Bom Makassar
Sejarah Mengejutkan Gereja Katedral Makassar, Gereja Tertua di Kota Makassar & Wilayah Sulsel, SIMAK
Sejarah Mengejutkan Gereja Katedral Makassar, Gereja Tertua di Kota Makassar & Wilayah Sulsel, SIMAK
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Di sana dia melayani para saudara Portugis yang Katolik serta beberapa raja dan bangsawan Sulawesi Selatan yang juga telah dibaptis menjadi Katolik.
Raja Gowa yang pertama memeluk Islam, yaitu Sultan Alauddin (1591–1638 serta beberapa raja penggantinya memberikan kebebasan kepada umat Katolik untuk mendirikan Gereja pada 1633.
Namun gejolak politik antara VOC dan orang-orang Portugis menyebabkan para rohaniwan Portugis tersingkir dari Makassar.
Jatuhnya Malaka ke tangan VOC dan perjanjian Batavia 19 Agustus 1660) menyebabkan Sultan Hasanuddin diharuskan mengusir semua orang Portugis dari Makassar (1661).
Sultan mengatur dengan baik keberangkatan orang-orang Portugis.
Bruder Antonio de Torres yang mengasuh sebuah sekolah kecil untuk anak laki-laki meninggalkan Makassar pada 1668.
Sejak itu selama 225 tahun, tidak ada pastor yang menetap di Makassar.
Baca juga: Ini Daftar Teror Bom Paling Mengerikan di Indonesia Sejak Tahun 2000 Hingga 2021 Ratusan Orang Tewas
Baca juga: BREAKING NEWS: Bom Meledak di Jl Kajaolalido - MH Thamrin Makassar
Baca juga: BREAKING NEWS: Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar Usai Misa Minggu Palma, Begini Kronologinya
Orang-orang Katolik yang masih ada hanya sekali-sekali dilayani dari Surabaya atau Larantuka.
Pada 1892, Pastor Aselbergs, SJ, dipindahkan dari Larantuka menjadi Pastor Stasi Makassar (7 September 1892) dan tinggal di suatu rumah mewah di Heerenweg (kini Jalan Hasanuddin).
Pada 1895 dibelilah sebidang tanah dan rumah di Komedistraat (kini Jl. Kajaolalido), lokasi gedung gereja sekarang.
Gereja dibangun pada tahun 1898 selesai 1900; direnovasi dan diperluas pada tahun 1939, selesai pada 1941 dengan bentuk seperti saat ini.
Pada 13 April 1937 wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara dijadikan Prefektur Apostolik Makassar oleh Sri Paus di Roma, dan dipercayakan kepada misionaris CICM, dengan Mgr. Martens sebagai prefek.
Pada tanggal 13 Mei 1948 menjadi Vikariat Apostolik Makassar, dan tanggal 3 Januari 1961 menjadi Keuskupan Agung Makassar.
Baca juga: Ini Daftar Teror Bom Paling Mengerikan di Indonesia Sejak Tahun 2000 Hingga 2021 Ratusan Orang Tewas
Baca juga: BREAKING NEWS: Bom Meledak di Jl Kajaolalido - MH Thamrin Makassar
Baca juga: BREAKING NEWS: Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar Usai Misa Minggu Palma, Begini Kronologinya
Uskup Agung Makassar sejak 1961 adalah Mgr. Nicolaus Martinus Schneiders, CICM (1961–1973), Mgr. Dr. Theodorus Lumanauw, Pr (1973–1981) Mgr. Dr. Frans van Roessel, CICM (1981/1988–1995).
Begini penampakan Gereja Katedral Makassar:
1.

2.

3.

4.

5.
