah meraih runner up 2 miss Indonesia 2020. Dan saat itu Nadia sudah menjalankan usaha kuliner secara online facebook.
“Dan saya sangat bersimpati karena dia seorang anak SMA waktu itu, anak perempuan yang sangat gesit saya kira dan sangat kreatif dalam membangun diri untuk membantu ekonomi keluarga. Jadi saya mensupor waktu itu, kami sering memesan makanannya,” jelas Ansy Rihi Dara .
Namun selanjutnya, Ansy Rihi Dara melihat dalam banyak aspek Nadia menghasilkan produk yang dibuat atas nama Nadia itu sangat intens.
“Artinya saya membaca kalau dia melakukannya sangat intens, maka berapa lama waktu dia untuk belajar, untuk melakuakan hobi dan lain-lain, jadi saya merasa ada aspek ekploitasinya disana,” nilai Ansy Rihi Dara.
Ansy Rihi Dara berharap dalam proses penyelidikan dan penyidikan kasus penipuan ini, penyidik Polisi hendkanya melihat persoalan ini dengan jernih.
“Saya berharap kita semua tidak melihat itu hanya dari publikasi media online saja karena biasanya yang terpublis adalah sesuatu yang tidak mendasar, mendalam walau telah menyebar. Saya kira boleh saya kalian menyebarkan itu yang penting hal itu bisa dipertanggungjawabkan,” kata Ansy Rihi Dara .
Ansi Rihi Dara menekankan pentingnya mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam proses hukum kasus Nadia karena setiap orang sama di mata hukum.
“Jangan memanfaatkan popularitas Nadia itu yang ditonjolkan padahal perbuatan itu bukan perbuatan Nadia semata atau Nadia itu hanya turut terlibat misalnya. Terlihat sepetri apa, macam apa prosesnya kan kita tidak tahu. Tapi kita sering, saat sudah diumbar di media, kita lebih cepat menjudge (menghakimi) seseorang. Saya harap tidak seperti itu. Dan jika diproses hokum harus dilihat lebih jeli dan melihat aspek keadilan badi Nadia dan keluarga,” kata Ansy Rihi Dara .

Ansy Rihi Dara berharap Nadia bisa melewati proses hukum ini dengan baik dan tidak putus asa.
“Saya berharap Nadia tetap semangat, dari awal saya lihat Nadia sebagia sosok perempuan yang kuat. Kalau hidup ada tantangan saya kira, mari hadapi tantangan itu dengan lebih dekat pada Tuhan. Nadia tetap berpegang pada percaya diri dan berpegang pada nasihat yang menguatkan diri. Saya percaya hari ini Nadia sementara down dan dia akan mengalami persoalan psikis disana. Nadia, jangan sampai down. Nadia adalah sosok yang luar biasa bagi saya,” support Ansy Rihi Dara .
Karenanya Ansi berharap ada pendpaingan psikologis terhadap Nadia mengingat usia Nadia yang baru beranjak dari usia anak ke dewasa.
“Karena saya kira ini hal yang tidak mudah karena dia kan baru dari usai anak ke dewasa dan dengan persoalan seperti ini yang rentan dan banyak unsur eksploitasi tentu dia juga butuh banyak dikasih kekuatan untuk bisa melanjutkan hidup. Karena jika tidak kuat maka banyak hal negated yang akan bisa terjadi,” kata Ansy Rihi Dara. (poskupang.com, novemy leo)
Catut Nama RCTI dan Pemprov NTT, Miss Indonesia Nadia Riwu Kaho & Ibunya Diduga Tipu Ratusan Juta
Runner Up 2 Miss Indonesia 2020 asal NTT, Tenga Araminta Nadia Riwu Kaho bersama ibu kandungnya, Rosca Leonita Riwu Kaho diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah warga di NTT.
Dengan modus undian berhadiah yang bekerjasama dengan RCTI, keduanya mampu memperdayai para korban hingga ratusan juta rupiah.
Salah satu korban, Ester Yullaopaulina Doko, menuturkan kejadian itu berawal dari postingan salah satu wartawan di Rote Ndao berinisial, DT di media sosial.
Postingan itu menyebutkan mobil ignis dan sejumlah sepeda motor milik Nadia Riwu Kaho hasil
Informasi itu pun ditanggapi korban pertama asal Rote Ndao, Raff Messah. Karena tahu itu adalah Nadya Riwu Kaho, ia pun melanjutkan informasi itu ke teman lainnya yang ingin membeli kendaraan murah, termasuk Ester.
