Berita Kota KUpang Terbaru

Pedagang Daging di Kupang Minta Pemerintah Tidak Lakukan Impor Daging

Pedagang daging sapi di kota Kupang Nusa Tenggara Timur, menolak rencana pemerintah pusat yang akan mengimpor daging kerbau sebanyak hampir 22.000 to

Editor: Ferry Ndoen
foto: Irfan Hoi/
Lapak penjualan daging sapi di salah satu pasar di kota Kupang, NTT.  

POS-KUPANG.COM | KUPANG -      Pedagang daging sapi di kota Kupang Nusa Tenggara Timur, menolak rencana pemerintah pusat yang akan mengimpor daging kerbau sebanyak hampir 22.000 ton.

Rencana pemerintah tersebut, diketahui sebagai akibat dari langkahnya stok daging di beberapa titik di Indonesia dan juga sebagai persiapan menjelang hari raya idul Fitri tahun ini.

Winto Dethan, pedagang di salah satu pasar di kota Kupang, mengaku kebijakan tersebut akan menggerus potensi penjualan daging sapi. Ia menerangkan, jika pemerintah tetap menjalankan kebijakan tersebut, para pedagang sapi kiloan seperti dirinya akan gulung tikar akibat persaingan harga dan kualitas daging meski barang yang di impor merupakan daging kerbau. 

"Ini usaha pemerintah, kalau harganya di bawah jualan kita maka usaha kita bisa macet. Tapi sebaiknya, jangan di impor saja" ujarnya, Selasa (23/3/2021).

Meski demikian, ia juga mengakui, selama ini stok sapi yang didapat dirinya cukup terbatas, namun hal tersebut bukan menjadi alasan pemerintah untuk mengimpor daging dari luar negeri.

Winto berharap agar adanya penyesuaian harga yang sesuai agar pedagang daging sapi di pasar tidak terancam usahanya.

Pedagang lainnya, Yermin, menyebutkan kebijakan pemerintah tersebut harusnya melihat dengan situasi pedagang daging sapi seperti dirinya bersama pedagang lainnya. Pasalnya, khusus wilayah Nusa Tenggara Timur, stok sapi pedaging masih cukup banyak.

"Kan kita dari NTT juga yang kirim ke luar. Artinya masih ada stok sapi pedaging kita di NTT" jelas Yermin.

Ia mengatakan, jika pemerintah tetap mengimpor, sebaiknya di berikan kepada pedagang besar di supermarket dengan harga bisa di sesuaikan dengan para pedagang kecil, meski hal tersebut juga akan mengganggu pasaran daging sapi itu sendiri.

Ia menjelaskan, kelebihan daging kerbau akibat impor itu, akan berdampak pada turunnya harga, sehingga secara otomatis akan mempengaruhi harga daging sapi. 

"Kalau harga di bawah, pasti pembeli akan beli daging kerbau. Bagaimana dengan kita yang jual daging sapi, pasti terganggu" tandasnya. 

Diketahui, pemerintah pusat akan melakukan impor daging kerbau sebanyak 22.000 ton melalui perum Bulog dari India untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri hingga bulan Juni mendatang. (Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi)

Baca juga: Ketua DPD RI Lakukan Panen Raya Padi Di Waekelo Sawah, Sumba Barat Daya

Baca juga: KPU Sumba Barat Tetapkan Pemenang Pilkada Yohanes Dade, S.H-John Lado Bora Kabba

Baca juga: BKKBN Kota Kupang Lakukan Pendataan Keluarga Secara Serentak Mulai 1 April

Lapak penjualan daging sapi di salah satu pasar di kota Kupang, NTT. 
Lapak penjualan daging sapi di salah satu pasar di kota Kupang, NTT.  (foto: Irfan Hoi/)


BalasTeruskan

 
 

Sumber: Pos Belitung
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved