Bom Makassar
Tindakan Bom Bunuh Diri Depan Gereja Katedral Makassar, Pdt Siswaty: Ini Tindakan Keji!
ledakan bom bunuh diri berlokasi dekat pintu gerbang arah jalan Kejolalido, dekat pos Satpam Gereja Katedral Makassar pada, Minggu (28/3/2021)
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola

POS-KUPANG. COM | RUTENG - Terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri berlokasi dekat pintu gerbang arah jalan Kejolalido, dekat pos Satpam Gereja Katedral Makassar pada, Minggu (28/3/2021) pukul 10.26 Wita, adalah tindakan keji dan tidak berperikemanusiaan.
"Kita kecam tindakan ini tapi mari kita lihat ini bukan upaya untuk menyerang satu agama tetapi ini teror untuk Indonesia yang beragam,"ungkap Pendeta Gereja GMIT Imanuel Ruteng, Pdt Siswaty Tabun-Seran, S.Th kepada POS-KUPANG.COM, Senin (29/3/2021).
Pdt Siswaty juga mengimbau, agar jangan takut tapi jangan pula menakut-nakuti orang lain. Selain itu stop menyebarkan foto atau gambar potongan-potongan tubuh korban.
Baca juga: FAKTA BOM MAKASSAR: Gereja Katolik Tertua di Sulawesi Selatan dan Tenggara. Berusia 123 Tahun
Baca juga: Tindakan Bom Bunuh Diri Depan Gereja Katedral Makassar, Pdt Siswaty: Ini Tindakan Keji!
"mari sebarkan semangat untuk tetap bersatu, sambil terus berdoa agar kita dijauhkan dari keinginan membalas yang jahat dengan jahat. Mari kita dukung aparat keamanan kita untuk mengusut tuntas masalah ini. Teriring doa untuk umat di gereja katedral Makasar dan seluruh masyarakat Makasar, Tuhan menolong kita,"ungkap Pdt Siswaty.
Pdt Siswaty yang juga sebagai anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Manggarai ini juga memberikan salinanya terkait pernyataan sikap dari FKUB atas tindakan bom bunuh diri itu kepada POS-KUPANG.COM, Senin (29/3/3021) pagi.
Pertama mengutuk keras tindakan bom bunuh diri dari kelompok terorisme yang menciderai dan merendahkan martabat manusia serta nilai-nila kemanusiaan, maka kami menegaskan bahwa tidak ada satu agama pun yang mengajarkan hal demikian.
Baca juga: Ketua Presidium KOPEARAD Mabar Harap Warga Tidak Terprovokasi Aksi Bom di Makassar
Kedua, keprihatinan, doa dan dukacita mendalam bagi para korban kejadian bom bunuh diri yang telah menggores luka mendalam terhadap rasa kemanusiaan yang adil dan beradab sebagaimana tertuang dalam sila ke dua Pancasila dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketiga, mendukung sepenuhnya aparat Keamanan TNI-POLRI untuk mengambil tindakan yang diperlukan guna mengusut tuntas kasus ini dan menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khusunya masyarakat Makassar.
FKUB Kabupaten Manggarai juga mengimbau, pertama agar seluruh masyarakat dari agama apa pun tetap tenang, tidak takut, tidak terprovokasi namun tetap waspada.
Baca juga: Tokoh Agama di TTU Mengecam Aksi Terorisme di Gereja Katedral Makassar
Baca juga: Anton Mahemba : Usut Tuntas Oknum Dibalik Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Kedua, agar tidak ada di antara kita yang menyebarluaskan kejadian tersebut dengan memposting gambar, video dan berita yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Ketiga, agar Pemerintah dalam hal ini Aparat Keamanan TNI-POLRI memperketat pengamanan selama perayaan Pekan Suci di tempat-tempat Ibadat Umat Katolik & Kristen. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)