Ester lalu melanjutkan lagi informasi ke rekan lainnya yang juga akhirnya menjadi korban dugaan penipuan ini.
Setelah merasa yakin, Ester lalu dihubungkan dengan ibu kandung Nadia Riwu Kaho, Rosca Leonita Riwu Kaho.
Kepada Ester, Rosca kembali meyakinkan bahwa kendaraan itu adalah hasil kerjasama anaknya, Nadya yang bekerjasama dengan pihak RCTI. Ia juga mengatakan jika kendaraan itu akan diserahkan langsung oleh pihak RCTI melalui pemerintah provinsi NTT, setelah proses pembayaran selesai.
Rosca pun mengirim nomor rekening BRI atas nama anaknya, Tenga Arminta Nadia Riwu Kaho. Transaksi pun dilakukan oleh Ester sebesar Rp. 61 juta untuk membeli tiga sepeda motor.
Waktu yang dinanti pun tiba. Namun, acara penyerahan yang dijanjikan tanggal 3 Maret 2021 ditunda. Rosca beralasan, tim RCTI sedang berada di Bali untuk menyerahkan hadiah kendaraan dan keesokan harinya akan ke NTT.
Untuk meyakinkan korban, Rosca berpura-pura meneruskan pesan WhatsApp dari tim RCTI ke korbannya. Dalam pesan WhatsApp itu, nomor kontak yang tertulis Mba Ingga RCTI menjelaskan alasan keterlambatan penyerahan kendaraan di NTT.
Baca juga: Sosok Nadia Riwu Kaho, Gadis Manis Wakil NTT yang Siap Bersaing di Miss Indonesia 2020, Dukung yuk!
Korban pun menunggu. Namun, lagi-lagi Rosca beralasan lain. Hingga akhirnya, aksi menipunya pun terkuak.
"Awalnya saya sangat yakin itu bukan modus penipuan, karena Nadia merupakan publik figur yang tidak mungkin menipu. Ternyata, benar-benar ini penipuan," ungkapnya kepada wartawan, Sabtu 27 Maret 2021.
“Dia bawa nama RCTI dan Pemprov NTT, itu yang membuat saya semakin percaya," tambahnya.
Tau bahwa ia telah ditipu, Ester kemudian menghubungi dua rekannya, Reita Fernandez dan Raff Messah yang turut menjadi korban. Mereka kemudian mendatangi kantor LBH Surya NTT mengadukan hal itu.
Tim kuasa hukum LBH Surya NTT pun memediasi kasus itu. Rosca yang datang bersama suaminya di kantor LBH itu kemudian diminta membuat surat pernyataan pengembalian uang.
"Kami sudah ke Polda NTT waktu itu mau lapor, tapi kami takut uang kami hilang. Rosca cicil dan sampai sekarang sisa Rp 7,5 juta. Itu pun tidak tepati sesuai surat pernyataan," katanya.
Korban lain, Reita Fernandez mengaku tergiur dengan rayuan Rosca karena meyakini anaknya yang sebagai Miss Indonesia tidak mungkin melakukan penipuan.
Ia lalu mengirim uang sebesar Rp.5 juta ke rekening Nadia Riwu Kaho untuk membeli sepeda motor Scoopy.
"Transaksi cicilan dari Rosca terakhir kemarin, jadi sisa Rp.1 juta," kata Reita.
Selain Ester dan Reita, korban asal Rote Ndao, Raff Messah pun tertipu hingga Rp. 30 juta. Uang itu untuk membeli mobil jenis ignis yang ditawarkan Rosca Riwu Kaho.

Setelah dibuat surat pernyataan yang dimediasi oleh LBH Surya NTT, uangnya kini sudah dicicil dan masih tersisa Rp 9 juta.
"Kita tergiur karena mobil dilelang dengan harga murah. Apalagi jual nama RCTI. Menurut Rosca, kendaraan itu tidak diambil pemenangnya makanya dilelang murah. Kita hanya bayar pajaknya saja. Ternyata itu hanya modus," kata Raff.
Sementara korban, berinisial RDC mengaku berawal dihubungi langsung oleh Nadia Riwu Kaho. Kepadanya, ia diminta pinjaman uang sebesar Rp 25 juta.
Merasa ragu, ia pun meminta Nadia video call (VC) melalui aplikasi WhatsApp. Dalam percakapan itu, Nadia meyakinkan dia bahwa pinjaman itu akan segera dikembalikan.
"Karena saya takut orang lain yang catut nama Nadia, saya minta video call. Dan, ternyata benar itu Nadia. Semua bukti video call atau telepon biasa saya simpan," bebernya.
Selain Nadia, ibunya, Rosca pun menghubungi dia via telepon. Rosca mengaku pinjaman uang sebesar Rp. 25 juta akan dipakai sebagai moda awal membawa mobil hadiah dari anaknya, Nadia Riwu Kaho yang akan diserahkan tim RCTI di Kupang.
Baca juga: Miss NTT Nadia Riwu Kaho Tembus Lima Besar Miss Indonesia 2020, Bersama Jambi Sumut Babel Sulsel
Transaksi pun dilakukan pada November 2020. Rosca berjanji akan mengembalikan dalam waktu dua minggu dengan hitungan bunga pinjaman jika terlambat bayar. Namun, Rosca ingkar janji hingga bunga pinjaman terus meningkat sampai Rp. 60 juta.
Ia pun meminta pertanggungjawaban Rosca. Bahkan, dari total bunga Rp. 60 juta, ia masih memberi keringanan dan hanya meminta Rosca mengganti Rp 50 juta.
Saat ini, dari Rp 50 juta, Rosca baru mampu membayar 47 juta dan tersisa Rp 3 juta.
"Uang itu pinjam diatas pinjam makanya saya terus desak. Kalau tidak, uang saya hilang," ungkapnya.
Korban Terus Bertambah
Selain empat korban, masih ada beberapa korban lain yang ditipu dengan modus yang sama. Ditelepon langsung oleh Nadia dan juga ibunya, Rosca.
Korban lainnya, pasangan suami istri, Dije Dacosta dan Sistha Dije Julian sebesar Rp 91 juta. Selain itu, Ignatius Dimu Rihi sebesar Rp 55 juta, NN sebesar Rp. 155 juta dan Rhendy, Rp. 7,5 juta. Hingga kini, keempat korban ini belum mendapat cicilan dari Nadia dan ibunya.
Kepada wartawan, Sabtu 27 Maret 2021, Dije Dacosta yang saat ini bekerja di Israel menuturkan, awalnya ia dihubungi oleh Nadia Riwu Kaho melalui video call WhatsApp menawarkan mobil ignis dengan harga murah.
Karena sudah lama berkenalan dengan Nadia, ia pun langsung percaya dan menghubungi istrinya, Sistha Dije Julian di Kota Kupang untuk menyampaikan hal itu. Ia meyakinkan istrinya, jika Nadia tidak mungkin menipu.

"Saya percaya karena Nadia sendiri yang telepon, kalau tidak saya tidak akan kirim uang. Kebetulan saya kenal Nadia sebelum dia jadi Miss Indonesia, makanya saya percaya. Tapi ujung-ujungnya mereka menipu saya," katanya.
Sementara istrinya, Sistha Dije Julian mengaku awalnya ia ragu namun karena diberi keyakinan oleh suami, hingga ia akhirnya mentransfer uang ke rekening milik Nadia Riwu Kaho.
"Rosca telepon saya. Dua ambil nomor dari suami saya. Dia sampaikan soal mobil ignis sekarang sudah tiba di Kupang dan akan diproses pengembalian nama. Tapi tiap kali saya minta lihat barang (mobil) Rosca selalu alasan. Katanya mobil itu sudah di gudang Sindo sedang diproses suratnya," ungkapnya.
"Saya ragu awalnya, tapi suami saya bilang, Nadia itu artis, salah satu putri Indonesia dari NTT tidak mungkin dia menipu. Saya akhirnya percaya dan mentransfer awal Rp.9 juta tanggal 6 Januari 2021," sambungnya.
Setelah mengirim uang, ia melaporkan dan mengirim bukti transferan ke suaminya di Israel. Beberapa hari kemudian, Rosca kembali meminta transfer Rp5 juta untuk proses balik nama surat kendaraan.
Rosca lagi-lagi meminta tambahan Rp 25 juta. Ia pun menuruti permintaan Rosca hingga transferan mencapai Rp 91 juta.
"Setiap minta lihat mobil, dia selalu alasan masih diproses, kadang dia alasan terjangkit covid, pokoknya selalu alasan. Katanya, Nadia harus tandatangan baru mobil itu bisa diserahkan. Jadi, setiap kali anaknya, Nadia dari Jakarta mau ke Kupang, saya diminta kirim uang untuk beli tiket pesawat," tuturnya.
Ia mengaku terus melakukan penagihan ke Rosca namun hingga saat ini, Rosca hanya memberinya janji. Ia baru mengetahui aksi tipu-tipu Rosca dan Nadia ketika melihat postingan korban, Ester di media sosial facebook.
"Sedikitpun belum dia kembalikan. Saya akan tempuh jalur hukum, jika dia tidak kembalikan. Semua bukti transferan ada. Dia janji besok dan besok sampai sekarang," tandasnya.
Baca juga: Nadia Riwu Kaho: Milienial di NTT Jangan Takut Bermimpi
"Dari postingan Ester, kami semua akhirnya saling tukar nomor handphone dan sekarang kami sudah buat grup WhatsApp semua korban penipuan," sambungnya.
Selain pasutri ini, korban lainnya berinisial NN pun menjadi korban ibu anak ini. Uangnya sebesar Rp. 155 juta pun hingga kini raib.
Nasib NN hampir sama dengan Dije Dacosta bersama istrinya. Ia pun sudah mengenal lama dengan Nadia sebelum ia menjadi putri NTT.
Suatu hari, kata pengusaha muda ini, Nadia menghubunginya melalui video call WhatsApp. Kepadanya, Nadia menawarkan sejumlah mobil jenis Agya RTD dengan harga Rp.55 juta.
Karena lama mengenal Nadia, ia pun berniat membeli mobil itu dan mentransfer uang ke rekening Nadia. Belum juga mobil yang dijanjikan tiba, ibunya Nadia, Rosca menghubunginya. Kali ini tidak dengan modus mobil murah, tapi pinjaman sebesar Rp. 100 juta.
Ia bersama Nadia dan Rosca pun membuat surat perjanjian pinjaman uang Rp.100 juta. Namun, seperti korban lainnya, ia hanya diberi janji dan janji.
"Totalnya Rp.155 juta. Mobil Rp55 juta dan pinjaman Rp.100 juta. Semua ada bukti transfer, bukti rekaman percakapan dan bukti surat perjanjian yang ditandatangani Nadia Riwu Kaho. Sesuai perjanjian seharusnya ada bunga pinjaman Rp 20 juta, tapi biar saja, intinya kembalikan pokoknya," bebernya.
Mengaku Terlilit Utang
Sementara itu ibu Nadia, Rosca Leonita Riwu Kaho yang dikonfirmasi beberapa waktu lalu di kampus UPG Kupang, mengakui perbuatannya. Ia mengaku terlilit utang hingga memaksanya berbuat demikian.
"Untuk bayar utang semua. Saya mengaku salah dan janji akan melunasi," katanya.

Meski ada bukti jelas keterlibatan anaknya Nadia Riwu Kore, namun ia meminta media tidak perlu menyebut nama Nadia.
"Tolong jangan libatkan Nadia. Dia masih punya masa depan dan meniti karier," harapnya.
Ia mengatakan akibat perbuatannya, suaminya kini sudah mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Kupang.
"Sudah sidang dua kali di pengadilan, belum ada putusan," tutupnya.
Residivis Penipuan
Untuk diketahui, ibu kandung Miss Indonesia ini pernah terlibat kasus penipuan penjualan tiket harga promo murah puluhan juta rupiah pada tahun 2016 silam.
Modus yang dilakukan Rosca kala itu yakni uang pesanan tiket murah langsung ditransfer ke rekening pribadinya. Namun, setelah pembayaran, malah keberangkatan selalu ditunda dengan alasan ada gangguan pada sistem di kantor pusat. Ia pun ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda NTT dan diproses hukum.
Baca juga: Nadia Riwu Kaho: Saya Bercerita kepada Tuhan
Berikut daftar korban dugaan penipuan Rosca yang mencatut nama RCTI dan Pemprov NTT :
1. Ester Yullaopaulina Doko, Rp 61 juta, sisa 7,5 juta
2. Reita Fernandez, Rp 5,5 juta, sisa 1 juta
3. RM, Rp 25 juta, sisa 9 juta
4. RDC, Rp. 25 juta, sisa 3 juta
5. Pasangan suami istri, Sistha Dije Julian dan Dije Dacosta, Rp 91 juta (belum dibayar)
6. Ignas Dimu Rihi, Rp 55 juta (belum dibayar)
7. NN, Rp 155 juta (belum dibayar)
8. Rendy, Rp 7,5 juta (belum dibayar)
Hingga berita ini dipublikasikan, masih ada korban baru yang sudah mengadu ke wartawan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)